6. SUASANA BARU

101 14 0
                                    

  Masa sekolah dasar sudah berakhir dan terganti dengan masa SMP. Tetapi aku masuk sekolah khusus Islam yaitu MTS. Semakin tumbuh menjadi dewasa kalian pasti akan merasakan rintangan yang lebih sulit lagi, termasuk aku yang memiliki trauma di masa lalu dengan pertemanan memutuskan untuk menutup diriku untuk tidak berteman dengan siapapun, berbicara seadanya, menatap orang-orang dengan tatapan seperti tidak menyukai membuat semua teman-teman di sana membicarakan ku dan menyebut aku terlalu sombong. Tetapi aku ingat pertama kali yang mengajakku berbicara sampai dengan mudah nya membuatku tertawa saat di masa orientasi sekolah.

"hei ! Aku mengikuti orientasi sekolah agak sedikit kebingungan, kenapa banyak sekali permainan yang membuat kita di hukum? Pikirkan padahal kita di sini juga membayar?" ucapannya yang membuatku tiba-tiba hanya membalas dengan tersenyum karena aku tidak menyangka ada laki-laki sepantarku tetapi lebih cerewet dari perempuan.

"siapa nama mu? Kenalkan aku Ibrahim"
Aku sedikit terkejut dengan mudahnya juga dia mengajakku berkenalan. Aku pun menjawab dengan sedikit ragu di akhiri senyuman kikuk.

  Berhari-hari orientasi ku di jalani dengan kesenangan karena ada Ibrahim yang membuat aku tertawa, ada beberapa teman-teman baru juga yang membuat hari ku menyenangkan.
  Sekarang memasuki masa sekolah yang sesungguhnya, karena masa orientasi sudah berakhir. aku mendapat kelas yang sama dengan ibrahim dan machdafikia, Anak perempuan itu  berpenampilan tomboi, tetapi lucu saat berbicara dan juga cantik.

"kamu tahu saat aku mencari kelas? Ketika aku sudah menemukan kelas dan duduk di kursi yang kosong. Kamu ingin tahu apa yang terjadi? Masuklah Guru lalu mulai mengabsen nama-nama yang ada di kelas tetapi ternyata namaku tidak ada disana." ucapan machdafikia dengan datar.

"kenapa tidak ada namamu?"
Aku sangat penasaran apa yang terjadi dengan temanku yang satu ini.

"hahahahah karena aku masuk kelas yang salah. Aku langsung pamit keluar mencari kelas yang mencantumkan namaku dan ternyata di sinilah kelasku bersama kamu. Aku malu sekali sebenarnya."
aku ikut tertawa karena cerita nya itu, dan aku mengatakan bisa jadi dia kurang minum air putih pagi ini yang membuat nya tidak fokus.

"hahah lucu sekali kamu machda, apa kamu mengantuk pagi ini?" suryani tertawa juga saat mendengar lelucon machda

"untunglah kamu menemukan kelas ini, jika tidak mungkin kamu akan salah masuk kelas lagi dan banyak lelucon yang kamu ceritakan pada kita" ejek sari yang juga ada di sana bersama ku.

"lebih baik kita ke kantin karena aku lapar sekali, pagi ini aku kesiangan. Tunggu, Aku akan panggil Ariska." ajakkan mayasari yang membuat kita menyetejui untuk pergi ke kantin bersama sambil mendengar lelucon machda yang lainnya.

  Seiring berjalannya waktu aku merasakan kenyamanan di sekolah baru, ada banyak yang tidak suka denganku tetapi aku tidak peduli, yang aku peduli ada beberapa orang yang ingin menjadi temanku bahkan menjadi sahabat tanpa harus aku memohon seperti dahulu. Aku bersyukur perlahan trauma ku mulai hilang berkat ibrahim dan yang lainnya selalu menemani ku. Harapan ku setiap hari nya selalu membaik.

~~~~~

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, kemarin seperti nya baru saja memasukki masa orientasi sekolah tetapi sekarang sudah kelas 8 dan sudah pasti pelajaran sekolah makin sulit apalagi sekolahku yang khusus agama Islam sudah pasti makin banyak materi Islam, hafalan Al-Qur'an, dan lain-lain.
Aku sejak tadi siang pulang dari sekolah, tak lupa selalu membantu mama di Toko Sembako yang kita buka di depan rumah, banyak juga yang menitip di toko kami contohnya kerupuk. Hari ini tukang kerupuk ke toko kami untuk penggantian kaleng kerupuk yang sudah kosong dan wajib isi dengan yang baru. mama masih sibuk merapihkan barang-barang di sekeliling toko tetapi tiba-tiba tetangga ku memanggil mama.

" mba minta tolong di urus toko kita sebentar, mama keluar dan tolong juga hitung berapa kerupuk yang sudah terjual" mama akhir nya meninggalkan ku sendirian bersama tukang kerupuk.

"ini kalengnya pak, Alhamdulillah sudah habis semua. Berapa semua nya pak?" aku menghampiri dan memberikan kaleng.

"semua nya Rp 36.000 mba" aku mengangguk dan segera mengambilkan uang untuk membayar kerupuk.

"saya taruh di sini ya mba kaleng kerupuk nya dan sudah saya isi juga dengan yang baru" ucapan tukang kerupuk yang berada di dalam tokoku untuk menaruh kaleng kerupuk.

"iya pak. Ini uang nya Rp 36.000, Terima kasih pak" aku memberikan uang tersebut tetapi aku membulatkan mata karena tiba-tiba tukang kerupuk ini mendekati ku, mengunci tubuhku di dekat ujung meja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

T B C ~

semakin lama tanganku ini jadi susah di gerakin akibat sering ngetik 😂
Btw tuh tukang kerupuk mau apa ya? 😱
Lu klo di posisi kaya gitu mau pada ngapain? Terutama buat ciwi ciwi nih ya.
Makin penasaran gak sih? Dan kira-kira kurang dari cerita ini apa ya? 😂
Bisa minta saran di komentar?
Dan jangan lupa sempatkan untuk klik logo bintang di pojok kiri untuk memvote cerita ini.
Gomawoyo chinguya 💕😊

T I T I K (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang