"Hidup itu seperti rumus, kau tak perlu hafalkan hanya saja kau harus fahami agar mengerti."
Rose masih menggerutu di dalam mobil pria asing ini. Dengan seenaknya pria itu memerintah Mr.Bil agar Rose di resign menjadi model dan bekerja menjadi sekertarisnya. Menurut Rose, Ini tak bisa di biarkan.
"Kau ini siapa sih?! Aku bahkan tak mengenalmu tapi dengan seenaknya kau merebut pekerjaanku" Rose sangat murka, dan ia melirih dalam hati tuhan tolong lah cobaan apa lagi ini.
Pria itu tertawa pelan, "Sudah ku katakan berapa kali aku ini Sehun"
Sampai dia mengatakan banyak kali pun Rose tetap tak kenal yang bernama 'Sehun' itu.
"Aku tak mengenalmu, sungguh" Ucap Rose penuh penegasan.
"Aku Presdir dari EXN corp, kau sungguh tidak tau?"
"Tidak, dan aku tidak mau tau" Jawab Rose singkat sembari membuang muka ke arah luar jendela mobil.
"Ya-ya-ya, yang jelas aku sudah memberitahukan kepadamu"
Rose memutarkan bola mata, ia heran dengan sikap lelaki bodoh ini. "Turunkan aku"
"Apa?"
"Turunkan aku!!" Rose teriak ke arahnya, terus terang Rose sudah sangat muak. Dan Rose rasa ingin pulang saja.
Sehun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Turunlah, yang jelas kau sudah resmi menjadi sekertarisku, dan datang saja ke kantor ku sesukamu. Gajimu tetap banyak walaupun kau jarang masuk" Ucapnya sambil memberikan sebuah kartu kepada Rose. "Itu adalah alamat kantorku, datanglah jika kau libur sekolah"
Rose mencerna perkataan pria itu, Otak nya masih bertanya-tanya siapa Sehun ini sebenarnya, pertama Sehun mengetahui namanya, kedua Sehun menjadikan Rose sekertaris yang punya gaji tetap tanpa undangan atau semacam itu, dan yg paling membingungkan Sehun tau bahwa Rose masih duduk di bangku sekolah.
"Kau ini siapa?" Tanya Rose sebelum ia keluar dari mobil
Sehun menghembuskan nafas panjang. "Sudah ku katakan namaku Seh-"
"Bukan itu maksudku!" Sentak Rose dengan nada naik setengah oktav.
"Kau siapa? Mengapa kau tau bahwa aku anak sekolah? Dan mengapa kau tiba-tiba menjadikanku sekertarismu? Kau sungguh membuatku bingung, sungguh."
Pria itu terdiam sembari menggaruk tengkuk lehernya yang sepertinya tidak gatal.
"Ah, kau ini banyak tanya" Balasnya.
"Kasih tau identitas mu yg sebenarnya atau ku laporkan kau pada polisi" Ancam Rose.
Lagi-lagi Sehun tertawa, ia mengira Rose sedang bercanda? ini sungguh menjengkelkan bagi Rose.
"Lapor saja pada polisi, aku tidak takut. mereka semua itu bawahanku."
Rose mendengus kesal.
"Baiklah- jadi begini, aku memang sedang mencari sekertaris yang pas untukku, dan saat aku melihat majalah, aku menemukanmu. Sebenarnya aku sudah janjian dengan managermu dari lama. Jangan khawatir aku ini bukan pedofil yang menyukai anak di bawah umur sepertimu. Lagi pula umurku juga masih 20 tahun." Jelasnya, Rose terdiam, masih mencerna perkataannya.
Rose, menyeritkan dahi, dan bertanya-tanya dalam hati. Dia melihatku dari majalah? Sejak kapan fotoku di terbitkan majalah edaran? Setauku aku hanya foto untuk iklan suatu produk namun tidak untuk model majalah.