"Aku ingin tau sesuatu"
Suho mengalihkan perhatiannya dari buku pada namja tinggi yang sedang duduk di ranjang menatap ke arahnya.
"Apa yang ingin kau tau?"
"Semuanya"
Suho memijit pangkal hidungnya. Jujur saja, dia bingung mau menjelaskan dari mana. Ceritanya sangat panjang. Mereka tidak berpisah sehari dua hari tapi 100 tahun. Jadi apa dia harus menjelaskan kejadian yang terjadi selama 100 tahun?.
"Tak bisakah kau menunggu sampai ingatanmu kembali?"
"Jika kau tidak membantuku. Bagaimana ingatanku bisa kembali?"
Yifan merasa kesal dengan namja pendek yang sialnya sangat cantik menurutnya itu. Yifan jadi berfikir Suho itu bodoh atau apa sih sebenarnya. Jika dia tidak di beri tau seperti apa masalalunya, mana bisa dia mengingat dengan baik.
Yifan memilih berdiri lalu berjalan menuju teras kamar Suho. Memandang suasana Unsterblich saat malam hari ternyata sangat menyenangkan. Unsterblich sangat indah menurutnya. Banyak peri yang terbang hingga cahaya mereka bisa memikat banyak orang. Di Unsterblich sangat jarang menggunakan penerangan saat malam hari, karena tumbuhan di sini banyak yang mengeluarkan cahaya.
Suho melirik Yifan yang sedang fokus pada pemandangan di Unsterblich. Lalu tersenyum miris, Yifan memang suka berdiri di teras hanya untuk memandang pemandangan di malam hari. Hatinya sakit tapi dia bisa apa?.
Yifan berbalik untuk kembali kedalam tapi matanya tak sengaja melihat Suho yang sedang terbengong entah memikirkan apa. Apa sebenarnya yang ada didalam otak kecil namja itu. Akhirnya Yifan memilih berjalan mendekat lalu mendudukan dirinya di sebelah Suho. Mengamati setiap inci wajah Suho. Yifan seperti mengenal pemilik wajah ini. Tapi siapa?dimana?. Kehilangan ingatan membuatnya semakin tidak mengerti apapun seperti orang bodoh di antara orang-orang pandai.
Suho sebenarnya tau Yifan sedang duduk di sampingnya dan memandang kearah nya. Tapi Suho memilih diam karena Suho bingung akan menjawab apa jika Yifan bertanya lagi padanya.
"Rasanya aku ingin tidur"
Yifan berjalan menuju ranjang. Menaikinya dan mencari posisi ternyaman. Rasanya dia harus menyiapkan tenaga untuk besok berlatih.
"Kau tidak tidur?"
Suho mengangkat wajahnya untuk melihat Yifan yang kini tengah menatapnya dari atas ranjang. Suho tersenyum lalu menggeleng.
Yifan melihat semuanya, melihat bagaimana cantiknya namja itu ketika tersenyum dan yahh.. Jantung Yifan berdebar lagi. Yifan menghela nafas dan memilih berbaring. Menekuk tangan kirinya dan ditaruh di bawah kepalanya untuk bantalan. Kadang Yifan berpikir, ada hubungan apa antara dia dengan Suho di masalalu. Kenapa ketika berada di dekat namja manis itu dia selalu merasakan hal yang aneh?. Yifan harus benar-benar berusaha mengingat semuanya.
Suho melihat Yifan yang sudah memejamkan mata. Suho mendekat kearah ranjang. Melihat wajah tampan itu dari dekat. Suho bisa merasakan nafas Yifan yang mulai teratur. Sepertinya dia memang lelah. Ingin rasanya Suho memeluk tubuh itu, memberikan kehangatan dan mengurangi rasa lelah namja tampan ini. Tapi Suho bisa apa?.
Suho menghela nafas lalu berjalan menuju sofa di dalam kamar itu. Lelah juga harus membaca jadi Suho memilih mengistirahatkan dirinya. Mengikuti Yifan yang sekarang sudah berada di alam mimpi.
"Selamat malam Kris"
🌀🌀🌀 UNSTERBLICH 🌀🌀🌀
Mingyu berbaring dengan Wonwoo dalam pelukannya. Nafas mereka masih tersenggal karena kegiatan panas yang baru saja mereka lakukan. Keringat masih mengalir di tubuh yang hanya tertutup oleh selimut tebal berwarna coklat keemasan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasy"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB