Chapter 53

5.9K 241 51
                                    

Selamat membaca sayang...
vote jangan lupaa yaaa



Kenapa rasanya sesulit ini?

-Asshafa malika R

Shafa berjalan lurus untuk menuju kelasnya. penampilannya sedikit ia rubah. cewek itu baru saja memotong rambutnya sedikit untuk meratakan rambut yang sudah sedikit berantakan. dan menggunakan aksesoris pita kecil disamping rambutnya.

Entah kenapa penampilan ini membuatnya lebih gemas dan cantik. saat ia melewati koridor pun para cowok berdecak kagum melihatnya. tapi justru membuat Shafa sedikit tidak PD dengan ini.

Matanya memincing saat melihat Alvaro sedang duduk santai sendirian didepan kelasnya sembari menatap lurus kearah lapangan.

"H-hai," Shafa menyapa dengan nada sedikit takut.

Alvaro hanya diam. tak menggubris panggilan cewek itu.

Merasa didiamkan Shafa malah nekat dan duduk didepan Alvaro. hingga membuatnya tersadar dan menoleh padanya.

"Ngapain lo? sana pergi!" usirnya. membuat Shafa terdiam ditempat kaku.

Shafa tak tau dengan pemikirannya saat ini. kenapa ia malah mengahampiri Alvaro yang jelas sangat membencinya? lagipun, harusnya Shafa yang marah karena Alvaro yang selingkuh dan mempermainkannya. tapi kenapa rasanya sulit untuk menjauh?

"Malah diem, sana pergi!" bentak Alvaro, lagi. Shafa akhirnya tersadar dan langsung pergi.

"Hai, sayang," sapa Alin yang baru saja datang dan langsung merangkul Alvaro. untung saja Alin tak melihat Shafa tadi.

Alvaro hanya berdeham membalas sapaan Alin. entah kenapa ia selalu terfikir omongan Darma waktu itu padanya.

"Kok kamu malah diem? biasanya juga kamu senyum kalau Aku dateng." ucap Alin cemberut.

Kekasihnya ini sangat manja. beda sekali saat Alvaro bersama Shafa dulu. Ya, walaupun hubungan itu tidak bertahan lama. karena sesuatu hubungan yang tidak tulus akan berakhir dengan sia-sia.

Alvaro lalu tersenyum dan mengacak rambut Alin sebentar lalu mengantarkannya kekelas.

_____

"Shafa, ini lo? gila! cantik banget," puji Nina. saat Shafa baru saja datang.

"Biasa aja kali, Nin, gak usah sampe teriak juga,"

"Iya-iya maaf." Nina cengengesan. "Nanti babang Alvaro tambah suka deh" ucapan Nina langsung membuat Shafa diam.

"Bercanda kali, buk. sensian deh,"

"Belajar yang bener!" perintah Alvaro pada Alin. yang langsung diberi hormat olehnya seperti komandan. sembari mengacak rambut Alin gemas.

"Siap! kamu juga ya, sayang." balas Alin. mencubit pipi Alvaro.

Shafa dan Nina sontak menoleh dan melihatnya. mereka sudah biasa mendengar keduanya bermesraan disini.

"Ada yang panas nih, udah kali liatinnya," celetuk Darma yang tiba-tiba datang. seperti jailangkung saja.

"Apaan sih, lo, Dar!" Shafa yang merasa tertangkap basah langsung buru-buru mengeluarkan buku novel dan membacanya. sedangkan Nina dan Darma tertawa saat Shafa membaca novel dengan posisi terbalik.

"Baca apa lo, Shaf?" tanya Darma basa-basi. sembari menahan tertawanya agar tidak pecah.

"Novel lah! buta, lo?" jawab Shafa ketus. membuat Darma dan Nina tidak bisa menahan tawa.

Fake Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang