"If you search someone perfect, you will lost someone the best."
Rose tidak bisa membayangkan jika ia serumah dengan pria itu. Sungguh monokrom, dan Rose benci itu. Parahnya lagi, bayangan itu sudah terjadi sejak kemarin. Dari pengamatannya Rose kemarin tinggal bersama Pria ini menurut Rose memang agak membosankan. Tidak ada gurauan, tidak ada sapa-menyapa. Benar-benar canggung. Mereka hanya berbicara seadanya.
Hari ini Rose tidak masuk sekolah, sudah di izinkan oleh ibunya. Tidak ada kebocoran untuk pernikahan ini, ibunya berkata kepada pihak sekolah bahwa Rose capek dan harus istirahat.
Matahari menyapa kelopak mata Rose yang masih tertutup, dan sinarnya membuat sang kelopak terbuka perlahan. Ia sempat terbelalak melihat kamar yang cukup asing. Dan saat mencoba mengingat ternyata Rose lupa bahwa ia baru saja menikah dan pindah rumah sejak kemarin.
Ia pun beranjak keluar dari kamar, saat ia berjalan ke arah ruang tamu aroma khas tercium di hidung hingga jantungnya Rose.
"Aku sudah menyediakan kimchi untukmu" Ucapnya saat Rose keluar dari kamarnya.
Rose tertegun, ternyata ia cepat Pria itu juga bisa memasak.
"Terima kasih" Balas Rose.
"Kau sepertinya telat bangun" Terka Chanyeol sambil membuka koran yang ia pegang sedari tadi.
"Ah iya, mungkin karna kamarnya asing bagiku"
"Ku kira sang penunggu menganggumu" Ucap Chanyeol yg terdengar seperti gurauan.
Mendengar itu Rose sedikit merinding, Chanyeol pun tertawa pelan melihat ekspresi istrinya itu. Entah letak kelucuannya dimana, yang jelas itu tidak lucu dan mengerikan bagi Rose.
"Kau bercanda"
"Tidak, aku serius. Di rumah ini ada hantunya" Balasnya santai.
Rose tak bisa bayangkan jika hantu tersebut menghampirinya di saat ia benar -benar tidak bisa tidur suatu saat.
"Kenapa? Kau takut?" Tanyanya. Rose bergeming, sudah jelas bahwa gadis itu takut dan semua orang tau Rose benci akan hal-hal yg berbau mistis.
Chanyeol tertawa pelan seraya menutup koran.
"Tidak perlu di takutkan, karna aku hanya bercanda. Tidak ada hantu di dunia, bahkan di TV hanya bayangan dari manusia itu sendiri" Kata Chanyeol.
"Oh, benarkah? Baguslah" Balas Rose. Ternyata ia mencoba bercanda dengan Rose. Cih, usaha yang tidak membuahkan hasil. Hujat Rose dalam hati.
"Tapi, kalau kau masih takut. Aku bersedia berbagi kamar denganmu" Lanjutnya sambil berjalan ke arah Rose.
Rose terpaku, ia merasakan ada desiran aneh mengalir di tubuhnya.
"Jangan terlalu kaku, kau terlihat manis." Ucap Chanyeol seraya mengacak rambut wanita itu.
Mendengar itu , Entah siapa yg menyuruh bibirnya, yg jelas bibir wanita itu mengukir senyum di sana.
Rose menghempaskan badan di atas sofa, lalu menyambar kimchi yang masih hangat itu. ah Enak sekali. Kadang Chanyeol memang bisa di handalkan.
Seketika Rose berhenti melahap saat ia mengingat bahwa ia harus menjalani hal yang berat untuk di jalani, yaitu menyembunyikan fakta bahwa Chnayeol adalah suamiku.
Bukan karna malu menjadi istrinya, namun ia belum siap untuk membiarkan teman-temannya tau bahwa ia adalah istri Chanyeol.
Dan juga, ia tau bahwa hatinya belum bisa merasakan cinta untuk suaminya itu.