JUSTIN POV*
"Well, aku bisa menceritakan semuanya, apa kau mau mendengarkannya Candice?" Dia menatapku dengan tatapan yang ragu tapi dia menganggukkan kepalanya secara perlahan.
Aku duduk disampingnya, aku menatap ke arah matanya. ah, matanya adalah favoritku, indah dan menenangkan.
"Aku tentu akan menceritakan semuanya kepadamu Tapi, jika keadaanmu sudah pulih, bagaimana?" Dia mengerucutkan bibirnya, aku rindu mengecup bibirnya yang ranum itu.
"Ayolah, jangan cemberut seperti itu baby girl" dia memutar bola matanya dan aku terkekeh. Aku menggenggam tangannya.
"Apa yang kau rasakan sekarang?"
"Sesak. entah kenapa dadaku rasanya sesak, rasa sesak ini akan sangat terasa jika aku melihat kedua matamu" Ucapannya menohok tepat didadaku, sebesar itukah rasa sakit yang kau rasakan candice?
"Maafkan aku" lirihku, dia hanya menatapku dengan tatapan yang sangat sangat menyakitkan untukku, terlihat jelas dimatanya bahwa dia sangat tersakiti, aku merengkuhnya kedalam pelukanku.
Ajaibnya dia tidak menolakku, dia malah mengeratkan pelukannya. aku tersenyum dalam diam, aku mencium puncak kepalanya.
"Dimana jazzy dan jaxon? aku harus memberi mereka lollypop, tapi--- dimana lollypopnya yah" Deg.
dia mengingat jazzy dan jaxon? tapi kenapa dia tidak mengingatku? aku mencoba mengatur nafasku.
"Kau bisa memberikan kepada mereka nanti setelah kau keluar dari rumah sakit"
"Kenapa aku disini yah? perasaan aku tidak sakit apa apa, aku ingin pulang. bisakah kau memanggil dad dan tante lana?"
shit, dia juga ingat akan ayahnya dan bibinya. kenapa tidak denganku? calm your self Justin.
"Tentu sayang, akan kupanggilkan mereka. tunggu sebentar ok?" Dia menganggukkan kepalanya, dan aku melangkah keluar dengan kecewa. Leo menghampiriku dan berbicara.
"Aku mengerti perasaanmu nak,dia tidak mengingatmu karena hanya dirimu yang dia pikirkan diotaknya selama dia kritis dan ketika dia sadar dia tidak mengingatmu, itu yang dokter katakan" Aku mencoba bersabar.
"Satu hal lagi yang harus kau ketahui Justin" Aku menatapnya dengan kerutan didahiku.
"Dokter bilang, Dia tidak bisa menjamin bila Candice akan kembali mengingatmu"
mendengar ucapan Leo rasanya lebih lebih sakit daripada aku kehilangan Jason. sial, kenapa harus begini?
"Berdoa yang terbaik. jangan menyerah, aku kedalam dulu. Lana" Leo memberi kode kepada Lana agar masuk kedalam. Aku menghampiri ibuku dan ayahku. Ibuku memberikan senyum manisnya.
"Dia pasti akan mengingatmu, percayalah" Aku hanya membalas ucapan ibuku dengan senyumanku. Aku harap begitu mom.
******
AUTHOR POV*
Ruangan yang beberapa hari ini terlihat sepi sekarang menjadi ramai dengan kedatangan Justin, Josh, Janoskians, Rosie, Behati, lindsay, Barbara dan Selena
Candice mengingat semuanya tapi ada beberapa bagian yang dia lupakan, yaitu bagian bagian yang sangat menyakitkan hatinya.
"Jadi kapan kau akan keluar dari sini?" Tanya selena sembari menyuapi buah jeruk kepada Candice.
"Entahlah, sekarang mungkin? aku bosan disini" Rengeknya, Justin berdehem pelan dan semua orang yang berada disana langsung melihat kearah Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITANIUM
FanficAku tidak pernah menginginkan hal ini terjadi, tidak pernah. - Candice Swanepoel Di Caprio Aku akan membuat kau merasakan sakit yang aku rasakan candice. - Justin Drew Bieber