11. i'm in

20K 2.3K 327
                                    

Jgn sedih gitu Ryo, tante gak percaya kok sama omongannya Nita, musyrik klo percaya Nita mah 😆😅

Tante kan jadi kesian liatnya, sedih sampe kurus kerempeng gitu, dada kaga ada nonjol2nya 😂😂

Ini bukan papan gilesan tapi papan talenan yakk 😆

Jasmine POV

"Ryo gay, Min"

Aku menoleh ke arah Nita yang tiba-tiba berada di samping kursiku dengan nafas tersengal-sengal.

Aku tidak mungkin salah dengar, tetapi masih sedikit terkejut dengan informasi yang baru saja aku terima.
Jadi Ryo mengikuti saranku? Wah, wah, tidak ku sangka.

Aku menyunggingkan senyum tipis lalu kembali mengetik surat penawaran harga untuk customer yang barusan saja meminta lewat telepon.

Nita menarik lenganku sehingga tubuhku memutar di atas kursi.

"Min, lu denger gue gak? Ryo gay!" Serunya lagi.

Aku mengedikkan bahuku.

Nita menarik kursinya mendekat ke arahku lalu menghempaskan bokongnya.

"Gue barusan denger di ruangannya, dia ngaku kalo..."

"Nit, lu jangan bikin heboh kantor ini lagi deh, kasian Jasmine sama Ryo, lu tuh gak pernah mikirin perasaan mereka ya?"

Suara mas Yudi terdengar di ujung sana memotong perkataan Nita. Aku melongokkan kepalaku dan tersenyum ke arahnya, menyiratkan kalau aku bisa mengatasi Nita padanya.

"Ishh, nyamber aja, gue kan gak ngomong sama dia ya Min, ngapain sih dia ikut-ikutan" Nita memelankan suaranya sembari menundukkan kepalanya lebih rendah lalu mencibirkan mulutnya ke arah mas Yudi yang sudah pasti tidak melihat cibiran bibirnya dari balik kubikel.

"Gue gak nyangka Min, ternyata dia gay, tanya aja deh mbak Niken, Carlo atau Zaki, mereka denger juga karena mereka semua berada di tempat kejadian perkara bareng gue" Lanjut Nita semangat tetapi masih dengan suara pelan.

"Dia bilang gak minat ngejalin hubungan sama wanita. Itu artinya dia gay kan, Min? Gak mungkin kali ini gue menyalah artikan atau salah denger, kalo gak minat ngejalin hubungan sama wanita berarti dia minatnya ngejalin hubungan sama pria, ishhh ishhh, bener gay kan yaaa?"

Aku kembali menyunggingkan senyum tipis, tidak tertarik dengan informasi detail yang Nita sampaikan, toh aku sudah tahu jalan ceritanya seperti apa.

"Min, kok elu gak ada tanggepan sih?" Nita kembali menarik lenganku dengan gemas. Nita benar-benar meminta perhatianku.

Aku menarik nafas sambil mengikat rambut panjangku membentuk ekor kuda.

"Nita, biarin aja deh, itu urusan dia, mau dia gay, mau dia berubah kek Sinon Loresca, eh gak mungkin juga sih, bodynya Ryo kan beda" Ralatku cepat, mengingat lengan tipis Ryo yang tidak berotot aku bandingkan dengan lengan berotot milik the King of the Catwalk yang videonya banyak viral di IG.

Nita memberengut.

"Gak asik lu Min, kita kan partner in kepo, payah nih, hot gossip kaya gini kan udah lama gak beredar di kantor, sejak..."

Nita menghentikan perkataannya begitu mataku melotot ke arahnya.

"Kemarin janjinya gimana?" Tanyaku mengingatkan dirinya.

"Janji apaan?" Nita balik bertanya dengan wajah bingung.

"Kita gak usah ngurusin urusan mereka" Jawabku cepat.

Guilty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang