Wanita itu menatap kembali layar ponselnya, fikirannya menjadi berat karena memikirkan apa yang akan di lakukan sejak foto itu ia dapatkan.Sudah berapa hari ini, Wanita itu hanya membuka galeri untuk melihat dan memikirkan hasil jepretannya itu hari.
Apa yang wanita itu akan perbuat? Itulah yang selalu ia tanyakan.
"Hey Jennie, tidak mau makan?"
Kedatangan Taehyung secara tiba-tiba membuat Jennie sontak menyembunyikan ponselnya.
Taehyung menatap bingung Jennie. "Ada apa?"
Jennie menggeleng pelan, "Kau saja yang makan, aku masih kenyang"
"Kita makan bersama di atap, kau mau?"
Lagi-lagi Jennie menggeleng. Jujur, Jennie senang memiliki teman, tapi kalau Taehyung yang menjadi temannya ia agak risih. Ia bukan risih karena Taehyung terlalu dekat padanya tapi ia risih jika Taehyung tau tentang latar belakangnya nantinya.
Taehyung mengangguk pelan.
"Baiklah, kalau begitu aku juga kenyang"
Jennie mendesah pelan, "Mereka akan menyangka aku merebut temannya"
"Mereka siapa?"
"Teman-temanmu"
Taehyung mengangguk paham, "Tenang saja, mereka tidak mencariku. Lagi pula salah satu dari kami yang tidak bergabung tidak terlalu di pusingkan"
Jennie hanya diam mendengarkan. Otaknya hanya memikirkan foto Nana yang ada di galerinya hingga kini.
"Sepertinya kau lama selalu memandangi foto di galerimu"
Jennie menggeleng, "Tidak"
"Terlihat seperti Nana"
Jennie terdiam. Baiklah, tidak menutup kemungkinan Taehyung juga melihat nya sebelum menyapa dirinya.
Jennie mengangguk pelan, "Ah, Nde. itu Nana"
"Ada apa dengannya? Memangnya kau penggemarnya? sampai-sampai kau menyimpan fotonya?"
Jennie melirik, tatapannya dingin seperti biasanya.
"Bisakah kau berhenti untuk mencari tau urusan orang lain?"
Taehyung berdehem, lagi-lagi Jennie bersikap seperti ini yang membuat diriny bergidik ngeri.
"B-bukan, hanya saja.."
"Wanita itu akan membuat masalah dalam waktu dekat" ucap Jennie pada akhirnya.
"Dari mana kau tau?"
"Aku memotretnya saat ia duduk dan mengotak-atik laptop Chanyeol Seonsangnim"
Mendengar itu Taehyung menyeritkan dahinya, wajahnya berubah menjadi bingung.
"C-chanyeol?"
Jennie mengangguk, "Sepertinya ini ada sangkut pautnya dengan Rose"
"Kau harus melaporkannya, pasti ini menjadi masalah besar"
Jennie menggeleng, "Tidak"
"Wae?"
"Aku sudah terlalu banyak memiliki masalah, jadi aku tidak sempat untuk memikirkan masalah orang lain"
"Kau tidak seharusnya bersikap seperti itu, Jennie"
Mendengar itu Jennie menoleh sinis, "Kenapa tidak? Aku punya hak diam dan punya hak berbicara. Dan aku ingin menggunakan hak diamku"