"Some memorise never faded"
"Saranghae Appa!","Nado sarang..."
CIIITTTT!!!! DOR!!!!!!
"APPA!!!! APPAAAAAAA!"
"APPAAA!!!"
Rose terbangun saat mendengar suara teriakan Chanyeol. Wanita itu sontak berdiri dan memegang badan Chanyeol yang sepertinya mimpi buruk itu.
"Mana Appaku? Mana Appa?" mata Chanyeol memerah, keringat bercucuran dari keningnya.
"Tenang lah Chanyeol, kau sedang bermimpi"
Chanyeol mendongak, menyadari bahwa sedari tadi ada Rose di sampingnya. "Rose..." Paraunya sembari memeluk pinggang Rose.
"Hey-hey, tidak apa-apa. Kau sepertinya hanya mimpi buruk" Tanya Rose terdengar cemas.
Seketika Rose terkejut saat mendegar tangisan Chanyeol pecah. Ia merendahkan posisinya agar setara dengan pria itu, Rose pun menangkup pipi Chanyeol. Ibu jarinya mengusap setiap air mata yang jatuh dari mata pria itu. Melihat keadaan Chanyeol yang saat ini membuat Rose lupa bahwa pria di depannya ini adalah seorang guru yang angkuh.
"Tidak apa-apa, oke?"
"Kejadian itu terulang lagi" Tukas Chanyeol, tangisannya menderas. Rose baru menyadari bahwa pria ini selemah itu. Benar-benar membuat Rose ingin memeluknya.
"Rose.. Aku yang membuat Appaku tiada"
"Hey! berhenti berkata seperti itu"
Chanyeol menepis tangan Rose, ia menggeleng kuat sembari memijit puncak hidungnya. "Taehyung benar, aku memang hanya membawa sial"
"Chanyeol.."
"Pergi lah Rose.."
Rose terbelalak, "Apa katamu?"
Chanyeol menoleh, ia mencekram kedua bahu Rose. "Pergi lah dariku, sebelum kau juga tiada karena ku"
"Apa maksudmu?!"
"KUBILANG PERGI!" Bentak Chanyeol, wajahnya memerah, matanya yang berlinang air mata itu mendelik tajam.
Rose terdiam, ia menggigit bibir, tangannya bergetar. Kali ini Rose yang menangis. Tak paham dengan sikap Chanyeol yang aneh ini.
"Kenapa kau begini?" Balas Rose parau.
Chanyeol menutup wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis kuat di sana. "Tolong pergi Rose, aku tak mau kehilanganmu, kumohon"
Rose mengusap air matanya, ia berjalan mendekat ke arah Chanyeol.
"Aku tidak bisa"
Chanyeol mendongak, wajahnya penuh amarah. "KU BILANG...."
Ucapan Chanyeol terpotong saat Rose menciumnya, Rose sengaja memegang kedua pipi Chanyeol sebagai penahan agar pria itu tak melepaskannya. Rose melakukan ini agar pria itu tak melanjutkan perkataannya yang menyakitkan hatinya nanti. Chanyeol menutup matanya, ia menyadari perkataannya tadi sudah menyakitkan perasaan istrinya, ciuman yang dalam ini seakan-akan balasan amarah Rose padanya.