Elahhh bang, beneran deh dengerin omongan neng Mimin, ga usah di pikirin itu si Nita.
Eh tapi ngomong2 kok jakun kembar babang di photo ini ilang yakkk 😆😅
Jasmine POV
"Kamu ke atas duluan aja"
Aku langsung menoleh ke samping, di mana Ryo sibuk membuka seat beltnya lalu memutar tubuhnya ke belakang mengambil tas kerjanya dan terlihat pura-pura membuka tasnya, entah sedang mencari apa.
"Maksud lu? Perjanjian yang tadi kita bahas, gimana deh? Kita harus terlihat selalu bersama-sama di tiap kesempatan yang ada" Kataku mengingatkannya soal isi perjanjian kami.
"Mau gue photo kopiin isi perjanjian kita biar elu inget?" Tanyaku lalu merogoh ransel untuk mengambil kertas catatan yang semalam aku tulis berisikan isi perjanjian kami.
"Atau mau gue kirim lewat WhatsApp aja?" Tanyaku lagi.
Ryo menggelengkan kepalanya.
"Gak perlu, saya tau kok garis besarnya, intinya kita harus terlihat bersama-sama biar orang-orang mengambil kesimpulan kita berpacaran terus gosip saya gay hilang karena muncul gosip kita pacaran"
"Pinterrrr" Ibu jariku mengacung ke depan wajahnya sehingga menyebabkan kedua mata Ryo fokus melihatnya.
Aku tahu, perjanjian yang kami buat ini sangatlah konyol, kalau di pikir-pikir buat apa kami berpura-pura pacaran.
Apakah perlu kami melakukan ini? Sebenarnya apa yang kami hadapi hanya masalah sepele, kami berdua terjerat dan ingin terlepas dari belenggu orang-orang yang tidak mengenal kata penolakan.
Carlo sangat-sangat membuatku risih dan jengah. Pendekatan yang dia lakukan atau apalah itu namanya membuatku merasa sedikit parno.
Sedangkan Ryo, mbak Niken mungkin terlalu agresif memojokkannya sampai berujung gosip gay hasil karya si Nita.
Aku melirik ke arah Ryo yang sedang menutup tas kerjanya.
Menilik tampilannya yang selalu sama seperti hari-hari sebelumnya. Ryo type pria klasik, tipe pria yang betah berjam-jam di perpustakaan.Kalau di perhatikan lekat-lekat, sebenarnya dia mempunyai struktur wajah yang lumayan.
Karena wajahnya yang tidak pernah di hiasi senyuman saja sehingga membuatnya tidak terlihat menarik.Sudah wajah lempeng, badan lempeng, apa menariknya?
Eh, aku lupa, cuma dompetnya saja yang tidak lempeng, bukti nyatanya adalah SUV nya ini dan tempat di mana dirinya tinggal, apartemen Platino adalah salah satu apartemen yang bernilai lebih dari 1 Milyar 1 unitnya.
"Jasmine, kamu gak turun?"
Suara Ryo membuatku meringis karena pikiranku malah menerawang memikirkannya.
"Gandengan tangan ya" Kataku setelah kami keluar dari mobil dan berjalan menuju lift.
Ryo menatapku ragu lalu mengedarkan pandangannya ke arah parkiran.
"Harus ya?" Tanyanya kemudian.
Aku mengangguk cepat.
"Persiapan dari sekarang, mungkin aja di lift nanti kita ketemu sama orang kantor" Jawabku memberinya alasan yang masuk akal.
Tangannya memindahkan tas kerjanya ke pundak kanannya lalu dengan gerakan pelan tangan Ryo meraih pergelangan tanganku.
Dengan kikuk Ryo kembali berjalan dengan menunduk.
Ini orang belum pernah pacaran kali ya? Canggung bener sih sama perempuan, batinku setelah melihat caranya memegang tanganku.
"Ryo, kalo orang-orang liat cara kamu pegang tanganku begini sih gak bakalan ada yang percaya kita pacaran, harusnya kaya begini" Aku melepaskan telapak tangannya dari pergelangan tanganku lalu menautkan telapak tangan kami.
Ryo memelankan langkahnya, terdengar helaan nafas yang keluar dari mulutnya. Telapak tangannya tidak terlalu erat menempel.
Sekali lagi kulihat gerakan kikuknya. Aku mengulum senyum.
Kami masuk ke dalam lift dalam diam. Suara dentingan lift di lantai dasar membuat tautan telapak tangan kami mengerat. Ryo terasa tegang dan gugup.
Segerombolan karyawan yang bekerja satu gedung dengan kami merangsek masuk dan langsung memenuhi lift dalam hitungan detik, sehingga membuat tubuh kami tergeser sampai ke sudut belakang lift.
Aku melepas tautan telapak tangan kami dan bergerak membelit lengan milik Ryo, menariknya mendekat dan sepertinya aku terlalu bersemangat menariknya mendekat ke tubuhku karena aku merasakan lengannya menempel di samping payudaraku.
Duh, ahh bodolah, harus totalitas, pikirku dengan ringisan di wajahku.
Mataku melirik Ryo dari samping, wajahnya tampak sangat tegang dan cara berdirinya pun sangat tegak.
Tubuhku semakin menempel ke arahnya, menyebabkan lengannya semakin mendesak kenyalan payudaraku. Daguku menempel di pundaknya.
"Jangan tegang gitu, santai aja" Bisikku di telinganya setelah menolehkan wajahku sedikit ke belakang agar orang-orang tidak mendengar suaraku.
Ryo masih menunjukkan ketegangan di wajahnya, aku jadi semakin yakin kalau dia belum pernah pacaran selama ini.
Kalau orang yang sudah pernah pacaran, atau um, kita ambil contoh yang gampang saja, kalau Carlo yang di posisi Ryo sekarang, sudah aku bisa pastikan pria plontos itu menikmati perannya sebagai pacarku.
Tangannya pasti sekarang sedang melingkar di pinggangku dengan wajah yang menyeruak masuk menghirup rambutku.
Ya, Carlo pasti akan melakukan hal seperti itu. Ya ampun, kenapa aku malah ngebayangin manusia yang membuatku mengambil keputusan berpacaran dengan Ryo sebagai contoh?
Tanpa sadar aku bergidik membayangkannya.
"Kenapa?" Tanya Ryo bingung, mungkin karena tahu kalau aku barusan bergidik.
Kepalaku menggeleng pelan.
"Gak kenapa-napa" Sahutku lalu tersenyum.
Lengannya masih terasa tegang.
"Santai aja Ryo" Bisikku lagi di telinganya.
Ryo menundukkan kepala.
"Gimana bisa santai, lengan ini akhirnya ngerasain kenyalan pepaya bangkok muda secara langsung"
Keningku mengernyit mencerna perkataannya yang terdengar samar di telingaku, barusan dia bilang apa? Pepaya bangkok muda?
Niatku untuk bertanya lebih lanjut aku urungkan karena lift berhenti di lantai 9. Satu-satu karyawan berangsur keluar.
Aku mengamati mereka keluar, ekor mataku menangkap satu sosok yang tersisa, berdiri di sudut lift yang lain dengan wajah kaget melihat ke arah kami.
"Elu ngapain megangin lengan Ryo gitu, Min?" Matanya menatap lekat ke arah tanganku yang masih membelit lengan Ryo.
Aku tersenyum.
Bagus, drama kami di lihat langsung pertama kali oleh si pembuat heboh.
Tbc
Dikit? Hooh emang 😆 ga nyampe 1000 kata 😂
Permisiiiii 🏃🏽♀️🏃🏽♀️😂
Selamat long weekend buat yg tgl 24 libur yakkk
Tante ga libur 🙈😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Love
HumorBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/10/18 - 20/2/19