26. ya ryo ya?

19.3K 2.1K 413
                                    

Tuhhh mending senyum mesem2 gini aja, giginya ga usah di tongolin

Beneran deh klo begini bikin tante gemesshhh mo nyubit eta bibir, ehh ga jadi dehhh takut ntar nyenggol giginya 😆 😂

Ryo POV

Apa yang mereka lakukan di sana? Zaki bilang baru ngobrol dengan Jasmine, ngobrol? Dengan posisi berdiri seperti itu? Apakah nyaman mengobrol dengan posisi Jasmine memunggunginya?

Pikiranku gusar setelah melihat mereka kembali berduaan. Apalagi posisinya membuat pikiranku melayang ke arah yang tidak-tidak.

Dadaku kembali berdenyut nyeri dengan kepala yang terasa berat, tanganku memijit pangkal hidungku untuk mengurangi sakit yang terasa.

Aku dan Jasmine memang bukan pasangan kekasih sungguhan, kami hanya berpura-pura karena perjanjian yang kami buat.

Tetapi apa yang aku rasakan melihat mereka berdua, perasaan ini...

Tanganku mengacak rambut belakangku.

Jasmine memang bukan kekasihku, aku seharusnya tidak terbakar cemburu seperti ini melihatnya beduaan dengan pria lain.

Cemburu...

Aku tersenyum miris. Sebelumnya kami hanyalah orang yang tidak saling mengenal, hanya karena perjanjian konyol yang kami buat. Totalitas yang sering di kemukakan oleh Jasmine membuatku merasa kalau dia adalah milikku seorang.

Konyol, benar-benar konyol, aku sangatlah konyol, Jasmine adalah perempuan bebas terlepas dari status bohongan kami ini. Kenapa aku harus merasakan cemburu?

Cemburu yang aku rasakan sekarang ini bukan lah bentuk dari ketotalitasan, ini benar-benar murni aku rasakan.

Aku berhak merasakan cemburu setelah apa yang terjadi di antara kami berdua, ciuman kami terasa nyata, seharusnya ciuman yang sering kami lakukan berarti sesuatu bagi Jasmine.

Arghh... lagi-lagi aku mengacak rambut belakangku.

Apakah Jasmine tidak merasakan hal yang sama ketika bibir kami bertemu dan lidah saling membelit, dada ini bergemuruh, dan anggota tubuhku di bawah sana selalu bereaksi. Aku bukanlah pria mesum yang mana gampang turn on setiap berduaan atau melakukan kontak fisik dengan perempuan.

Jasmine, hanya dia yang dapat membuatku seperti ini, tidak mbak Niken apalagi Nita atau perempuan yang lainnya.

Dan tidak pula karena pepaya bangkok muda miliknya, memang kuwa kuwi, awalnya karena perkataan-perkataan mesum milik Carlo yang membuat mataku ini tidak dapat teralihkan melihat ke arah dadanya.

Tetapi perasaanku ini berkembang menjadi perasaan suka karena perhatian yang Jasmine berikan kepadaku selama aku sakit. Dia memperlakukanku selayaknya seorang kekasih merawat orang yang di sayanginya.

Tetapi, melihat pancaran wajah senang ketika kulihat tubuhnya melongok dari balik tubuh Zaki membuatku kembali berpikir semua yang dilakukannya mungkin memang hanya totalitas.

Pikiranku kusut, kalau kami menyudahi perjanjian dan selama aku tidak keluar dari perusahaan ini, masalah tidak akan ada kata selesainya.

Tanganku menopang dagu dengan tatapan kosong ke arah layar iMac di depanku.

"Ehm.. mas ada perlu apa sama saya?" Suara di sampingku membuat tubuhku berjengit kaget.

Guilty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang