14. ide

18.9K 2K 259
                                    

Cieee cieee mulai mesem2 yg lengannya sentuhan sama pepaya bangko muda cieeee 😆😂

Jasmine POV

"Gak usah liatin gue kaya begitu" Hardikku karena merasa Nita yang menatapku setelah dia menggeser kursinya ke belakang dan mendekatiku.

"Elu gak salah, Min?" Tanyanya dengan suara tidak percaya sambil memutar kursiku menghadap dirinya.

Kejadian di lift tadi, aku memang tidak menjawab pertanyaannya, tetapi membiarkan Nita tenggelam dengan pikirannya sendiri.

Aku ingin tahu apa yang ada di benaknya sekarang setelah dia melihat kami.

"Salah kenapa ya?" Aku balik bertanya, memancingnya untuk mengeluarkan apa yang ada di benaknya.

Di ruangan baru ada kami berdua saja, mbak Niken dan mas Yudi belum terlihat datang, jadi rasanya aman kalau mau membahas Ryo.

"Itu, elu pegang lengannya Ryo kaya lagi meluk guling, elu sadar kan?"

Tanganku menggelung rambut panjangku lalu mengangguk pelan.

"Sadar lah, Nit, kalo gak sadar alias pingsan, bisa jadi tadi gue malah di gendongannya Ryo" Jawabku santai.

Nita menatapku sangsi.
"Emang Ryo kuat ngegendong elu? Dia kan kerempeng, organ tubuh bagian dalamnya aja gue yakin gak kuat buat mengolah suara kentutnya keluar, apalagi buat ngegendong elu, gak mungkin kuat"

"Ck, kenapa malah jadi ngebahas yang lain sih, elu kenapa bisa gelendotan di lengan dia? Apa elu gak sadar karena tadi di lift banyak orang sampe desak-desakan gitu? Terus jadi empet-empetan ke dia?" Nita semakin mendekat ke arahku dengan rentetan pertanyaannya.

Aku menatap wajahnya, tepatnya dengan pandangan menilai.

"Yang elu liat gimana Nit?" Tanyaku, masih berusaha untuk mencari tahu apa yang ada di benaknya.

Kedua alisnya bertaut.

"Yang gue liat ya elu pegangan sama dia kaya gitu deh" Katanya kemudian setelah lama terdiam.

"Min, elu..." Nita tampak ragu untuk melanjutkan perkataannya.

"Kenapa?" Tanyaku sambil mengamatinya.

"Lengan dia itu nempel ke tete elu lho Min, elu gak nyadar?" Akhirnya Nita mengeluarkan suara setelah kembali terdiam beberapa saat.

Rasanya ingin berteriak di telinganya, aku sadar sesadar sadarnya, ya mau gimana lagi? Namanya juga buat memperkuat alibi kalau Ryo dan aku berpacaran, biar gosip gay menghilang di telan dengan gosip kami berpacaran sesuai dengan perjanjian yang kami buat.

"Ya gue sadar Nita!" Jawabku dengan suara tertahan, takut kalau suaraku terlalu kencang terdengar, walaupun di ruangan hanya ada kami berdua.

"Ryo gak bakalan nafsu sama elu Min, di pepet sama mbak Niken aja dia diem, elu sendiri liat kan waktu kita ketemu di mall waktu kemarin itu?" Nita menatapku lekat.

"Min, kemarin gue denger dia bilang gay, ..."

"Elu yang menyimpulkan sendiri kalo dia gay, Nita!" Potongku cepat, saatnya meluruskan persepsi Nita.

"Tapi kan dia bilang sendiri kalo gak minat ngejalin hubungan sama wanita, Mimin" Nita berusaha mengingatkan perkataan Ryo yang dia dengar.

Aku menarik nafas panjang.

"Elu gak denger Ryo selesain semua perkataannya, dia mau bilang gak minat ngejalin hubungan sama wanita saat ini, artinya..."

"Kedengarannya sama aja di kuping gue, gak minat ngejalin hubungan sama wanita saat ini, ya minatnya ngejalin hubungan sama pria saat ini, ya kan?" Nita memotong perkataanku.

Guilty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang