Aku membelakakkan mataku saat melihat benda yang berbunyi itu. Itu boom!
"2 menit lagi!"
Aku berlari kencang dan berteriak.
"Keluar dari sini! Ada boom!"
Sontak semua orang orang langsung menatap kearahku dengan tatapan yang aneh. Tatapan seperti 'you must be kidding me' candice berdecak kesal.
"Aku serius! Kumohon keluar! Dan kau hubungi teman temannu cepat!"
Mereka akhirnya berlari dan keamanan setempat langsung menghubungi teman temannya dan memberitahukan kepada mereka bahwa ada boom segera mengosongkan tempat ini. Candice berlari keruangan yang dimana teman temannya berada.
"Ayo cepat keluar! Tempat ini akan meledak sebentar lagi! Dan Dimana kendall?!"
Tak ada yang menjawab pertanyaanku mereka semua lari dengan paniknya.
"God damn it! Where is she!? Kendall?!"
Aku berlari lari mencari Kendall, aku hendak memasuki toilet tapi seseorang menahanku.
"Maaf nona, anda harus segera keluar dari tempat ini ayo!"
Aku mendorong dada pria tersebut dia langsung menerobos toilet tersebut.
"Candy? Ada apa?"
Itu Kendall. Aku langsung menarik tangan kendall dan berlari.
"Ada boom kendall! Kita harus keluar dari sini"
Kendall langsung berubah panik aki dan dia berlari sekencang mungkin. Sialnya kendall terjatuh akibat high heels yang digunakannya. Dan kakinya terkilir.
"Kendall ayo! Tempat ini akan meledak!"
Kendall berusaha untuk berdiri tapi tidak berhasil.
"Pergilah. Kakiku terkilir candy, kau harus pergi"
Aku menggelengkan kepalaku dan aku mencoba membantu Kendall
"Kau harus ikut denganku. Pergi dari sini. Sekarang juga"
Aku mencoba membantu kendall berdiri dan berhasil aku memapah tubuh kendall. Kami berdua hampir keluar dari ruangan itu.
"Satu hal yang harus kau ketahui candice. Aku menyayangimu. Selalu"
Satu tetes air mata keluar dari pelupuk mataku. Entahlah aku merasa takut sekarang.
"Aku juga menyayangimu kendall aku--"
Ucapanku terputus saat aku merasakan getaran dan suara yang hebat dibelakang kami. sesuatu menghantam kepalaku dan membuatku terjatuh. Pandanganku menjadi kabur. Samar samar aku melihat kendall yang terpelanting didepanlu. Darah bercucuran dari kepala Kendall. Yatuhan.
"Kendall...."
Ucapku terbata. Aku merangkak menuju kearahnya. Mencoba meraih tangannya yang terulur.
"Candice...."
Kendall ingin menggapaiku tapi itu sulit tubuhnya ditimpa beberapa benda. Aku merangkak dan berhasil menggapai tangan kendall aku menyingkirkan benda benda yang menimpa tubuh Kendall, aku langsung memeluk tubuh kendall.
"Stay please....."
Takut. Ada rasa takut yang menghampiri diriku.
"Tidurlah disini bersamaku. Cukup pejamkan matamu"
Kendall balas memelukku aku tak dapat berkata kata lagi, aku merasakan tubuhku melayang aku melihat Kendall tersenyum kearahku, akupun membalas senyum Kendall. Dan semuanya gelap.
![](https://img.wattpad.com/cover/21307819-288-k852881.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIUM
FanfictionAku tidak pernah menginginkan hal ini terjadi, tidak pernah. - Candice Swanepoel Di Caprio Aku akan membuat kau merasakan sakit yang aku rasakan candice. - Justin Drew Bieber