"Kau akan merasakan air hujan tanpa mendung di tetesan air mata dengan bibir tersenyum"
Sepulang sekolah, Rose berniat membeli Snack untuk persediaan di rumah, ia bosan memakan makanan berat. Jadi, ia memilih untuk singgah sebentar di swalayan sebelum ia pulang ke rumah.
Dan sekarang, Rose berdiri di depan rak dimana jajanan itu di jajarkan, otaknya berputar-putar. Untuk memilah-milah sebuah jajanan memang tak lah mudah, harus mempertimbangan mana yang benar-benar enak di makan saat sampai di rumah.
Awalnya Rose hanya ingin membeli kue beras saja, tapi kue beras tak bisa bertahan lama dalam waktu jangka panjang. Rose pun mengingat-ingat sisa uang jajannya, ya..kalau di hitung-hitung masih terbilang banyak, namun tetap saja Rose tak tega mengeluarkan uang untuk dua jajanan. Ah, menyebalkan.
"Hai, Rose!"
Suara bariton yang menyapa dirinya membuatnya sontak menoleh.
"June?"
Pria itu tersenyum, "Kau juga belanja Snack di sini?"
"Ya.. kebetulan aku lewat, jadi aku mampir kesini"
Mata June otomatis melihat ke arah tangan Rose yang sedang memegang Stew Potato Chips dan Honey Butter Chips.
"Ku rasa yang enak adalah Stew Potato Chips" Ucap June memastikan rasa kebimbangan Rose.
Rose tersenyum, "Benarkah? aku belum pernah merasakannya, tapi jika di lihat dari bungkusnya sepertinya enak"
June terkekeh pelan, "Kau ini selalu saja menilai sesuatu hanya dari luar"
Seketika alis Rose bertautan, Selalu? sebuah kata yang seakan-akan pria ini mengetahui tentang Rose.
"Selalu? Dari mana kau tau aku hanya menilai dari luar? sedangkan aku sendiri saja tidak tau aku selalu menilai sesuatu hanya dari luar"
June tertegun, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. "A-aku memang sering memperhatikanmu"
"Benarkah?!" Mata Rose melebar, sebuah senyuman terlukis di bibirnya, "Daebak! Sepertinya kau penggemar rahasiaku ya.." Terka Rose yang di selingi tawa.
June hanya membalas dengan kekehan pelan.
Rose pun berjalan ke arah kasir dan di susul oleh June.
"Berapa harganya?"
"5 Won"
Rose mengeluarkan uangnya dari dalam dompet, namun tangannya terhenti saat June sudah menyerahkan uangnya lebih dahulu.
"Biar aku saja yang membayarnya"
"Tidak usah! Aku-"
"Terima kasih" Kasir itu tersenyum pada June. June pun langsung meraih Snack itu lalu menarik lengan Rose dan membawanya keluar dari swalayan.
June memberikan Snack itu kepada Rose. Rose mengerjap dengan ragu ia menerima Snack itu.
"T-terima kasih, tapi-"
"Sama-sama"
"Kau membayar Snack ku tapi kau sendiri tak membelinya"
Alis June terangkat sebelah, "Kenapa memangnya?"
"Tidak- hanya saja-"
"Ayo temani aku!" June menggegam tangan Rose lalu menariknya pergi. Rose yang terbawa arus itu hanya mengikuti saja. Ia ingin menolak, namun entah mengapa ia malah diam saja dan tak berkutik sama sekali.