3. RIBUT

110 20 2
                                    

"ayah bagaimana ini tidak ada respon dari dalam kamar coba dobrak pintunya" seruan mama yang membuat ayah juga panik mulai menggendor pintu dan latifah juga ke bingungan ikut memanggil namaku berkali-kali dengan keras

"mbaaaaaaa!!!!" teriakkan mama yang penuh khawatir dan aku tersadar dari lamunan.

   Merasa terkejut, kenapa mereka berteriak dan menggedor pintu dengan kencang? apa yang terjadi tadi? Apa aku ketiduran? Tidak! Aku sejak tadi sadar dan tidak menutup mata. aku menyadari pipiku basah dengan air mata yang aku tidak tahu sudah berapa lama aku menangis tetapi ayah, mama dan Latifah terus memanggil namaku dan menanyakan apa yang terjadi padaku? A...aku harus jawab apa? Haruskah aku jujur? yaaaa benar keluargaku belum mengetahui apa yang aku alami dan aku tidak mau tambah beban orang tua karena aku yakin tuhan pasti punya rencana sendiri untukku nanti, aku harus kuat menghadapan ini jadi aku putuskan tidak bilang yang sebenarnya.

"i..iya? Kenapa berisik sekali? Aku tidak apa-apa tadi sedikit lelah dan aku tidak sengaja tertidur mungkin posisi tidurku tidak nyaman akibat tertidur dekat pintu" jawabku seperti tidak terjadi apapun sambil menghapus airmata yang membanjiri wajahku

"yaampun kamu membuat kita khawatir saja mama hampir jantungan, baiklah lega rasa nya jangan lupa kamu bersihkan dirimu lalu makan mama udah masak makanan kesukaanmu" suara kekhawatiran pun hilang seperti nya mereka semua sudah pergi lalu aku pun berusaha bangkit dan membersihkan diriku untuk segera bergabung makan dengan keluarga, sebenarnya aku sedang tidak berselera makan apapun tetapi pasti membuat semua makin khawatir nanti.

~~~~~

   Akupun sudah menyelesaikan tugas kesenian ku dengan baik dan mengumpulkannya. Sebentar lagi detik-detik bel pulang sekolah berbunyi, hari ini adalah pelajaran olahraga yang melelahkan sekali sebab itu aku membeli makanan dan minuman agar tenagaku pulih kembali makan dengan lahap seperti tidak pernah bertemu makan selama ini mungkin karena terlalu lapar.
   Bel pulang pun berbunyi semua nya bersiap pulang, berdoa sebelum pulang lalu semua berlari keluar kelas menuju mobil jemputan, banyak juga orangtua yang menjemput anak-anaknya di sekolah dengan kendaraan pribadi bisa di bilang beragam. kalian tahu tingkah laku anak-anak? jika sudah di jemput dan berada di dalam mobil pasti berebut tempat duduk yang spesial menurut mereka seharusnya itu jadi tingkah laku yang lucu tetapi yang di alami olehku berbeda di saat aku sampai pertama di mobil jemputan dan mendapatkan tempat duduk di pinggir deket pintu dengan samping kaca mobil yang sedikit terbuka membuat udah segar berhembus pun terasa.

"kamu duduk sini? Ini tempat aku!!! Aku pertama kali yang selalu disini, minggirlah!!!" laki-laki yang bernama Adi ini berbicara dengan nada tinggi sambil menarik tanganku agar aku turun dari mobil.

"loh kenapa seperti itu? Bukankah siapa cepat dia dapat? Semua temen disini juga melakukan itu kenapa aku tidak boleh?" jawabanku dengan tegas dan mungkin sedikit menyentil dirinya.

   Dia tetap bersi keras ingin duduk di tempatku sampai mendorong ku membuatku terbentur, aku tetap berkata ingin duduk di tempat yang sudah aku tempati lalu dia menarik ku dengan kasar membuatku jatuh tersungkur di luar mobil, siku tangan ku perdarah, pipiku tergores batu kerikil. Perlahan aku mencoba bangun untuk segera naik ke mobil jemputan dan tanpa sengaja aku menarik tangan si Adi dan membuat dia sangat emosi sekali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BAAAAAAAKKK!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

T B C~

Hayo gimana rasa nya di gantung? 😂
Hahah
Ada apa ya?
Penasaran 😆
Nah pantengin terus ya part selanjut nya  😀
Jangan lupa klik logo bintang di pojok kiri ya btw capek BGT loh nulis itu tapi aku hobi banget di banding ngucapin secara langsung
Jadi gimana dong 😢 haha *lupakan
Dan jangan lupa komen dan beri masukkan soal tulisanku ini
Kurang bumbu apa? *loh
Maksudnya kurang apa dan lebih nya apa gitu ya sist dan bro 😊💕

T I T I K (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang