Selamat membaca^^
.
.
..
.
.Seandainya Chanyeol bisa mengubah masalalu dengan kekuatannya, maka Chanyeol akan mengubahnya. Tapi Chanyeol tidak bisa mengubah masalalu, apalagi mengubah takdir yang sudah di tetapkan.
Raja para imortal itu mengingat perjanjiannya dengan dewa Zeus. Masih teringat di kepalanya setiap kata yang ia ucapkan untuk membuat perjanjian itu.
Chanyeol juga sudah siap kehilangan nyawanya demi rakyat di bawah kekuasaannya. Chanyeol tersenyum ketika mengingat bahwa rakyatlah istri pertama nya dan senjata istri keduanya. Tanggung jawab nya sebagai seorang raja sangatlah besar.
Di pandangnya taman bunga yang dia buat sendiri dengan tangannya sebagai hadiah untuk Sehun yang bersedia menjadi istrinya ratusan tahun yang lalu.
Seandainya dia tidak membawa Sehun sebagai permaisurinya maka Sehun akan merasakan pernikahan yang normal tanpa harus berbagi kasih sayang dari Chanyeol seperti ini. Tapi Chanyeol tidak menyesali apa yang di lakukannya, karena dengan adanya Sehun dia mampu bertahan demi rakyatnya.
Chanyeol menghela nafas pelan, menikmati angin yang berhembus di tanah unsterblich menerpa kulitnya. Chanyeol berharap setelah peperangan nanti, unsterblich akan lebih indah daripada ini.
Bayangan Chanyeol sudah menjelajah ke masalalu. Dimana empat pangeran tampan bercanda dan berlatih bersama, menikmati teh hangat bersama. Masih segar dalam ingatan Chanyeol dimana Johnny masih menjadi hyung terbaik dalam hidupnya dan akan selalu seperti itu.
Chanyeol mengusap airmata yang tiba-tiba jatuh dan mengalir di pipinya, dulu Chanyeol berpikir bahwa semua akan baik-baik saja tapi ternyata dia salah. Babanya meninggalkan banyak pertanyaan dan tanggung jawab besar untuk Chanyeol.
Mungkin jika Yixing meninggalkan hanya tanggung jawab sebagai raja Chanyeol tidak akan sebingung ini. Tapi babanya itu meninggalkan pertanyaan pertanyaan pada kepala Chanyeol yang membuat namja itu sangat terbebani.
"Baba!"
Chanyeol sedikit terkejut dengan sebuah teriakan yang berasal tepat di sebelah kakinya. Chanyeol menundukkan kepalanya hingga dia dapat melihat sosok malaikat kecil yang tengah tersenyum memperlihatkan giginya yang bahkan belum tumbuh sempurna.
Chanyeol mengangkat tubuh gempal itu dalam gendongannya dan mencium pipi bulat itu berkali kali. Membuat si empu tertawa karena geli.
"Pangeran kenapa kemari?"
Chanlie menolehkan kepalanya pada Chanyeol dengan mata yang mengerjab lucu namun sedetik kemudian dia memanyunkan bibirnya sambil memainkan kerah baju milik babanya.
"Thanli bocaaaaaaan thekali belmain cendili"
"Hm? Memangnya tidak berlatih pedang dengan Mingyu uncle?"
Chanlie menghembuskan nafasnya lalu menatap Chanyeol lekat setelah itu menunduk.
"Thanli bocan haluc belmain pedang dengan olang olang beltubuh becal.. Thanli jadi telihat pendek cekali"
Chanyeol tersenyum mendengar keluhan putranya. Memang tidak ada yang memiliki anak kecil seperti Chanlie di istananya. Mungkin di desa ada tapi Chanyeol tidak bisa membiarkan Chanlie keluar istana pada saat menegangkan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasy"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB