Make castnya Sophia Miacova lagi, tante suka dia, cakeppp, bodinya yahuddd, buat para bapak2 dan boy2 sekalian, seneng dong ntar dpt pemandangan ahayy aduhaiii 😆😆
Dan buat para ladiesss n momsss, bihihihihiii cerita kali ini cuman dpt muka lempeng, maafkeun tante yakkkk 😂🤭Ryo POV
"Jasmine itu bagaikan angin lay, susah di jamah"
Ku dengar suara Carlo dari balik kubikelnya.
"Terus yang gampang di jamah itu si Nita, bro?"
Terdengar suara balasan dari Zaki.
"Ahh ogah gue sama perempuan satu itu, manggil nama gue gak pernah bener, masa manggil gue mobil, nama gue kan Carlo, keren-keren jadi mobil"
"Elu masih mending di panggil mobil, masa dia manggil gue ZakMania, ck" Zaki berdecak kesal.
Kening ku mengernyit karena teringat bagaimana Nita memanggil namaku.
Mereka berdua tertawa dan kembali melanjutkan obrolan tanpa sungkan di depanku selaku atasan mereka yang baru.
Aku hanya menyimak obrolan mereka tanpa ikutan menimpali. Banyak orang bilang kalau aku ini orang yang irit bicara.
Bukan tanpa alasan, bagiku lebih nyaman melihat atau mengamati orang-orang yang baru aku kenal terlebih dahulu.
Carlo dan Zaki, mereka berdua teman ngobrol yang asik, mereka sering bercanda di sela-sela jam kerja, tetapi bekerja sesuai prosedur, tidak ada desain yang molor. Walaupun aku baru bergabung 1 minggu di perusahaan ini, aku bisa melihat dan menilai kinerja mereka yang profesional.
Dua orang itu sering membicarakan bagian marketing. Mereka sering mengeluh cara kinerja orang-orang marketing yang tahunya hanya terima beres dan menerima orderan saja tanpa mengetahui atau mempelajari logo-logo yang mereka dapatkan dari pihak-pihak hotel maupun pihak-pihak yang ingin memesan handuk apabila di aplikasikan dalam bentuk logo di handuk.
Kami sering beradu argumen karena masalah tersebut, di mana sebuah logo yang tampak bagus di atas kertas, belum tentu terlihat bagus apabila sudah menjadi logo di atas handuk.
Kami sering merubah bentuk logo-logo agar terlihat jelas, terkadang para marketing tidak dapat menjelaskan hal tersebut ke pihak pengorder.
Mereka menelan bulat-bulat kalau pihak pemesan tidak mau ada perubahan di dalam logo mereka, yang hasilnya malah jadi tidak terlihat jelas.
Memang untuk merubah logo yang sudah hak paten itu tidak diperbolehkan, tetapi untuk menghasilkan hasil yang bagus, kami meminta approval terlebih dahulu.
"Ryo, desain yang di minta Jasmine udah kelar nih, mau liat dulu gak sebelum saya email ke Jasmine?"
Aku mendongak dan berdiri lalu berjalan ke arah kubikel Carlo, pria yang umurnya 3 tahun di atasku ini sangat menyukai Jasmine.
Tiada hari tanpa membicarakan perempuan yang baru saja aku lihat setelah dia mengambil cuti selama seminggu.
Apa yang dikatakan oleh Carlo tadi, 'Jasmine itu bagaikan angin, susah di jamah', sepertinya benar.
Bisa aku lihat perempuan itu susah di dekati, tatapan matanya tidak bersahabat dan selalu berbicara berbisik-bisik dengan Nita.
Dan satu hal yang penting, perempuan itu menyadari kalau dia di anugerahi kemolekan tubuh dan wajah cantik, terlihat sekali dari cara jalannya yang angkuh, tidak menyapa atau sekedar tersenyum ketika berpapasan.
Bisa ku simpulkan, Jasmine ini termasuk perempuan yang menurutku manusia sok sempurna, tidak ada pria yang tahan berjalan dengannya tanpa merasa was-was karena akan selalu ada mata-mata pria yang melihatnya terus-terusan, dan dia menikmati apa yang di dapatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Love
HumorBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/10/18 - 20/2/19