20

3.8K 244 25
                                    

SEBENTAR LAGI INI TAMAT. KOMEN DAN VOTE. Kalo gak ada yg komen atau vote gue gaakan selesaian cerita ini. Mending gue stop aja, gue ngerasa gak dihargain. Yang baca 300+++ yg komen sama vote cuma beberapa. Hargailah karya orang, kalo gak komen minimalnya vote. Thanks. Happy reading.

CandicePOV

Aku mencoba menahan emosiku saat mendengar dia mengungkit soal percintaanku, bagaiamana bisa dia tahu soal Marcus? Tidak ada yang tahu kecuali aku dan Marcus dikampus ini. Bagaimana bisa Marcus menceritakan hal ini kepada Elina? Aku mencoba mengabaikan ucapan Elina. Aku menarik tangan Rosie dan berjalan menuju kelasku, sialnya Elina tidak diam saja. Dia malah mengikutiku, kami tengah berada ditengah lapangan. Aku selalu lewat lapangan agar cepat sampai ke kelasku. Erg, bisakah gadis ini diam.

"Kasihan sekali kau, dicampakkan untuk yang kedua kalinya dan aku tak menyangka kau menggunakan tubuhmu untuk menggoda para pria. Menjijikan. Dan oh iya aku lupa bahwa ibumu dicampakkan juga oleh ayahmu. Menyedihkan sekali"

Cukup. Ini keterlaluan. Aku melepas tangan Rosie dan menghampiri Elina.

"You know nothing Elina. Kau tidak tahu apa apa tentang aku dan kehidupanku. Bagaimana bisa kau menyimpulkan semuanya seperti itu?kenapa kau mengurusi hidupku? Jika aku menggunakan tubuhku untuk menggoda para pria lalu apa urusanmu?"

"Jelas urusanku karena kau menggoda pacarku!"

Aku tertawa meremehkan dirinya.

"Aku menggoda Justin? Yang benar saja. Bagaimana bisa aku menggodanya dengan fakta Justin yang selalu menciumku duluan akhir akhir ini. Aku tidak bisa menolak bibirnya yang manis itu elina, dia terlalu hot untuk diabaikan"

"Beraninya kau! Aku yakin kau yang menggodanya!"

"Dengar Elina, aku tidak pernah menggoda Justin. Tidak pernah. Seharusnya kau tanyakan pada dirimu, kenapa Justin masih mau mencium dan berlaku manis kepadaku padahal katanya dia telah memiliki kekasih yaitu dirimu? Apa kau masih mengingat perkataanku dulu? Pastikan bahwa Justin benar benar tidak mencintaiku. Apa kau sudah memastikan hal itu Nona elina?"

Lihat. Dia diam mematung.

"Dan bagaimana bisa kau memanggilku Jalang dan mengatakan bahwa aku menggunakan tubuhku untuk menggoda para pria? Hanya sekedar informasi, aku masih perawan. Bagaimana dengan dirimu?"

Dia masih diam tak bergeming

"Hampir semua orang yang berada dikampus ini tahu kau sudah tidak perawan dan mereka tahu siapa yang selalu menggoda Justin dengan memamerkan tubuhmu. Jadi siapa yang Jalang disini?"

Dia mengepalkan tangannya.

"Dan aku peringatkan kepadamu Elina, jangan pernah bawa orang tuaku dalam masalah ini. Karena kau tidak tau apa apa, ayahku tidak pernah mencampakkan ibuku, tidak pernah"

"Itu memang kenyataannya! Kau terlahir untuk dicampakkan! Ibumu mengurus dirimu sendiri selama bertahun tahun, dimana ayahmu selama ini? Dan kau dicampakkan oleh marcus dan sekarang oleh Justin. Itu kenyataan Candice"

Aku tidak mengerti dengan gadis ini.

"Perlu aku memanggil ayahku kesini agar menjelaskan semuanya El? Aku yang dicampakkan oleh marcus dan Justin, tapi kenapa kau yang uring uringan? Urusi saja dirimu"

"Ibumu seorang jalang. Dan kau jalang juga. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya"

Sialan. Aku mendorong tubuhnya dengan keras.

"Ibuku bukan jalang! Kau tidak tau apa apa tentang ibuku! Berhenti mencampuri urusanku. Aku memang dicampakkan oleh marcus dan itu membuatku terpuruk! Dan memang Justin juga mencampakkanku dan aku merasakan rasa sakit yang lebih dari sebelumnya. Dan aku mencintai Justin! Puas kau?!"

TITANIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang