20.🌀🌀

941 104 12
                                    

Selamat membaca^^












.
.
.

.
.
.












"Baba!!"

Chanyeol yang sedang duduk minum teh dan membahas tentang kerajaan bersama Mingyu harus menoleh pada asal suara yang sangat menyenangkan untuk di dengar. Dia tersenyum, di depan sana putranya tengah berlari dengan gembira menghampiri nya dan memeluk pinggangnya.

Hup..

Chanyeol mengangkat tubuh gempal putranya dan di dudukkan pada pangkuannya.

"Aloo mingu ankel" Mingyu terkekeh dan menjawab sapaan pangeran kecil itu.

"Chanlie ada di sini?di mana mama?" Chanyeol memberi kecupan pada pipi putranya yang sudah berusia empat tahun itu. Chanlie memang sudah berusia empat tahun sejak empat hari yang lalu.

Begitu banyak yang terjadi beberapa tahun ini. Bahkan Baekhyun dan Tao sudah memiliki putri yang sangat cantik yang masih berumur dua tahun. Tapi masih belum ada perang yang terjadi selama itu, hal itulah yang membuat Chanyeol begitu khawatir dan bertanya-tanya.

"Um.. Mama cedang tiduuuul~" Chanlie menyatukan kedua telapak tangannya yang gemuk lalu menempelkannya pada satu pipinya. Membuat gestur seperti orang tertidur. Hal itu membuat Chanyeol juga Mingyu gemas dengan tingkah sang pangeran.

"Nanti kalau mama bangun lalu mencari Chanlie bagaimana?" Chanlie mengerjap polos mendengar pertanyaan Chanyeol.

"Ugh~ tidak tau" Chanyeol terkekeh dan mencium pipi gembul Chanlie.

"Pangeran sudah makan?" Mingyu tersenyum manis pada balita di depannya. Chanlie sangat menggemaskan membuat Mingyu juga ingin memiliki seorang anak.

"Eoh? Ankel tidak liat?pelut Chanlie becal cepelti ini?" Chanlie menepuk-nepuk perutnya yang gembul. "Lacanya cepelti akan meledak"

Chanyeol dan Mingyu terkekeh ketika tubuh gempal itu duduk dipangkuan Chanyeol dan bersandar pada dada bidangnya.

"Pangeran sangat menggemaskan yang mulia"

Chanyeol mendongak. "kau benar.. Maka buatlah momongan" Chanyeol terkekeh dengan kata-kata nya sendiri dan Mingyu juga ikut tertawa bersamanya.

Chanlie sungguh tidak peduli dengan apa yang di bicarakan orang dewasa di depannya. Karena Chanlie sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Dia hanya sibuk memainkan jari babanya. Entah itu di cubit ringan atau di tarik-tarik.

"Mingyu.."

"Ya yang mulia?"

"Beri tau Seungcheol aku menginginkan laporan dari setiap klan malam ini juga"

Mingyu menunduk lalu berdiri dan pamit meninggalkan pasangan ayah dan anak itu untuk menjalankan tugasnya.

Chanlie terdiam menatap kepergian Mingyu. "Baba.."

"Ya Chanlie.." Chanyeol sedikit menunduk untuk melihat wajah putranya.

"Mingu ankel mau kemana?" Chanlie menatap polos wajah tampan milik ayahnya dan itu sangat menggemaskan di mata Chanyeol.

UNSTERBLICH [CHANHUN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang