9. kepo atau cemburu

21.2K 2.2K 401
                                    

Klo kemarinan si chris demen bener pake blushon di pipinya kek ala2 artis korea, nah skrg si Ryo keknya demen pake lipgloss yakk, apa emang bibirnya yg merah 🙄🧐🤔😆

Coba eta jempol jgn lsg ngezoom buat mastiin bibirnya yakkk, halahhh pasti udah kejadian duluan kaya yg udah2 😆😂

Jasmine POV

Keadaan sepertinya sudah kembali aman sejahtera semingguan ini, setelah perbincangan kami di pantry kala itu, Nita sudah tidak lagi berkata-kata yang aneh, apalagi kalau sedang ada mbak Niken bersama kami, kekacauan memang selalu di sebabkan oleh Nita tanpa di sadari olehnya.

Hubungannya dengan mas Yudi masih renggang, hanya soal kerjaan saja mereka berbicara, itu pun berbicara seperlunya dengan urat-urat yang nyaris keluar terlihat di leher masing-masing karena mereka berbicara dengan mata melotot dan suara menahan emosi. Mirip kucing yang sedang memperebutkan wilayah kekuasaan.
Atau kucing yang sedang birahi tetapi si kucing betina tidak mau di kawini oleh si kucing jantan? Entahlah.

Tapi sejauh ini, keadaan tenang, kekacauan yang kemarin terjadi mungkin sudah terlupakan. Dan aku pun melupakan ide gila yang ditawarkan Ryo kepadaku, akan lebih gila lagi kalau aku menerima tawarannya.

"Min, Min, eh elu punya saldo gak di atm?"

"Hmm?" Aku menoleh ke arahnya.

"Punya gak? Gue pake uang elu dong, nih gue ganti cash, tolong transferin" Katanya sambil membuka dompetnya dan mengeluarkan uang lembaran 100 ribuan sebanyak 5 lembar.

"Buat apaan sih?" Tanyaku bingung.

Nita mengangsurkan layar handphonenya ke arahku.

"Mau beli ini, bagus yaa, lagi diskon, beli 2 jadi 500 ribu" Katanya.

Aku memperhatikan layar handphone yang di sodorkan kepadaku.

Satu sweater polos berwarna biru tua dan satunya lagi berwarna maroon polos hanya terlihat logo merknya saja yang terdapat di bagian dada.

Simple, bagus.

Mataku mengarah ke kolom harga-harganya dan membaca dalam hati, lalu menatap Nita.

"Nit" Panggilku.

Nita yang sedang mengamati kukunya mendongak menanggapi panggilanku.

"Harga 2, 500 ribu, beli 3 jadi 600 ribu, kenapa elu beli cuma 2 doang, ya mending 3" Kataku karena melihat berapa banyak uang lembaran yang dia keluarkan.

"Lah murah kan Min, udah diskon itu, beli 2 jadi 500 ribu, tadinya 700 ribu" Katanya dengan mata berbinar.

Aku mengusap wajahku pelan, Nita tidak mendengar keseluruhan perkataanku.

"Lebih murah lagi kalo elu belinya 3 Nit, jadi 600 ribu" Kataku mengulang menjelaskan lagi.

"Lah kan gue maunya beli 2 doang, jadi mahal dong kalo 600 ribu" Katanya berserikeras.

Aku menarik nafas panjang. Mempunyai teman semacam Nita memang menguji kesabaran, kalau orang yang mempunyai darah rendah seharusnya berinteraksi dengan Nita seharian, di jamin bakalan jadi darah tinggi.

"Nit..." Panggilku dengan nada sabar.

"Iya Min" Sahutnya sambil mengambil handphone miliknya dari tanganku.

"2 sweater harganya 500 ribu, jadi masing-masing sweater harganya 250 ribu, kalo elu beli 3 sweater, harganya  jadi 600 ribu, artinya 1 sweater harganya 200 ribu, elu hemat Nit"

Nita tampak berpikir.

"Tapi gue maunya beli 2 doang, ngapain beli 3? Terus 1 nya lagi buat siapa?" Tanyanya kemudian.

Guilty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang