4. RASA SAKIT

123 14 2
                                    

Terima kasih yang udah membaca cerita ini dan menyempatkan Vote.
Kalo kalian belum ngevote kuy di Vote dulu sebelum membaca!
klik bintang yang ada di pojok halaman yaa karena kalo yang baca tembus 10K dan vote nya maksimal 5K
Aku bakal adain pemberian hadiah 😁
Btw baca nya sambil puter soundtrack di atas biar ngena kek drakor gtu hahah
Ok aku serius -.-
Jangan lupa juga follow instagram @prastikasf

BACK TO MY STORY

~~~~~

BAAAAAAAKKK!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dia menghantam wajahku lebih tepatnya di pipiku spontan akupun meringis kesakitan tetapi tidak menangis mungkin karena aku terkejut.

"kenapa kamu menghantam wajahku karena masalah kecil?" aku yang masih terkejut dengan rasa kesal pun bicara.

"sudah ku bilang jangan rebut tempat duduk ini! Kamu di beri tahu sulit sekali bahkan menarik tanganku! kamu mau balas dendam ingin menjatuhkanku?" Adi berbicara selalu dengan rasa emosi. Membuatku menyesali sambil meminta maaf.

Karena aku malas berdebat lagi, pipi ku juga sudah terasa sakit jadi aku berusaha menahan sakit sambil memasukki mobil dan kembali mengambil posisi duduk yang jauh dari Adi.

~~~~~

"BRAAAKKK!!!" aku menutup pintu kamar dengan kencang dan menangis sejadi-jadi nya, karena di rumah sedang tidak ada keluargaku jadi aku bisa melepaskan apa yang aku rasakan.
Aku memeluk lututku dengan bergetar, sekali aku menghapus airmata ku dan mengenai pipiku yang sakit akibat hantaman tadi. Apa harus melakukan perempuan seperti ini? Ini hanya masalah kecil dan dia menyakitiku, kenapa begitu? Kenapa aku? sedangkan yang lain tidak masalah ingin melakukan apapun. Kejadian tadi pun tidak ada yang menyaksikan karena om melati sedang pergi ke toilet, semua teman hanya menaruh tas di dalam mobil setelahnya pergi jajan. Wajar jika aku merasa sesesak ini dan benar-benar gemetar.

"aku takut..dia di dekatku, aku takut bagaimana jika dia terus berbuat seperti itu saat bertemu denganku" Aku tidak bisa menahan nya, aku menangis hingga membuat nafasku sangat sesak dan kepalaku terasa sakit, tiba-tiba sekitarku terasa sangat gelap, aku tidak bisa melihat apapun lagi.

*Terjatuh

Aku yang merasa lemah hari ini benar-benar terjatuh dan tidak sadarkan diri untuk beberapa jam sampai membuat mama, Latifah datang dan memanggil namaku untuk memastikan aku sudah pulang dari sekolah tetapi panggilan itu tidak di respon lalu latifah mencari sekitar ruang tamu, kamar utama orang tua, kamar mandi, di dapur juga tidak ada. Ketika Latifah memasuki kamar kedua untuk mengganti baju, dia terkejut melihat aku yang tergelentak di lantai dan masih memakai seragam sekolah.

"kebiasaan tidurnya sangat buruk sekali. Lihatlah sampai di lantai pun bisa tidur senyaman itu?" latifah menyangka aku tertidur lagi di sembarang tempat dan dia membangunkanku sambil menempuk pipiku berkali-kali hingga aku tersadar dan meringis ke sakitan sambil memegangi pipiku yang terkena hantaman tadi.

"akhirnya bangun juga. hilangkan kebiasaan mu tertidur di sembarang tempat sebelum kamu cuci tangan, cuci kaki, dan mengganti seragam sekolahmu dengan baju biasa. Paham? Dan kenapa kamu meringis kesakitan sambil memegangi pipi seperti itu?" omelan mama yang ku dengar jelas saat aku benar-benar baru tersadar bahkan mama mengajukkan pertanyaan yang membuatku bingung harus menjawab apa, lebih tepatnya kali ini aku berbohong lagi dan lagi.

"ti..tidak pipi ku sakit mungkin karena terlalu lama tertidur di lantai. heheh" ucapanku di sertai tertawa kecil agar bisa menyakini mama dan latifah yang masih ada di hadapanku. Aku pun langsung beranjak untuk membersihkan diri ku atas perintah mama.

~~~~~

Sebelum bel istirahat berbunyi Ibu Flora selaku guru IPA memberi tugas berkelompok untuk membawa tanaman ke sekolah supaya bisa di tanam dan masuk dalam penilaian. Aku di kenal menyendiri di sekolah dan jarang bergabung dalam kelompok.

"kamu harus bergabung di satu kelompok untuk tugas saya jangan sampai sendiri, jika kamu tetap sendirian maka nilai mu akan berkurang" sebenarnya itu acuan buat ku akrab dengan yang lain tetapi kondisi yang tidak memungkinkan aku bergabung, tetapi aku harus berusaha keras kali ini.

"i...iya bu saya akan berkelompok".
Aku masih sedikit ragu untuk mencoba sebenarnya tetapi bu guru Flora telah bilang seperti itu yang tidak akan bisa di ganggu gugat.

*KRIIIIIIIIIIIIIING !!!!!!

Bel istirahat pun berbunyi, semua teman-teman sibuk bergabung dan langsung membicarakan masalah tugas, saat itulah aku mulai menanyakan masih ada tempat kosongkah untuk ku bergabung atau tidak. Aku mulai menanyakan satu persatu kelompok dan mereka bilang sudah tidak ada tempat kosong untuk gabung. Kemudian aku memberanikan diri untuk menanyakan temanku yang kemarin mengecewakanku, aku sebenarnya tidak ingin bergabung dengannya lagi tetapi hanya kelompoknya yang terlihat masih kurang orang dan berharap kali ini aku berhasil bergabung di kelompok agar nilai ku tidak berkurang.

"bi..bisakah aku bergabung? Se..pertinya kalian masih kurang orang?" aku bertanya dengan nada sangat rendah.

"apa? Aku tidak dengar apapun? Kamu sebenarnya bicara apa? Bicaralah yang jelas! Hahahahah" Jeslin seperti ingin mengejek ku tetapi tidak ada pilihan aku mencoba bicara kembali dengan sejelas-jelas nya untuk bisa bergabung di kelompok mereka.

"tidak! Mau gabung kata mu? Sudah mulai beranikah kamu? Lihat diri mu!" Jesika berbicara sambil melihat penampilanku dari atas sampai bawah seperti orang sedang menilai

"atmo ajaklah dia bergabung dengan kelompok mu !" Bela menyuruh atmo untukku bergabung, aku merasa di permainkan di sini hanya karena nilai.
Kemudian atmo melirik ke arah ku dan....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

T B C ~

eeeaaak kan apa lagi yang bakal terjadi nih?
Serius ya aku nulis berasa gitu gondok nya 😤
Kira-kira atmo setuju gak ya buat di ajak gabung?

Stay tune ya pokoke
Selalu Klik bintang di pojok kiri.
Nah iya yang itu tuh bintangnya
Hahah vote ya jangan di baca aja dong 😂
Komen juga sangat di butuhkan 😊🙏

T I T I K (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang