"Apa yang ingin di bicarakan Seungcheol pada Sehun?"
"Aku juga tidak tau"
Jeonghan jadi penasaran dengan apa yang Seungcheol bicarakan dengan Sehun. Apa terjadi sesuatu pada Unsterblich atau ada bahaya yang mengintai??. Jeonghan semakin pusing memikirkannya.
"Jangan-jangan Seungcheol hyung ada main di belakangmu hyung"
"Kau ingin merasakan bola apiku Boo Seungkwan?"
Senyuman Jeonghan membuat Seungkwan menggeleng cepat. Karena jujur saja senyuman Jeonghan sangat menyeramkan saat ini.
"Aku hanya bercanda hyung"
Semua yang ada di kamar itu tertawa melihat wajah kesal milik Seungkwan kecuali Jeonghan tentu saja. Bahkan Vernon sebagai kekasih Seungkwan pun ikut menertawakannya. Kenapa hyungnya ini berlebihan, kan dia hanya bercanda.
Jeonghan bukannya tidak tau Seungkwan bercanda, hanya saja ia sangat khawatir saat ini. Perasaannya tidak enak sama sekali seperti ada sesuatu yang akan terjadi.
Di tengah kekhawatirannya Minghao berdiri dari duduknya.
"Aku akan pergi.. Sehun memanggilku"
Yang lain mengangguk mempersilahkan Minghao pergi. Setelah Minghao meninggalkan ruangan, Jeonghan kembali dibuat bingung kenapa Minghao juga di panggil?ada apa sebenarnya?.
"Sebenarnya apa peran kami di istana ini?" semua namja yang ada di sana mengalihkan perhatiannya pada Tao.
"kenapa semua makhluk yang ada di sini sangat menghormati kami?"
Kedelapan namja itu bingung harus mengatakan apa. Menjelaskan darimana?apa lagi Baekhyun dan Suho yang sekarang tengah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Baekhyun membasahi bibirnya yang terasa kering lalu menatap serius pada ketiga namja yang berada di atas tempat tidur itu.
"Kalian adalah putra dari mendiang raja dan ratu kerajaan Unsterblich"
Ketiga namja itu memandang Baekhyun tidak percaya. Tapi ketika mendapat anggukan dari namja yang berdiri didepan mereka membuat mereka harus menerima kenyataan ini.
"Kalian istirahatlah"
Ketiga namja itu mengangguk. Lalu Jeonghan dan yang lainnya menjauh dan duduk di sofa yang ada dalam ruangan itu. Mereka tidak keluar dari sana karena Sehun belum kembali.
"Hyung"
Jeonghan menoleh pada Jun yang kini sedang memandang kosong jendela besar yang ada dalam kamar itu. Jeonghan mengerutkan keningnya saat tidak mendapat respon dari namja tampan di depannya. Bukan hanya Jeonghan tapi namja yang lainnya juga heran dengan Junhui yang tiba-tiba melamun setelah memanggil Jeonghan.
"Energi dari pelindung Unsterblich semakin berkurang setiap bulannya"
Setelah menunggu beberapa menit. Mereka tau apa yang membuat Jun melamun. Junhui jarang bahkan hampir tidak pernah melamunkan sesuatu kecuali masalah besar.
"Aku juga merasakan nya"
Suho angkat bicara karena ia juga merasakannya. Pelindung yang dibuat raja dan ratu semakin berkurang energinya. Dan tidaklah mustahil bila energi dari pelindung itu akan habis. Jika energi itu habis maka bisa di pastikan kejadian 100 tahun yang lalu akan terjadi lagi. Suho menghela nafasnya, ia merasa sangat lelah. Sepertinya mereka harus cepat-cepat mengembalikan ingatan tiga namja itu sebelum energi pelindung itu benar-benar habis.
Baekhyun melirik Suho yang kebetulan memang duduk di sampingnya. Melihat Suho menghela nafas membuat Baekhyun tau apa yang sedang dipikirkan namja berwajah angelic ini. Seharusnya Unsterblich tidak seperti ini. Kenapa klan demon memisahkan diri dari Unsterblich dan memilih membangun kerajaannya sendiri. Baekhyun jadi merutuki orang yang sudah membuat klan demon melakukan kudeta walaupun ia tidak tau wajahnya. Baekhyun memijit pangkal hidungnya, mengusap kepalanya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasy"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB