5

3K 178 1
                                    

Aku menarik nafasku mencoba menenangkan diriku. setelah berdebat tadi pagi bersama The janoskians dan kendall akhirnya mereka mengiyahkan bahwa kita akan membahas hubunganku dengan pria psycho itu bersamaku sekarang dicafetaria ini. kalian tau apa? mereka memaksaku untuk menjelaskan semuanya detik itu juga. syukurlah mereka akhirnya mau bersabar, dan sekarang disinilah aku. duduk didepan mereka. dan mereka menatapku dengan tatapan seolah olah mereka akan memakanku. gezz

"Aku bingung harus menjelaskan semua ini dari mana"

"Kau hanya perlu mengatakan yang sebenarnya candy, jelaskan kepada kami apa alasan kau menerima pria sialan itu"

sepertinya luke mulai geram. baiklah.

"Jadi begini, tadi pagi dia mencegatku dan menarikku kesebuah ruangan. dia mengatakan ingin menciumku, aku kira dia ingin membalaskan dendam adiknya si josh sialan itu jadi aku ikuti saja permainannya. aku kira dengan menantangnya dia akan mundur, ternyata tidak. jujur, aku dan dia menikmati ciuman itu"

aku menggigit bibirku. aku paling susah untuk berbohong, well dalam keadaan tertentu.

"The fuck you mean candy?!"

Kendall menggelengkan kepalanya.

"Aku tau aku juga salah, setelah mengakhiri sesi ciuman itu tiba tiba dia memintaku untuk menjadi kekasihnya. tentu saja aku awalnya menolak, tapi kemudian aku tidak bisa menolak permintaannya karena dia memberiku dua pilihan"

Mereka menautkan alis mereka. penasaran akan ucapanku.

"Pilihan? pilihan apa?"

tanya beau, aku menggigit bibirku.

"Menerimanya atau menolaknya. juka aku menerimanya aku aman bersamanya dan jika aku menolaknya dia akan mencabut beasiswaku. aku baru tau dia adalah anak pemilik kampus ini. kalian taukan, aku tidak mungkin menerimanya tapi, jika aku menolak maka aku akan kehilangan beasiswa ini. aku tidak mau mengecewakan ibuku"

aku melihat Beau memukul meja dicafetaria ini. mungkin dia kesal. hey, dia kesal akupun kesal lebih malah.

"Apa apaan ini?! mentang mentang anak pemilik kampus ini dia seenaknya seperti itu? aku ingin menendang penisnya sekarang juga"

"Beau, tenangkan dirimu. sudahlah tak apa"

Ucapku, beau menggelengkan kepalanya.

"Aku takut dia merencanakan sesuatu. tidak mungkin justin dengan gampangnya meminta candice untuk menjadi kekasihnya, kalian tau kan bagaimana sifat pria itu. dia itu dingin, kasar, dan keras"

Ucapan Luke berhasil membuatku ketakutan. benar juga apa katanya, sepertinya Justin merencanakan sesuatu. Oh Tuhan, apalagi ini?

"Aku bingung"

aku memeluk kendall, ingin rasanya aku menangis sekencang mungkin. tapi itu mustahil, aku berada ditempat umum sekarang.

"Kita liat saja perkembangannya nanti. kau tenang saja, kau akan aman jika kau bersama kami"

aku jadi ingat sesuatu, aku memandang tajam kearah mereka.

"Aku aman bersama kalian? aku rasa tidak. karena aku sudah tau semuanya. SE.MUA.NYA"

mereka membelakakkan matanya. aku tau kartu mati kalian janoskians. when i'm thinking about that thing. its like EW. aku menarik tangan kendall dan pergi dari hadapan mereka meninggalkan mereka yang memanggil manggil namaku. aku ingin menenangkan diriku sekarang.

*****

AuthorPOV*

"what the fuck justin?! aku memintamu untuk memberi gadis sialan itu pelajaran! bukan memintanya menjadi kekasihmu"

justin membuka tutup botol minuman yang berada ditangannya, tak menghiraukan ocehan josh.

"Dia terlalu manis untuk aku beri pelajaran Josh, lebih baik aku jadikan dia kekasihku. seharusnya kau senang aku sudah tidak melajang lagi"

Josh berdecak kesal saat mendengar jawaban dari justin. pria itu menendang meja cafetaria dan berlalu pergi. justin terkekeh melihat kelakuan adiknya.

*****

CandicePOV*

"i'm home!"

aku menaruh tasku disofa dan mencari keberadaan ibuku. aku melihat ibuku tengah menonton sebuah talkshow di TV. aku menghampirinya, memeluknya dan menciumnya.

"How are you mom?"

aku menggerakan jari jariku untuk bertanya kepadanya, ya aku menggunakan bahasa isyarat dengan ibuku. dia tidak dapat berbicara. mom mulai membalasku dengan bahasa isyaratnya.

"mom baik baik saja. seperti biasanya. bagaimana hari keduamu di kampus barumu sayang?"

aku kembali menggerakkan jari jariku menjawab pertanyaannya.

"Menyenangkan. mom masak apa hari ini?"

maafkan aku harus membohongimu mom. sebenarnya hari ini adalah hari paling buruk yang pernah kualami.

"Bagus kalau begitu, mom masak masakan kesukaanmu hari ini. ayam lada hitam sayang, sebaiknya kau cepat ganti pakaianmu dan segera makan"

Oh tuhan, ayam lada hitam? itu nikmat sekali. aku memeluk ibuku dan langsung berlari kekamarku. mengganti pakaianku dan bergegas makan. setelah itu aku akan pergi kerumah kendall, karena aku dan dia berencana mencari Jason hari ini. semoga kali ini aku akan berhasil, Tuhan kumohon berkati diriku. Amen.

******

AuthorPOV*

"Gadis ini mendapatkan beasiswa di New York Tuan, dan dia tinggal bersama seorang wanita tentunya ibu dari gadis ini. yang saya tau ibu dari gadis ini tidak dapat berbicara dan mempunyai penyakit Jantung. mereka baru saja pindah minggu minggu ini Tuan."

Lelaki berumur 45-50 tahun itu menghembuskan asap dari cerutunya.

"Apa kau mengetahui siapa nama gadis ini dan ibunya?"

Pria yang berdiri didepan lelaki itu menganggukkan kepalanya.

"Gadis itu bernama Candice Swanepoel dan ibunya bernama Meilissa White"

Lelaki itu tersenyum, puas akan informasi yang didapatkan oleh anak buahnya.

"Candice Swanepoel, Candice Swanepoel Di Caprio. i found you."

TITANIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang