Extra Part

4.3K 250 16
                                    

CANDICE POVS*

Sejujurnya, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. aku masih belum mencerna semuanya dengan baik, perasaanku campur aduk sekarang antara senang, sedih, bingung. Acara pertunanganku dan Justin yang diadakan satu jam yang lalu berjalan dengan lancar hanya saja aku masih bingung, dia membawaku kerumah Jason, dan sekarang disinilah aku berdiri diatas balkon kamar Jason memandang langit yang entah kenapa aku merasa langit malam ini sangat indah dengan bintang-bintang yang memancarkan cahanya.

Aku merasakan seseorang mendekap tubuhku, jantungku kembali berdetak dengan ritme yang cepat. Bisa bisa aku mati muda jika seperti ini. Aku menggenggam tangannya saat dia meletakkan kepalanya diatas pundakku.

"Bagaimana?" Tanyanya tanpa melihat kearahku, aku menghela nafasku mencoba mengatur detak jantungku agar tidak terdengar olehnya. "Aku bingung, aku masih belum mengerti" Dia terkekeh, oh Tuhan aku rindu sekali mendegar suaranya yang seperti ini.

"Aku tidak akan melepaskan sesuatu yang sudah menjadi milikku begitu saja candice, aku mencintaimu sangat sangat mencintaimu dan aku tidak bisa melepasmu begitu saja" Aku mengigit bibirku saat mendengarkan kata katanya, perasaan bersalah itu kembali melingkupi diriku.

"Semua yang terjadi beberapa hari kebelakang ini hanya sandiwara, saat dimana hari kau menyuruhku agar melupakanmu aku langsung menemui mom dan menceritakan semuanya. mom bilang aku tidak boleh menyerah begitu saja, mengingat perjalan cinta kita yang tidak mudah, mengingat betapa bodohnya aku yang melampiaskan semua amarahku kepadamu yang membuat aku kehilangan dirimu, aku tidak ingin itu terulang" Dia mencium pipiku, membuat pipiku bersemu. Aku hanya tersenyum sekilas dan mendengarkan semua ucapannya.

"Aku memutuskan akan berjuang untuk mendapatkanmu kembali dan keesokan harinya aku menemui ayahmu, memaksa ayahmu untuk menceritakan semua yang telah kau sembunyikan karena aku tau kau menyembunyikan sesuatu dan ternyata itu benar, ayahmu menjelaskan semuanya awalnya aku marah kepadamu, aku hampir kehilangan kendaliku tapi ayahmu mencoba membuatku memahami kenapa kau melakukan semua ini, dan aku mengerti. Kau melakukan semua ini karena kau berpikir kau telah menyakiti diriku dan kau tidak pantas untukku, benar begitu candice?" Aku menganggukkan kepalaku, ya semuanya benar.

"Aku memang tidak pantas untukmu, aku sudah berkali--"

"Jangan, jangan pernah mengatakan kau tidak pantas untukku. Itu membuatku sedih, sungguh" dia mengeratkan pelukannya, seolah olah dia memohon agar aku jangan berkata seperti itu lagi.

"Maafkan aku" aku menyandarkan kepalaku didadanya, dia mencium puncak kepalaku. "Lalu pertunangan ini? Kenapa bisa? Maksudku bagaimana bisa?"

"Semua ini rencanaku, mereka semua juga mendukungku. Aku sengaja merencanakan semua ini, aku ingin melihat reaksimu" aku mengerutkan dahiku, mereka semua? Jadi, daddy aunty dan sahabat sahabatku juga?

"Maksudmu, rosie behati beau dan---" "ya, mereka semua" aku mengerucutkan bibirku merasa kesal kepada sahabat sahabatku.

"Jangan kesal kepada mereka, mereka melakukan semua ini untuk kebahagiaan kita" jantungku berdetak dua kali lipat saat dia menyebut kan kata kita.

"Hmm" aku hanya menggeliat didalam dekapannya, justin tiba tiba memutar tubuhku agar menghadap kearahnya aku dapat melihat dengan jelas mata hazelnya yang menatapku dengan lembut dan ada sebersit pandangan berasalah dimatanya yang indah, ada apa dengannya?

"Maafkan aku soal air panas saat dikantin, dan maafkan aku sudah membuatmu menangis beberapa hari ini aku tidak bermaksud sungguh" aku mengecup bibirnya dengan cepat dan memberikan senyumku kepadanya.

"Itu bukan salahmu, jadi berhenti meminta maaf kepadaku" dia mengulas senyumnya dan mengangguk sekilas, dia kembali memelukku. Aku menikmati suasana ini, aku tak bisa membayangkan jika justin menjadi milik orang lain, oh tuhan aku membutuhkan pria ini, sungguh. sangat sangat membutuhkan pria ini.

TITANIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang