03 [Manusia Kutub]

4.5K 586 12
                                    

.

.

.

Jam belajar berakhir, digantikan oleh jam istirahat yang paling ditunggu oleh para siswa. Mereka berhambur keluar kelas, menyisakan Daehwi, Jihoon, dan beberapa siswa lain yang baru saja memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas.

"Jihoon, ayo makan siang bersama!", ajak Daehwi yang sudah menggandeng tangan Hyungseob -teman dekat Daehwi yang juga teman satu kelas.

"Oh ya, gue belum ngenalin diri. Gue Hyungseob, lelaki tertampan dan ter-manly di sekolah ini~", ucap Hyungseob sambil mengulurkan tangannya dan dibalas segera oleh Jihoon. Dari tingkahnya saja, sudah bisa dipastikan jika ucapannya hanya membual. Manly apanya jika ia bicara dengan sangat menggemaskan?

"Halu banget.", sahut Daehwi memutar bola matanya malas. Sahabatnya itu memang menderita over-PD yang kronis.

"Hahaha, gue Jihoon. Salam kenal Hyungseob-ssi."

"Panggil aja Seobbie. Biar kita makin akrab, oke?"

Jihoon hanya mengangguk. Terlampau senang dengan suasana yang diciptakan dua teman barunya. Mungkin kecanggungannya pada teman baru akan berkurang dengan singkat.

"Ayo dah, cepet ke kantin. Keburu jam istirahat habis."

Daehwi segera menggandeng lengan Hyungseob dengan tangan kirinya, dan lengan Jihoon dengan tangan kanan. 

"Letjeugoo~"

Mereka lalu berjalan menuju keluar kelas dengan tangan yang saling bertaut. Sebenarnya itu sangat memenuhi jalan, tapi Daehwi dan Hyungseob sama sekali tidak perduli. Jihoon-pun tidak berusaha melepaskannya. Toh Jihoon senang-senang saja mendapat teman baru seasyik Daehwi dan Hyungseob yang tidak berhenti berceloteh dan melibatkan Jihoon kedalamnya.

"Akhirnya Lai Guanlin kita dateng juga. Molor berapa jam, lo?", tanya Daehwi, membuat Hyungseob lantas menyikut pinggangnya. Dosa apa Hyungseob memiliki sahabat yang tidak takut sedikitpun pada Guanlin? Padahal Hyungseob tidak berani menatap lelaki jangkung dan dingin itu lebih dari lima detik. Terlalu seram, katanya.

Pertanyaan Daehwi hanya dianggap angin lalu oleh Guanlin yang memang baru masuk ke kelas masih dengan memakai hoodie. Dia-pun langsung memasuki kelas, masa bodoh dengan  Daehwi dan keberadaan dua manusia yang lain.

Terlebih satu manusia yang menatapnya cukup terkejut tadi.

Ya, Park Jihoon. Akhirnya dia tahu nama lelaki jangkung yang sedikit membuatnya kesal karena respon dinginnya itu.

Ah, jadi manusia kutub yang dibilang Daehwi itu adalah tetangga sebelah rumahnya? Sosok lelaki yang ditemui tanpa sengaja oleh Jihoon di samping kamarnya seminggu yang lalu. Ya, setelah satu minggu itu Jihoon belum bertemu lagi dengan lelaki itu kecuali tadi pagi saat Jihoon akan berangkat sekolah. Itupun Jihoon hanya melihat punggungnya saja, yang dibalut seragam yang sama dengan Jihoon. Jihoon beranggapan jika dia memang satu sekolah dengan tetangga barunya, tapi tidak menyangka jika akan berada di tahun yang sama dan berbagi kelas pula.

Bahkan Jihoon belum tahu namanya. Mungkin jika tidak sekelas dan tidak sengaja mendengar nama Lai Guanlin tadi, Jihoon tidak akan mengenal lelaki itu dalam waktu yang lama. Melihat bagaimana dinginnya balasan lelaki itu saat Jihoon berusaha menyapanya.

Dan di pertemuan kedua ini, Guanlin tetap memberikan tatapan datar dan dingin. Seolah mereka belum pernah bertemu sebelumnya dan kini adalah tetangga sebelah rumah. Tetangga yang hanya terpisah beberapa meter.

His Dark Side [PanWink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang