Chapter 51

6.5K 190 13
                                    

Hii! Author come back ni cuy!!
Akhirnya selesai juga ujiannya ;)

Maaf ya nunggu lama hehe
Baca beberapa part sebelum ini ya, takutnya lupa alurnya karena udah lama gak update.

Selamat membaca zeyeng..

Tampang nggak menjamin seseorang berprilaku baik, Shaf.

-Darma-

Alin melambaikan tangannya pada Shafa yang baru saja tiba bersama Darma. Alin berisyarat agar Shafa menghampirinya. Shafa yang tau maksud dari Alin pun menyenggol lengan Darma bermaksud untuk menghampiri Alin. sebenarnya Shafa malas, tapi yasudahlah. Shafa merasa tidak enak dengan Alin.

"Kita kesana, yuk?" ajak Shafa sembari menunjuk meja Alin yang tengah sendirian.

"Mau ngap-"

"Udah Ayo," potong Shafa cepat. lalu menarik lengan Darma.

"Hai" sapa Alin ketika Shafa dan Darma baru saja duduk disampingnya.

Shafa hanya meresponnya dengn tersenyum balik.

"Kita ngapain disini, Shaf ?" bisik Darma pada Shafa.

"Syutttt kamu diam aja, deh," Darma tak mau Shafa marah padanya. Alhasil Darma hanya mengangguk menurut.

"Itu siapa kamu, Shaf ?" tanya Alin menunjuk Darma.

"Ngapain Lo disini?" Suara dingin itu langsung membuat Shafa, Alin dan Darma menoleh bersamaan.

"Sayang, kamu gak boleh gitu, ah. mereka itu temen sekelas aku namanya Shafa." Shafa hanya terdiam.

Darma menoleh kearah Shafa yang hanya diam saja. akhirnya dia berinisiatif untuk menarik tangan Shafa untuk menjauh.

"Kita pindah aja, yuk?" bisik Darma.

"Aku nggak enak sama Alin," jawab Shafa. Darma menggeleng cepat.

"Udah, ayo," Darma tak peduli. ia tak mau Shafa sakit hati dengan melihat Alvaro dengan cewek lain.

Darma tau suasana hati Shafa sedang tidak enak. dan Darma pun mengetahui jika Shafa masih sangat mencintai Alvaro. bahkan Darma pernah melihat Shafa terus memperhatikan dan terus memandangi foto Alvaro yang ia simpan dari Instagram.

"Stop!" perintahnya langsung menghentikan langkah Shafa yang hendak pergi ke toilet. Shafa berbalik arah. merasa kenal dengan suara tersebut.

"Ken-"

"Jauhin Alin," potong Alvaro. setelah mengatakan itu Alvaro langsung pergi dari hadapan Shafa.

Shafa tengah serius menatap layar laptop. mengerjakan tugas makalah dari Pa Rahmat. Alex tiba-tiba masuk begitu saja kekamar tanpa sepengetahuan Shafa. Alex berjalan mengendap-endap layaknya maling untuk mengagetkan Shafa.

"Gausah sok ngagetin deh,"

Deg! gagal sudah rencana Alex.

"Tau aja lo, serius amat ngapain sih?" tanya Alex.

"Ngerjain tugas lah."

"gak usah nge-gas juga kali mba,"

"Udah sana pergi, ganggu aja." perintah Shafa.

Hujan tiba-tiba membasahi permukaan. Shafa menutup laptopnya. bernafas dengan lega karena tugasnya sudah diselesaikan dan hanya tinggal ke fotocopy untuk diprint.

Shafa tengah mengikat tali sepatunya dengan terburu-buru. Darma sudah menunggu sejak tadi. Shafa kesiangan lagi akibat tidur terlalu lama semalam.

"Aku telat bangun, Maaf," Shafa menunduk merasa bersalah.

Fake Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang