23 [Fears]

3.4K 442 41
                                    

Belum layak up (sepertinya?). Jadi... harap maklum kalau banyak kurang di chap ini. Enjoy!

.

.

.

Lin Alin Aliin~

??

Sibuk nggak?

Udah tau kan?

Jihoon melirik jendela kamar Guanlin yang terbuka. Memperlihatkan Guanlin tengah berkutat dengan buku pelajaran di meja belajar.

Berbeda dengan Jihoon yang tengkurap di atas kasur bersama layar ponsel yang menyala menunjukkan roomchat-nya dengan Guanlin. Kalau tidak ada PR maka jam belajar Jihoon sudah berakhir beberapa menit lalu. Dia tidak punya keinginan untuk mempelajari materi berikutnya seperti yang Guanlin lakukan. Malas, katanya. Kadang Jihoon heran, apa Guanlin tidak pernah merasakan otak yang panas karena terlalu banyak belajar?

Guanlin menopang dagu dengan sebelah tangan sambil menatap Jihoon dari jauh. Memberitahu Jihoon tentang kesibukan belajarnya yang tak bisa diganggu. Bahkan waktu Jihoon main ke kamarnya-pun, tidak akan dihiraukan jika Guanlin sudah terhanyut dengan pelajarannya.

Iya, sibuk. Hehe.
Tapi anterin aku ke minimarket dong, bentaran.


Ngapain?


Beli susu. Ya ya?


Nggak.
Aku sibuk, sayang.

Jihoon mendelik ke arah Guanlin. Pura-pura kesal saat Guanlin memanggilnya 'sayang' untuk menggodanya. Iya, berpura-pura. Padahal Jihoon merona bukan main.

Ayo dong. Bentar doang. Entar belajar lagi
Gausah panggil sayanh!
*sayanf
*sayang astaga!


Itu kamu manggil aku 'sayang'.


Apaan sih? Dasar gak jelas!


Gak jelas tapi kok merah? 😶

Guanlin tersenyum puas sambil bersandar pada kursinya. Sepertinya Jihoon berhasil membuat Guanlin lupa oleh buku-buku memusingkan -bagi Jihoon-. Tapi, sepertinya hanya sebentar.

Biciik!
Ayo Liin, bentar doang! Masa aku harus jalan sendiri?

Minimarketnya memang di depan kompleks, hanya berjarak beberapa puluh meter dari rumah Jihoon. Tapi tentu saja Jihoon tidak biasa berjalan sendirian. Apalagi searang sudah cukup malam. Jam delapan.

Tapi dia sedang ingin minum susu stroberi, sedangkan simpanannya di kulkas sudah habis. Ingin minta Bunda menemaninya belanja, tidak tega karena Bunda mengeluh pusing sejak tadi siang.

Nggak. Besok aja, pulang sekolah.


Tapi aku pengennya sekarang!
Yaudah, aku beli sendiri. Bye!

Jihoon mendengus. Menampilkan wajah dongkolnya ke sang pacar yang kini tersenyum separuh ke arahnya. Kentara sekali Guanlin tengah menggodanya.

His Dark Side [PanWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang