10. tdk berminat menjalin hubungan

18.7K 2.2K 331
                                    

Rambut acak2an begitu cakep yakk, klo tante ya di blg sama ponakan2 kek orgil trs di suruh potong rambut 😆😅

Ryo POV

"Tawaran saya yang kemarin masih berlaku" Kataku begitu menutup pintu pantry di belakangku.

Kulihat Jasmine memutar tubuhnya kaget dan matanya melebar melihat ke arahku yang berdiri dekat meja pantry.

"Ha?" Tanyanya.

"Tolong saya, kamu bisa minta apa aja buat kompensasinya, asal jangan sampai melebihi angka 5 juta" Kataku memberi penawaran.

"Ha?" Lagi-lagi hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

Aku mengambil duduk di atas bangku dan menghadap dirinya yang berdiri membelakangi wastafel.

"Saya gak tau harus berbuat apalagi menolak mbak Niken, dengan cara menolaknya halus dan mentah-mentah udah saya lakukan, kalo saya bilang saya gay gak mungkin, saya takut nanti malaikat mencatat perkataan saya dan di sampein ke Tuhan, terus kalo beneran kejadian? Serem kan" Kataku lalu meringis. Dan menyadari kalau sudah berkata sangat panjang lebar selama seumur hidupku ini. Sebuah pencapaian rekor yang fantantis mengingat aku orang yang jarang berbicara ataupun tersenyum.

Kulihat matanya semakin melebar.

"Tolong saya Jasmine" Pintaku lagi, karena sudah kehabisan akal mencari cara menolak mbak Niken yang terlihat tidak gentar dan tidak mengerti penolakanku.

"Kemarin kan gue udah bilang, urusan elu sama mbak Niken elu aja yang selesain, jangan ajak-ajak gue terlibat di antara kisah cinta kalian berdua" Katanya mengulang pernyataan keberatannya tempo hari.

"Jangan lebih dari 10 juta, please, tolong saya" Aku tidak menanggapi perkataannya barusan tapi malah menaikkan penawaranku.

Orang pasti tergiur dengan uang, siapa pun dia.

Aku tahu gajinya sebagai marketing lebih dari cukup, tetapi mendapatkan uang secara instan dua digit aku yakin dia tidak akan menolak.

"Elu pikir gue perempuan sewaan ya?" Tanyanya dengan wajah merah menahan marah, aku tidak menyangka reaksinya seperti ini.

"Bukan, gak mungkin saya anggap kamu kaya begitu, saya cuma menawarkan imbal balik kalo kamu mau nolongin saya" Kataku cepat lalu berdiri menghampirinya.

Jasmine mendelik menatapku.

"Imbal balik, pake aja uang elu buat nyewa perempuan lain buat selesain masalah elu itu, gila kali lu ya" Jasmine berjalan melewati tubuhku dan menabrak pundakku keras, aku yakin dia sengaja melakukannya sampai tubuhku terdorong ke belakang.

Dengan cepat aku menarik lengannya sebelum dia keluar dari ruang pantry ini.

Jasmine menghentakkan lenganku.

"Please, tolong saya, cuma kamu yang tahu permasalahan ini" Kataku memohon.

Jasmine melangkah mundur.

"Saya pikir kalo kita pura-pura berpacaran, Carlo akan berhenti menggoda kamu, itu juga jadi keuntungan buat kamu"

Alisnya bertaut mendengar perkataaku barusan.

"Gue bisa hadapin Carlo tanpa perlu bantuan orang lain" Katanya lalu bersedekap.

Mataku reflek mengarah ke dadanya.

Jasmine tersenyum miring menatapku.

"Tau gak? Gue pikir elu itu beda dari pria lain, tapi mata elu gak bisa boong, elu gak jauh beda sama Carlo" Tangannya semakin mendekap dadanya sehingga jendolan payudaranya semakin bergerak tak beraturan.

Guilty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang