Typo dimana-mana :))
.
.
..
.
.Haruskah Chanyeol menjadi dewa dan mengubah masalalu supaya tidak ada yang menyayat hatinya seperti saat ini.
Malam ini Chanyeol terbangun dengan hawa dingin yang menusuk kulitnya karena tidak mendapati Sehun di sisinya hingga membuat Chanyeol harus terbang mengelilingi istana di malam yang selarut ini hanya untuk mencari kebaradaan Sehun. Dan yang di dapati Chanyeol sekarang adalah Sehun yang terduduk dengan posisi memeluk kedua kakinya. Dengan bahu yang bergetar.
Sungguh ini adalah sebuah takdir yang menyakitkan. Masalalu yang sialan itu membuat hidupnya menjadi seperti ini. Kenapa ia yang mendapat hukuman atas kesalahan ayahnya.
Langkah kaki panjang membawanya mendekati tubuh yang bergetar itu. Mendudukkan diri di belakang Sehun. Mengapit tubuh kecil itu di antara kedua kakinya dan memeluknya. Mencium leher bagian belakang istrinya lalu Menyamankan posisi kepalanya pada pundak Sehun.
"Anda terbangun yang mulia?" Chanyeol tersenyum mendengar nada sesenggukan dari Sehun. Senyuman dengan banyak luka.
"Mmm.. Karena tidak ada kau di sisiku" tangan kekar itu mengeratkan pelukan pada tubuh Sehun.
"Bagaimana aku bisa tidur ketika tanganku tidak mendapatkan sandarannya" Perkataan Chanyeol membuat Sehun tertawa. Tawa yang sangat menyayat hati sang penguasa imortal itu.
"Anda harus terbiasa dengan hal itu yang mulia.. Walaupun kita makhluk abadi tapi tidak menutup kemungkinan anda akan kehilangan saya.. Seperti kita yang kehilangan Shixun" mata Chanyeol terpejam. Apa Sehun tengah membahas perang?. Sungguh Chanyeol tidak siap jika kehilangan untuk yang kedua kalinya. Jika memang itu terjadi maka Chanyeol akan benar-benar datang ke olympus untuk menemui dewa kematian.
"Jangan pernah mencoba untuk melakukan apa yang ada di dalam pikiran anda itu yang mulia" Chanyeol lupa jika Sehun bisa masuk dalam pikirannya dengan mudah walaupun Chanyeol sudah memblock pikirannya.
"Kenapa?" Chanyeol mengerutkan keningnya bersamaan dengan pertanyaan yang keluar dari bibir tebalnya.
"Apa anda berniat bunuh diri?"
Chanyeol terkekeh. "Dengar Sehun-ah.. Aku bisa melakukan hal gila jika itu menyangkut dirimu"
"Jangan egois yang mulia.. Anda masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang penguasa imortal" Chanyeol membuka matanya lalu memandang Sehun dan mengecup pipi lembut milik istrinya itu.
"Akan ada saatnya aku egois Sehun-ah.." entah mengapa Chanyeol mengatakannya. Dia hanya merasa saat itu akan terjadi. Saat dimana apa yang tidak pernah ada di bayangannya bisa terjadi. Sesuatu yang akan benar-benar sangat menyakitkan untuknya. Chanyeol bisa merasakan dinginnya hal itu mulai sekarang.
"Apa cerita itu hanya selesai sampai di sana yang mulia?" Chanyeol tau kemana pembicaraan ini mengarah.
"Tidak.. Bukankah itu cerita jauh sebelum aku melihat dunia?" kepala dengan rambut sehalus sutra itu mengangguk dalam dekapan sang dominan.
"Aku tidak perlu menceritakan padamu Sehun-ah, Karena ratu Luhan sudah memilihmu untuk mengetahui rahasia itu"
Hening. Hanya gelapnya malam dan suara binatang yang menjadi musik di keheningan yang mereka ciptakan.
Chanyeol memandang ke atas. Alisnya mengkerut ketika mendapati langit Unsterblich terlihat tidak seperti biasanya.
Mata tajam Chanyeol terpejam untuk mencari tau apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasia"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB