Klo kemarin2 tante pasang mulmed nya bikin eneggg ini tante pasang yg unyu2
Nyengir tampak depan aja ya jgn tampak samping biar ga pada gumoh 😅😆Jasmine POV
Aku menggeliatkan tubuh di atas ranjang. Terdiam lama menatap atap langit kamar dan terpampanglah kilasan kejadian semalam. Di mana Ryo menggerakkan pinggul dengan bukti hasratnya yang sangat keras menekan pusatku, dan mengucapkan,
'Ini buat nanti kalau kita udah halal'
Halal? Maksudnya kalau sudah sah jadi suami istri? Berarti nikah dong, Ryo mau ngejadiin gue istrinya?
Aku menggaruk-garuk kening walaupun tidak terasa gatal.Otakku berpikir dan mencoba untuk menilik lebih dalam lagi arti dari kata-kata yang keluar dari mulut Ryo, 'Ini buat nanti kalau kita udah halal'
Biar aku gak salah faham nih, jadi aku mencoba menjabarkan artinya satu persatu.Ini buat nanti, artinya akan kami lakukan
Kalau, artinya seandainya
Kita, artinya aku dan Ryo
Udah halal, artinya menikahJadi kalau di sambung-sambung arti dari omongan Ryo adalah 'akan kami lakukan seandainya aku dan Ryo menikah'.
"Wahhh, menikah lhoo, gak salah kan?!" Pekikku riang tetapi dengan suara teredam bantal karena sangking senangnya aku melesakkan wajah ke bantal.
Ehh, sebentar deh itu ada kata 'seandainya'.
Keningku mengernyit dan membuka bantal dari wajahku.
Kata 'seandainya' bisa di artikan lagi bisa jadi bisa nggak, namanya juga seandainya.
"Gak nikah dong?" Aku mulai bermonolog lagi.
Uhuhuhuu aku merengut sambil melempar bantal ke sembarang arah. Lalu memposisikan tubuhku telentang di atas ranjang lagi-lagi menatap atap kamar. Kali ini bayangan di mana Ryo yang menekan bukti hasratnya kembali terulang, wajahku bersemu merah.Tidak menyangka Ryo bakal melakukan hal seperti itu, pria berwajah lempeng dengan segala kelempengan tubuhnya itu mampu membuatku tidak berkutik sampai dia mengantarkan aku pulang.
Mati kutu di buatnya makanya aku baru bisa memikirkan kejadian semalam baru sekarang ini.
Suara deringan handphone menandakan ada telepon masuk mengusik lamunanku.
Tanpa gerakan berarti aku menjulurkan tangan ke atas nakas di samping ranjang meraih handphone, lalu tersenyum begitu melihat siapa yang menelpon.
Ryo, si suami seandainya.
"Iya halo" Sapaku.
"Udah bangun?" Tanyanya dengan suara datar.
"Udah, dari tadi" Jawabku.
"Kok suaranya kaya orang baru bangun tidur?" Tanyanya lagi.
"Gak percaya? Kita FaceTime aja kalo gak percaya" Tantangku lalu memutuskan hubungan telepon dan memencet tombol FaceTime dengan cepat.
Belum deringan kedua muncul wajah Ryo yang terlihat segar memenuhi layar handphone.
"Liat nih mataku udah melek kan" Kataku dengan melebarkan mataku.
"Kamu masih tiduran, pasti baru bangun tidur" Ryo masih tidak percaya.
"Ya wajar juga kali kalau aku masih tiduran, ini kan hari Sabtu, biasanya juga aku bangun deket-deket jam makan siang" Sahutku lalu duduk dan meletakkan handphone di depan jam digital di atas nakas dengan posisi berdiri agar kami masih bisa bertatap muka, kedua tanganku naik melewati bahu merapikan rambut panjangku lalu menggelungnya secara asal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Love
HumorBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/10/18 - 20/2/19