12. TUJUAN UTAMA

62 11 0
                                    

"saya tidak percaya mengatakan ini karena kamu selalu tidak berminat dengan pelajaran saya" ucap pak Roso sambil mengelengkan kepala.




























" tetapi selamat kamu lolos ujian praktek dengan waktu 26 menit. Agar kamu tidak membantu teman-temanmu yang masih berjuang, sebaiknya kamu tunggu di luar ruangan saja." ucapan pak roso setelah mengecek hasil praktek ku di akhiri dengan senyuman.

"benarkah? Syukurlah. Terima kasih banyak pak" dengan senangnya aku mengatakan itu dan mulai melangkahkan kaki keluar ruangan.
Yang di sambut oleh teman-temanku untuk menunggu hasil.

"bagaimana hasilnya?" aprilia bertanya dan aku berpura-pura menundukkan kepala seperti orang kecewa.

"kenapa ekspresimu begitu? Apakah kamu gagal seperti teman lainnya?" sindri bertanya dengan heran.

"ka..karena, A...ku... Lolos yeay!" aku melompat girang membuat teman ku terkejut saat mendengarnya dan ikut senang.

"syukur lah kita lolos, tinggal 1 langkah lagi menuju kelulusan yaitu ujian nasional sudah di depan mata. Kita harus tetap semangat berjuang." ucap lestari.

"kita harus tetap bersyukur dan semangat !!!" ucapan yudika dengan penuh semangat.

  Akhirnya aku lolos dalam ujian praktik kejuruan yang aku anggap tadi nya mustahil tetapi nyata nya aku mampu menyelesaikan dengan baik dan setelah ini semua murid belum bisa santai karena masih harus berjuang di ujian nasional.

~~~~~

"baru kemarin selesai ujian praktek
Dan sekarang sudah harus berhadapan dengan ujian nasional, Otakku seperti mengebul." keluhan dari dian dengan murung.

"waktu memang terasa cepat sekali dan hari ini ujian nasional di hari pertama, kita harus semangat." ucapan syaidah dengan semangat.

"kita bersakit-sakit dahulu nanti setelah nya baru bisa bersenang-senang." ucapan adelia dengan tersenyum.

"setalah kelulusan kita masih akan menghadapi ujian yang lebih rumit yaitu ujian kehidupan sudah menunggu kita." megautari selalu mengatakan itu dengan wajah yang selalu datar.

  Aku yang berada di dekat mereka hanya menundukan kepala sambil mempelajari kisi-kisi ujian hari ini bersama aprilia, sindri dan yudika.
Jadwal ujian pertama yaitu bahasa Indonesia dan ada beberapa yang aku kurangi pahami dari kisi-kisi sebab itu aku berdiskusi.
Beberapa menit kemudian sedang asik nya berdiskusi pelajaran, bel masuk pun berbunyi dan membubarkan para murid untuk segera bersiap-siap sebelum guru memasuki kelas ujian nasional. Aku terus memanjatkan do'a sebelum melakukan apapun termasuk ujian nasional agar di beri kemudahan dalam mengerjakan dan mendapat hasil memuaskan.

   Setelah hasil kelulusan Sekolah, aku mendaftarkan diri ke universitas di Jakarta dengan mengambil fakultas Fashion Designer dan aku akan mengikuti tes dahulu sebelum benar-benar lolos untuk menjadi salah satu mahasiswa disana, itupun setelah berdebat berhari-hari oleh ayah yang sempat tidak menyetujui tetapi akhirnya aku dapat izin memulai jalanku karena aku mengancam akan melarikan diri dari rumah jika kali ini tidak di setujui. Aku memang seseorang yang keras kepala seperti ayahku, apapun yang aku sudah pilih harus bisa di capai apapun tantangan nya aku tidak peduli.
  Hari ini aku di antar oleh ayah untuk menghadapi tes dan yang awalnya kira ku peminat fashion sedikit kenyataannya tidak, aku lupa di masa seperti sekarang peminat desaigner bahkan lebih banyak lagi, sudah pasti mereka memiliki karya yang lebih bagus lagi.

"ayah akan tunggu kamu di masjid kampus sambil memanjatkan do'a semoga kamu berhasil, jadi berjuanglah sebaik mungkin!" ucapan ayah untuk menyemangatiku.

T I T I K (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang