Eps_49

1.4K 55 14
                                    

Senin, 12 November 2018
Pukul 17:40 WIB



VOTE AND COMENT 😊😊




🌸🌸🌸🌸

Author POV

Badan Seorang pria kini bergerak malas di kasurnya, cahaya matahari menerangi ruangan kamarnya. Kedau mata pria itu menatap langit-langit kamarnya.

“Cuman mimpi?”gumam pria itu mengusap wajahnya, namun tatapan kagetnya saa melihat perban di tangannya. Pria itu langsung bangun dari tidurnya. Duduk menatap tangannya.

Tatapan pria itu menatap sekelilingnya, tatapannya berhenti saat melihat jam dinding di depannya. Sudah menujukan pukul 8 Pagi. Dengan hembusan nafas beratnya.

Kini tatapannya kmebali menatap sofa santai dan impuknya, disana seperti ada seseorang yang tidur, apakah adiknya?key.

Alvaro beranjak dari ranjang menuju sofa itu.

“Gue kira semalam benaran Nesya”Gumam Alvaro terus melangkah mendekati sofa itu orang itu tidur membelakanginya.

Alvaro diam saat melihat orang yang tidur di sofa itu, Alvaro berdiri tepat di hadapan wanita yang asik tidur di sofa itu.

“KAK AYO MAK....”teriak Key saat membuka pintu, Alvaro menyuruh key diam. Key yang baru masuk heran menatap kakanya yang menyuruhnya diam.

Key tersenyum dan langsung menutup pintu kembali. Alvaro masih ditempatnya, menatap lekat wajah wanita itu.

Wanita yang sangat ia rindukan.

lu gk benaran ninggalin gue”batin Alvaro, Alvaro berjongkok disamping kepala sofa menatap lekat wajah wanita itu.

“lu benaran datang Nes, Gue kangen sama lu”gumam Alvaro menyingkirkan rambut halus yang mentupi wajah Nesya. Dengan senyum lebar Alvaro menatap nesya.

Alvaro diam sambil mengusap lembut wajah Nesya, rasanya masih seperti mimpi yang Alvaro rasain saa ini. Tatapan Alvaro beralih menatap perban yang berada di kaki Nesya.

Alvaro beranjak jongkok di depan kaki nesya, perban putih itu ditutupi noda merah hampir tidak ada warna putih lagi.

Alvaro beranjak dari duduknya Alvaro harus meminta bantuan adiknya yang mengobati luka itu. Karena alvaro tidak tau menau mengobati luka.

Alvaro melangkah keluar dari kamar tanpa menutup pintu.

“Anaaa”panggil Alvaro sambil menuruni anak tangga.

“Sarapan Kak, tdi Ana nyuruh bibi datang lagi buat masak. Anu kak.... kk gpp kan? Kenapa di lantai jejak darah semua ya, tapi bibi yang ngepel?”tanya key yang baru dari dapur. Key menatap seluruh tubuh kakanya, mungkin kakanya mempunyai luka.

“ini kenapa? Kakak gpp kan? Apa kumat lagi penyakit kakak? Kenapa bisa banyak luka?”tanya key memegang tangan Alvaro yang ada perbannya, dan ada ebebrapa luka gores di kulit lengah Alvaro.

Alvaro tersneyum lebar dan engacak lembu rambut adiknya.

“kaki Nesya yang luka kayaknya, semalam kakak ingat cuman jatuhin gelas, Ambil air hangat sana, km harus obati lukanya, kakak takut dia bisa kehabisan darah”jelas Alvaro key melotot menatap kakanya.

“kenapa gk bilang dari tadi kakak, ntar infeksi gimana?”geram key langsung berlari kedapur mengambil air hangat, sedangkan Alvaro sudah elangkah kembali menaiki anak tangga, wajah pucat masih terlihat diwajahnya.

Stay Here With Me [Story_05]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang