"Hujan tak akan pernah tau, betapa rindunya payung saat musim kemarau"
"Rose!" Sapa Jisoo saat Rose melangkah ke arah bangkunya.
"Hai!" Balas Rose lalu mendaratkan bokongnya di tempat duduknya.
"Ini untukmu" Jisoo memberikan setangkai mawar buatan dengan kelopak yang kelap-kelip.
Sambil meraih bunga itu, matanya berbinar terang.
"Wah, untukku? Kurasa hari ini bukan hari ulang tahunku"
Jisoo mengangguk, "Entahlah, yang jelas itu untukmu"
"Terima kasih Jisoo, kau baik sekali"
Jisoo memutarkan bola matanya, "Itu bukan dariku"
Alis Rose bertautan, "Kalau bukan darimu, dari siapa?"
"Kurasa pengirimnya mengirimkan surat, coba kau lihat saja ke dalam laci"
Rose pun menunduk, matanya menjelajahi isi laci dan meraih sebuah kertas yang terlipat rapi.
Ia membaca surat itu tanpa memperlihatkan kepada Jisoo, membuat sahabatnya itu menjadi penasaran.
"Aku juga ingin membacanya" rajuk Jisoo.
Rose menggeleng cepat, di jauhkannya kertas itu dari pandangan Jisoo.
"Tidak, aku dulu yang membacanya baru kau!" Sentak Rose.
Jisoo berdecak kesal, "Ah! Kau ini tak seru!"
"Memang!" Ledek Rose di selingi kekehan, ia pun membuka secarik kertas itu.
"Hai Ratu mawar, kurasa mawar ini cocok untukmu, aku memberikannya pada mu, tidak merepotkan, sungguh. Dari pangeran pecinta mawar"
Tak sadar terlukis senyum pada bibir Rose, dan terebutlah kertas itu dari tangan Rose.
"Yak!"
"Aku penasaran tau!" Ucap Jisoo sembari membuka kertas itu. Ia membacanya kilat lalu melirik ke arah Rose.
"Ini bukankah tulisan June?"
Rose hanya tersenyum lalu mengangkat kedua bahunya. Ia melemparkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas, mencari keberadaan June lalu mengucapkan terima kasih. Namun, bangku June kosong, hanya ada tasnya saja di sana.
"Kemana dia?"
"Aku tidak tau" Jawab Jisoo sambil melipat kembali kertas tersebut.
"Kau dapat dari mana bunga ini?" Tanya Rose sambil mengelus-elus kelopak mawar indah itu.
"Dari atas mejamu"
Rose mengangguk faham, "Aku suka sekali bunga ini" Rose tersenyum ceria, mencium aroma mawar dari mawar buatan itu.
"Hai Rose, aku mencarimu sedari tadi" Ucap Nana sembari duduk di hadapan mereka.
"Kau dari mana?" Tanya Jisoo.
Nana hanya tersenyum, tak menggubris pertanyaan Jisoo.
"Rose, aku ada sesuatu untukmu" Nana membuka layar ponselnya, menggeser layarnya. Ia menyeringai puas setelah melihat sesuatu pada layar ponselnya, dengan cepat ia menghaparkan layar ponsel itu pada Rose.
"Lihat ini"
Seketika Rose terpaku, sebuah video dimana ada June dan Taehyung disana.
"Sesuai perjanjian, kau kalah mendapatkan Rose"