Hujan deras mengguyur tubuh tegap Chanyeol yang sekarang tengah berdiri di atas air dengan satu kaki. Matanya terpejam karena berkonsentrasi. Sesekali alisnya mengerut karena konsentrasi yang sedikit goyah.
Tiga namja lainnya tengah berlatih dengan jarak sekitar lima ribu kaki dari Chanyeol. Anak panah ataupun api beterbangan di udara, bagai bulu yang bertebaran. Ini sudah terhitung hampir enam bulan mereka berlatih. Dan pada bulan ke tujuh mereka harus kembali ke istana. Karena mereka tidak mungkin meninggalkan istana terlalu lama.
Latihan itu terus berlanjut sampai panah Minghao mengenai sebuah kertas terbang berwarna biru.
"Sebuah pesan dari klan mermaid?"
Di ambilnya pesan warna biru yang bercahaya itu. Matanya bergerak untuk membaca kalimat yang ada pada surat itu. Minghao mengerutkan keningnya.
"Ada apa?"
"Beberapa dari klan mermaid kehilangan kekuatan mereka.."
Sehun mengerutkan keningnya. Memangnya apa yang terjadi di sana hingga kekuatan mereka hilang. Sehun melirik Chanyeol yang sedang serius dalam latihannya. Tidak mungkin dia mengganggu Chanyeol.
"Minghao.. Pergi dan lihat lah keadaan di sana"
Badan itu membungkuk menerima perintah Sehun. Griffin Minghao sudah berada tepat di depannya. Griffin itu melolong sebelum terbang meninggalkan Sehun dan Jeonghan di sana.
Tangannya meremas surat yang dikirim tadi hingga menjadi air. Mata nya memandang air dari surat itu membentuk sebuah tulisan 'black and die'. Tentu saja sehun tau maksud pesan singkat tersembunyi yang dikirim pemimpin klan mermaid itu. Ada orang dalam yang bersekutu dengan kerajaan Demon. Akan di urusnya nanti setelah ia kembali ke istana.
Sehun berjalan pada pohon besar yang ada tidak jauh dari Chanyeol yang tengah serius dalam latihannya. Duduk di sana dengan Jeonghan di sampingnya.
Jemari Sehun menari di udara untuk membuat air itu sedikit bergelombang. Chanyeol harus bisa menyeimbangkan diri dengan air yang bergerak itu. Dia harus bisa tetap fokus pada latihannya.
Sebuah senyuman terlukis di bibir tipis milik Sehun ketika melihat Chanyeol bisa melewatinya dengan sangat baik. Sehun mengerutkan keningnya ketika mendengar helaan nafas dari sampingnya. Mata tajamnya melirik Jeonghan yang tengah membuat gambar abstrak di tanah dengan pipi yang menggembung.
"Kau merindukan Seungcheol?"
"Tentu saja.. Ini sudah terhitung enam bulan sejak kita pergi meninggalkan istana"
Sehun memutar bola matanya malas. Dia tahu, rindu dalam kamus seorang Yoon Jeonghan dan Choi Seungcheol itu bukan rindu ingin bertemu, tapi rindu melepaskan hasrat bercinta mereka.
Sehun tau hormon makhluk imortal dua kali lipat lebih besar dari hormon manusia biasa, tapi pasangan Cheolhan ini terlalu berlebihan. Ah.. Sehun menghela nafas ketika mengingat bahwa ada satu lagi pasangan yang bahkan melebihi mereka. Pasangan meanie. Pasangan itu bisa melakukannya seharian penuh. Sehun membasahi bibirnya yang mendadak terasa kering. Karena memikirkan hal itu, Sehun jadi ingin melakukannya juga bersama Chanyeol. Tapi bagaimana caranya?Chanyeol masih belum mengingat bahwa dirinya adalah istri sah Chanyeol.
Sehun mengacak surainya frustasi. Kenapa juga tadi dia sempat berpikiran Chanyeol dan dirinya akan menghangatkan ranjangnya ketika sampai di istana. Sehun rasa dirinya mulai gila sekarang..
"Ada apa?"
"Lupakan saja"
Sehun memilih pergi dan berlatih dengan pedangnya. Berkali-kali Sehun mengayunkan pedangnya membelah udara. Bibir tipisnya bergerak untuk mengucapkan beberapa mantra. Di lihatnya daun yang jatuh dari pohon itu bagai slow motion. Sehun mengayunkan pedangnya pada daun itu. Namun sebelum pedang itu menyentuh daun incarannya, pedang lainnya menghadang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasy"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB