25 [Lucky]

3.2K 431 34
                                    


So lucky to have you... So lucky to be your love, I am...




*You sing, you lose 😝*

.

.

.

Hujan semakin menderas. Satu persatu orang berlari mencari tempat teduh, tak terkecuali dua manusia yang baru saja melepas pelukan mereka.

"Kita ke kedai bubur saja!"

Seongwu menarik tangan Guanlin, mengajaknya berlari ke kedai bubur yang Seongwu tinggalkan beberapa menit yang lalu.

Sementara Guanlin dibelakangnya mengulas senyum. Sudah lama ia tidak merasakan kehangatan Seongwu yang selalu melindunginya bahkan dari rintik hujan sekalipun.

Layaknya seorang kakak yang melindungi adiknya.







Ya, bagi Guanlin Seongwu adalah kakak terbaiknya. Terlepas dari kenyataan jika Guanlin tidak memiliki saudara di keluarganya.

Seongwu membuka pintu kedai diikuti Guanlin di belakangnya. Pakaian keduanya sedikit basah, Guanlin mengacak rambutnya agar sedikit mengering.

"Loh Seongwu hyung kok balik lagi?" Hyungseob yang tengah berdiri di balik meja kasir bertanya bingung. Pandangan Hyungseob lalu teralihkan pada seseorang tak asing di belakang Seongwu. Matanya membola untuk sesaat.

"Belum sempet pulang Seob, tapi ujannya udah deres.", jawab Seongwu lalu beralih pada Guanlin. "Nyari tempat duduk, gih. Biar aku yang pesenin makanan."

Guanlin mengangguk kecil, tapi ia belum beranjak dari tempatnya. Matanya mengedar di seluruh penjuru ruangan yang cukup ramai, namun tidak menemukan sosok yang ia cari.

Hyungseob mendadak gelagapan saat Guanlin beralih menatapnya. Tidak ada senyum sedikitpun, aura dinginnya membuat kaki Hyungseob menggigil.

"A-apa?"

"Dimana Jihoon?", tanya Guanlin.

"Jihoon?", ulang Hyungseob. Tiba-tiba ia teringat Jihoon yang mengunjungi kedai bubur beberapa menit lalu. "Ah, udah pulang dia. Katanya buru-buru. Tadi pas belom huj-"

Belum sempat Hyungseob menyelesaikan ucapannya, Guanlin berbalik dan berlari keluar. Menembus hujan yang semakin deras untuk menyusul Jihoon.

Jika Jihoon sudah keluar sebelum hujan tadi, itu artinya... ia melihat Guanlin berpelukan dengan Seongwu?





Di sisi lain, Seongwu baru saja membawa nampannya yang berisi semangkuk bubur dengan asap mengepul dan dua cangkir teh hangat. Berniat membayarnya sebelum memberikannya pada Guanlin seraya berbicara banyak, tentang apa yang ia lewati dua tahun belakangan. Namun ia hanya melihat Guanlin berlari keluar kedai, tidak sempat mencegahnya pergi di tengah hujan lebat.

"Mau kemana anak itu?", gumam Seongwu yang terdengar oleh Hyungseob. Kentara sekali pelajar SMA itu kesal karena Guanlin pergi begitu saja. Tanpa berterima kasih karena Hyungseob telah menjawab pertanyaannya.

"Hyung kenal sama Guanlin?", tanya Hyungseob mengutarakan penasarannya sejak Seongwu mengajak Guanlin.

"Oh dia tetangga sebelah rumahku dulu sebelum aku pindah. Kami baru sempet ketemu barusan."

His Dark Side [PanWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang