Pagi buta, sinar matahari di unsterblich pun masih belum terlihat. Tetapi semua namja tengah berkumpul di depan istana untuk melakukan perjalanan menuju tempat latihan.
"Bawa apa yang kalian rasa dibutuhkan"
Sehun berdiri di bawah pohon dan menyandarkan diri di sana sambil memberi peringatan supaya tidak ada yang membawa barang yang tidak di butuhkan. Sehun sendiri sudah siap karena dia hanya membawa pedang yang sudah bertengger di pinggangnya. Melihat satu persatu namja yang ada di sana dalam diam. Banyak yang membawa benda lain selain pedang, seperti Minghao yang membawa pedang dan anak panah juga ramuan di dalam tas kecil yang di bawanya. Jeonghan sendiri juga membawa pedang.
Tidak ada yang tidak membawa pedang di sini karena mereka membutuhkannya. Mungkin hanya di tambah membawa barang yang di rasa dibutuhkan. Seperti jun yang membawa pisau kecil dan Baekhyun yang membawa sedikit bubuk penawar racun.
"Kita akan pergi.. Jaga diri kalian dan istana selagi kita pergi"
Seungcheol mengangguk dan tersenyum walau sebenarnya hatinya merasa ada yang kosong karena Jeonghan juga harus pergi.
Chanyeol melihat interaksi semuanya. Mereka semua berpamitan pada pasangan mereka masing-masing. Chanyeol? Dia hanya diam dan melihat. Chanyeol juga melihat banyaknya perbedaan dan perasaan yang aneh. Kakaknya, Yifan sangat tidak mau dekat dengan siapapun kecuali dengannya atau keluarganya. Tapi sekarang, kakaknya itu berdiri di samping namja pendek dengan wajah angelic itu. Bahkan kakaknya itu tidak melirik nya sama sekali dari tadi. Hal itu juga berlaku pada Tao yang sekarang matanya terlihat sangat lelah seperti ingin terpejam. Chanyeol menggelengkan kepalanya. Sungguh kebiasaan Tao yang tidak bisa bangun pagi itu tidak hilang sama sekali.
Chanyeol mengedarkan pandangannya sampai ia melihat di mana Sehun berdiri sambil mengelus griffinnya. Sehun itu sangat cantik menurut Chanyeol tapi di jari manisnya sudah tersemat sebuah cicin cantik berwarna perak yang Chanyeol yakin Sehun sudah ada yang memiliki. Bahkan aroma tubuh Sehun juga sudah bercampur dengan aroma lain. Chanyeol jadi penasaran siapa orang yang sudah memiliki Sehun? Chanyeol tidak pernah melihat ketiga namja - Sehun, Suho, Baekhyun - mengenalkan pasangan mereka. Dimana pasangan mereka sebenarnya?. Chanyeol jadi teringat kalau ia satu kamar dengan Sehun. Begitupun dengan dua saudaranya yang juga terpisah dengannya.
Sehun mengangkat salah satu alisnya ketika mendapati tatapan kebingungan dari Chanyeol. Apa yang sedang di pikirkan namja itu?. Akhirnya sehun memilih mendekati Chanyeol dan menepuk pundaknya.
"Apa yang kau pikirkan?"
Chanyeol mengedipkan matanya beberapa kali lalu memandang Sehun yang sudah berdiri di depannya. Chanyeol menggeleng. Sehun mengangkat salah satu alisnya lalu mengangkat bahu tidak peduli.
Sehun mendekati griffinnya dan menaikinya untuk berangkat. Chanyeol juga menaiki griffin yang di tunggangi Sehun di ikuti yang lainnya menaiki griffin masing-masing.
Griffin itu membentangkan sayapnya dan terbang. Sehun, Chanyeol, Minghao, dan Jeonghan pergi ke arah Timur. Suho, Yifan, dan Junhui pergi kearah barat. Dan terakhir, Baekhyun, Tao, dan Mingyu pergi ke arah selatan.
Mereka memiliki tempat latihan yang berbeda-beda memang, itu sebabnya mereka juga mendapat pendamping yang berbeda pula.
Chanyeol duduk dengan tenang di belakang Sehun. Memejamkan mata merasakan hembusan angin yang menerpa wajah tampannya juga Beberapa kali rambutnya berantakan karena tertiup angin. Sedangkan Sehun hanya terus memandang lurus ke depan tanpa ingin melihat kemanapun. Pikirannya hanya tentang istana dan raja. Ada yang tidak ia tau disini dan juga dulu suaminya tidak pernah bercerita padanya tentang ini. Padahal suaminya itu tidak pernah menyembunyikan apapun darinya tapi kenapa masalah ini hanya suaminya yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasy"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB