Chapter 38

10.6K 275 13
                                    


-happy reading-

cowok itu mengulurkan tangannya.
"kenalin. gue angga."

shafa membalas uluran tangan tersebut. "shafa"

angga sanjaya adalah ketua osis di sma galaksi. ia baru pulang dari palembang karena mendapat tugas dari kepala sekolah. angga termasuk murid kebanggaan disekolah. dan termasuk most wanted setelah alvaro. jika dibandingkan dengan alvaro sangat jauh perbedaannya. angga pintar dan perhatian. sedangkan alvaro cuek dan dingin.

"lo gapapa kan?" tanya angga

"gapapa kok. gue duluan ya" ucap shafa yang diberi anggukan oleh angga.

                              ***

darma sudah seminggu ini tidak memunculkan dirinya disekolah. darma tidak masuk sebab salah satu saudaranya ada yang meninggal.

"darimana shaf?" tanya nina

"toilet."

"oh"

bel pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu. tapi shafa masih berkutip diam membaca novelnya.

nina menepuk pundak shafa pelan. "pulang yuk!"

"lo duluan aja"

"gapapa nih?"

shafa mengangguk. "iya"

"yaudah deh. gue duluan ya bye"

setelah nina pergi. shafa beranjak dari kursi lalu berjalan menuju ke arah perpus.

shafa berjalan melewati koridor setiap kelas kelas. dan ternyata kelas sudah kosong. yang tersisa hanya beberapa orang yang sedang ke kantin.

cowok itu tersenyum."hai shaf"

shafa tersenyum balik. "hai"

"lagi cari buku apa?" tanya shafa yang melihat angga sedang sibuk mencari buku.

"sejarah"

"kalo lo?" tanyanya balik.

"novel."

mereka sedang asik mencari buku yang mereka cari masing-masing. setelah beberapa menit shafa menelusuri setiap rak rak buku, shafa pun mengambil novel tersebut.

baru beberapa langkah shafa menuju pintu luar, angga memanggilnya.

"shaf.." panggil angga

shafa berbalik. "kenapa?"

angga berjalan mendekat kearah shafa. "lo pulang sama siapa?"

"naik angkot"

"ayo gue anter." tawar angga

shafa menggeleng."gausah takut ngerepotin"

tiba tiba angga menarik tangan shafa. "udah ayo. anggap aja sebagai permintaan maaf gue karena udah nabrak lo"

shafa menepisnya pelan."udah gue maafin"

angga tersenyum."udah. gue anter"

"gaus--

belum sempat shafa memyelesaikan penolakan, angga menariknya sampai keluar ruangan perpus.

shafa pun terpaksa menaiki mobil angga. padahal dia sudah menolaknya dan angga malah memaksanya.

diperjalanan keduanya enggan berbicara. mereka bungkam dan asik melakukan aktkfitasnya sendiri. angga yang fokus menyetir dan shafa melihat jalanan sekitar menghadap jendela mobil.

Fake Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang