3

3.8K 208 3
                                    

Aku mengusap pelan punggung Luke sembari berjalan, diikuti oleh Beau James Jai dan Daniel. Luke masih dikuasai oleh emosinya.

"Kau tak seharusnya melarangku untuk menonjok si bodoh itu"

Aku menghela nafasku. jujur, aku ingin membunuh pria itu atas sikap senonohnya itu. Tapi aku tidak bisa, saat aku menatap matanya aku seperti dihipnotis oleh tatapan itu dan aku merasa pernah melihat mata itu, Tapi dimana?

"Dengar, aku tidak ingin kau bertengkar dengan pria itu hanya karenaku. Aku anak baru disini ini kali kedua aku membuat kerusuhan meski bukan aku yang memulainya"

Luke menggelengkan kepalanya samar.

"Candice dengarkan aku, kau sudah menjadi bagian dari kami. Ibaratnya, kau ini adik kami. dan kami harus menjagamu"

Awww, dia manis sekali. aku mengulas senyumku kearahnya.

"Benar apa kata Luke, kau sudah menjadi bagian kami Ibaratkan sebagai adik kami, dan kau harus terbuka kepada kami"

Tukas Beau, si otak mesum ini ternyata manis juga.

"Terimakasih, Tapi aku hanya tidak ingin ada keributan besar karenaku. Ini hari pertamaku, aku sudah mendapatkan musuh. bagaimana kedepannya?"

Aku menghentikan langkahku dan menghempaskan bokongku di kursi yang berada di lorong kampus ini.

"Kau akan baik baik saja"

Ucap Jai. Aku menghembuskan nafasku dengan berat.

"Aku mendengar kau menampara adiknya, apa kau ingin menjelaskan sesuatu kepada kami?"

Tanya James. aku memutar bola mataku dengan malas.

"Jadi begini, semua ini berawal saat aku dan Kendall tengah makan di kafetaria. Ada seorang pria yang mendatangi kami, awalnya dia bersikap biasa saja. lama kelamaan pria itu terus menerus menatapiku, dan aku risih akan tingkahnya. Aku berpamitan kepada Kendall untuk pergi ke Toilet, saat aku hendak pergi dia menawari dirinya untuk mengantarku sembari memegang bokongku. Aku benci dengan tingkah senonohnya dan aku menamparnya"

"Wow"

Gumam Beau.

"Lalu kenapa kau bertengkar dengan selena tadi?"

Tanya Luke.

"Tiba tiba gadis itu datang dan menarik rambutku, dia marah kepadaku karena aku menampar pria itu. Siapa sih namanya? aku lupa"

Aku mencoba mengingat siapa nama adik si pria aneh itu.

"Josh, Josh Bieber"

Aku menelengkan kepalaku sebelah kiri. Aku melihat Kendall berdiri dibelakang Luke dan Beau. aku langsung berlari kearahnya. dia yang mengingatkanku pria yang bernama Josh.

"Aku ingin pulang"

Gumamku. Kendall menganggukkan kepalanya, dia mengalihkan pandangannya kearah Teman Teman baruku aka My Fuckin Brother's.

"Ah ya, mereka teman baruku dikelas musik tadi. kau sudah mengenal mereka kan?"

Tanyaku padanya, aku melingkarkan lenganku disekitar lehernya. dia menganggukkan kepalanya ragu ragu? aku mengarahkan pandanganku kepada teman temanku. entah kenapa aku merasa suasana disini menjadi canggung. Ada perubahan raut wajah yang drastis disini dan itu terjadi kepada Luke.

"Uhm. Guys, aku pamit pulang duluan terimakasih atas pertolongannya tadi, sampai jumpa besok bye bye"

Aku menarik tangan Kendall menjauh dari teman temanku. Aku dapat merasakan sesuatu yang aneh disini. aku menatap kendall yang tengah menggigit bibirnya.

TITANIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang