16.🌀🌀

978 101 25
                                    

Kita bertemu lagi chingu^^

.
.
.

Selamat membaca




.
.
.


.
.
.









Chanyeol berjalan mondar-mandir di depan sebuah ruangan dengan pencahayaan minim. Raut gelisah begitu kentara di wajah tampan penguasa imortal itu. Ini memang bukan yang pertama kalinya untuk Chanyeol, tapi tetap saja ini sangat mendebarkan.

Para saudaranya dan para pendamping melihat rajanya yang mondar-mandir di depannya dengan pandangan yang seperti orang bodoh. Bagaimana tidak, yang di ketahui mereka adalah penguasa imortal itu bahkan tidak akan gemetar saat berhadapan dengan dewa terkuat sekalipun. Tapi ini dia gelisah tidak karuan di depan ruangan tertutup rapat itu.

Suara tangis bayi yang mengalun indah di telinga Chanyeol membuatnya merajut sebuah senyuman. Chanyeol merasa deja vu dengan kelahiran bayinya ini, kejadian ini persis seperti terlahirnya Shixun ke dunia dulu. Dan ini dia kembali menjadi seorang ayah. Mungkin setelah ini Chanyeol akan mendatangi dewi kesuburan dan berterima kasih padanya.

Tepat saat suara bayi dari ruangan itu terdengar. sebuah lolongan serigala juga menjadi pengiring kelahiran keturunan penguasa imortal itu. Lolongan yang indah dan merdu. Peri peri cahaya keluar untuk menerangi malam. Seperti ada yang menarik para penghuni Unsterblich untuk keluar. Kelahiran sang pangeran di iringi dengan cahaya dan kebahagiaan.

Chanyeol masuk dengan tergesa saat Minghao sudah mengijinkannya masuk. Mendekati tubuh submissive yang berbaring lemah dengan penuh keringat di atas tempat tidur.

Duduk di tepi ranjang dan mengecup kening Sehun dengan sangat lembut. "terima kasih" bisikan lirih Chanyeol hanya di balas senyum lemah dari Sehun.

"Bayi anda yang mulia.." sebuah buntalan kain sutra dengan warna keemasan itu sudah berpindah tangan pada tangan Chanyeol.

Sebuah ukiran senyum terlukis di wajah tampan Chanyeol saat melihat betapa menggemaskannya bayi yang tengah menguap dengan mata terpejam dalam gendongannya ini.

"Chanlie.. Nama putraku adalah Wu Chanlie" Chanyeol menghampiri Sehun dan meletakkan putranya di samping istrinya berbaring.

"Berikan hadiah pada seluruh penghuni Unsterblich untuk kelahiran pangeran Chanlie" Mingyu dan Seungcheol mengangguk lalu pamit undur diri karena harus membagikan hadiah.

Chanyeol menghampiri Sehun dan meletakkan bayinya di samping Sehun agar sang ibu bisa melihat betapa sempurna putranya.

"Dia tampan.." Sehun sungguh bahagia sekarang. Tidak ada yang bisa mewakili kebahagiaannya. Melahirkan bayinya dengan selamat adalah sebuah anugrah terindah bagi seorang ibu.

"Jadilah pangeran yang baik dan bijaksana pangeran" sebuah harapan besar dari orang tua selalu menginginkan anaknya menjadi anak yang baik. Tidak pernah ada orang tua yang ingin menjerumuskan putranya. Di dunia manusia atau bahkan di dunia imortal.

Kebahagiaan sepasang orang tua itu di saksikan banyak mata. Membuat mereka juga menginginkan kebahagiaan yang sama.

Minghao meremat tangan Jun sambil tersenyum. Baekhyun bersandar pada Tao dan ikut berbahagia atas kelahiran keponakannya.

UNSTERBLICH [CHANHUN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang