Itu pepaya apa ikan? Kok di jala bin di jaring 😅
Ryo POV
Huftt...
Makin hari godaannya makin menjadi. Kejadian tempo hari di apartemenku, yang mana telapak tanganku ini akhirnya merasakan juga kekenyalan payudaranya sukses membuatku panas dingin dengan inti sekeras batu.
Memang aku tidak melakukan ciuman sambil meremas-remas payudaranya Jasmine seperti yang pernah Carlo dulu bicarakan dengan Zaki, meremasnya tanpa ciuman saja bikin kepalaku pusing dan sudah tentu membuat aku konak, ya ampun Carlo membuatku menjadi seorang yang mesum seperti dirinya.
Dan yang terjadi semalam ketika kami berciuman di apartemennya sampai-sampai membuatku kewalahan. Jasmine duduk di pangkuanku dan menggerak-gerakkan pinggulnya, menggoda imanku dan iman intiku.
Aku mati-matian mengontrol diri untuk tidak menindihnya, melepaskan semua pakaian yang menghalang kami dan menyatukan diri kalau tidak ingat pesan ayahku.
'Nak, kalau kamu sudah dewasa kelak, kamu akan mengerti arti rasa nikmat sesungguhnya antara halal dan haram'
Ayah, kalau ayah tau seberat apa cobaan yang di terima anakmu ini, sudah pasti saya langsung memintamu untuk segera meminang Jasmine menjadi istiku, tapi bagaimana caranya? Masa saya membangunkan ayah dari alam kubur.
Lalu tadi pagi sebelum kami turun dari SUV, Jasmine mengecup bibirku cepat sementara tangannya meremas intiku sehingga membuatku mematung.
Gini ya, kami kaum pria tidak di goda saja kami bisa turn on, apalagi kalau di sajikan atau di berikan atau di pancing atau di...
Intinya, Jasmine sepertinya menikmati momen menggodaku.
Niat awal untuk berhenti bekerja di kantor ini akhirnya aku urungkan, jika aku tidak sekantor dengan Jasmine, aku bisa mati berdiri karena cemburu.
Ingat kan waktu pertama kali aku menyimpulkan tidak akan ada pria yang tahan berjalan dengannya tanpa merasa was-was karena akan selalu ada mata-mata pria yang melihatnya terus-terusan, dan aku tidak bisa membayangkan perempuan cantik yang suka menggodaku itu di taksir pria lain atau yang lebih parahnya aku tidak bisa membayangkan dia menggoda pria lain. Aku tahu Jasmine bukan tipe penggoda ke semua lelaki, awal-awal kami kenal saja dia terkesan susah di jamah.
Intinya sekarang Jasmine adalah milikku seorang, hanya aku yang sepatutnya menerima godaan manisnya.
"Mukanya makin ke sini makin ceria mas" Zaki tersenyum ke arahku ketika aku baru sampai di kubikelku.
"Ck, gimana gak ceria pasti asupan gizi pepaya bangkok muda nya tuh yang bikin mas Ryo sumringah terus ya kan mas?"
Kami sesama pria, sudah pasti tahu apa yang bisa membuat kami selalu ceria. Mempunyai pacar cantik tidaklah cukup kalau tidak bisa membuat kita merasa bahagia.
Celetukan Carlo membuat ibu jari tanganku mengacung ke arahnya sambil tersenyum lebar.
Sejak aku dan Jasmine resmi berpacaran, aku sudah tidak terlalu memusingkan Carlo, bagiku dia sudah kalah telak, Jasmine memilihku dari pada pria yang memperkenalkanku istilah pepaya bangkok muda milik Jasmine.
Begitu juga Zaki, intinya aku sudah tidak memusingkan mereka berdua lagi, gak pusing, cemburu iya.
Aku duduk dan meletakkan tas kerja ke dalam laci.
"Gue semalam dapat wa dari mbak Niken bro, dia minta gue anterin ke toko buku buat nyari buku bacaan untuk anaknya, gimana menurut elu...?"
Aku menggelengkan kepala pelan mendengar suara Zaki menanyakan pendapat Carlo dari balik kubikel, mbak Niken sedang mencari mangsa baru. Kalau boleh aku kasih saran, mending buru-buru lu cari pacar Zak, biar mbak Niken cari mangsa yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Love
HumorBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/10/18 - 20/2/19