Selamat membaca sayang
jangan lupa vote sebelum baca yaaMeski berat, lakukanlah. siapa tahu semesta sedang berpihak. ya walaupun itu hanya sepihak.
"Bang, doain Shafa yaa," ucap Shafa tersentum lebar. sedangkan Alex mengerutkan dahinya bingung.
"Mau ngapain emangnya?" tanya Alex.
"Mau berjuang untuk menaklukkan sang pangeran es," ucap Shafa semangat.
"Alvaro maksudnya?" tanya Alex lagi. Shafa mengangguk cepat.
"Iya."
"Jangan, Shaf," Alex melarangnya bukan tanpa sebab. ia takut jika Shafa melakukan hal itu akan membuatnya lebih tersakiti.
"Shafa tau resiko-nya kok, abang tenang aja Shafa kuat!"
"Resiko-nya bakal berat, karena Alvaro itu kasar, Shaf," ucap Alex, "Harusnya yang berjuang itu cowok, bukan cewek."
Shafa tau apa yang ia lakukan pasti berat dan pasti beresiko besar. dan semoga saja Alvaro bisa berubah.
_____
Alvaro berjalan di lorong yang sepi. pikirannya kacau, cowok itu mengusap wajahnya lalu memasuki kelasnya. kesalahan terbesarnya adalah mencintai seorang Alin.
"Hai, sayang," panggil seseorang. dan Alvaro tau siapa orang itu, Alin.
Alvaro tak perduli sekarang. perasaannya sudah sirna saat tau kelakuan Alin yang sebenarnya.
"Kok diam aja, sih?"
"MAU LO APA, HAH?" nafas Alvaro menggebu. sedangkan Alin diam. skakmat.
"Maafin aku, sayang," Alin memegang lengan Alvaro sembari memohon. tapi dengan cepat Alvaro menghempaskannya dengan kasar.
"Dasar Drama queen, gak usah sok teraniaya!"
"Aku gak sadar, aku mabuk,"
"LO KIRA GUE BEGO? GUE UDAH LIAT SEMUANYA ANJING!"
Alvaro sudah melihat semua kejadiannya. Alin mengatakan hal itu sebelum ia mabuk. dan setelah Alvaro pergi perempuan itu baru meminumnya.
Seisi kelas hanya diam melihatnya. tak berani memisahkan keduanya. Alvaro bisa saja brutal seketika. tapi melihat Alin adalah seorang cewek, ia tidak akan memukulnya.
"PERGI LO!"
Alin menangis dan pergi menuju kelasnya.
Lo kira gue bodoh? gue akan buat lo bayar semuanya Alvaro! batin Alin. lalu menghapus air mata palsunya dan tersenyum menyeringai.
____
"Shafa, kita mau kemana, sih?
Shafa dan Nina kini berjalan entah kemana. sedari tadi Nina bertanya pada Shafa tapi malah dibalas dengan senyuman yang tidak bisa diartikan.
Mereka berdua duduk disalah satu meja kantin. tepatnya di penjual ketoprak. Nina menghela nafasnya gusar, jika Shafa ingin mengajaknya ke kantin kenapa harus buru-buru?
Semenit kemudian cewek itu menghampiri penjual minuman kaleng dingin. dan membelinya.
"Lo tunggu sini ya, Nin," ucap Shafa.
"E-eh, mau kemana lo?" tanya Nina. tapi terlambat, Shafa sudah pergi terlebih dahulu.
Alex melihat Shafa berjalan seperti ingin menghampirinya. tak biasanya cewek itu mengampirinya saat ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd [END]
Teen Fiction[ TAHAP REVISI ] Karena tidak mau hal masa lalunya itu terulang, Shafa akhirnya memutuskan untuk merubah dirinya. ia ingin hidup tenang disekolah barunya ini. berharap semua akan lancar dan baik-baik saja. Tapi, semua itu jauh dari rencananya. semen...