22

30 5 0
                                    

12.24 PM

Kantin sudah begitu ramai. Semua orang tengah makan di meja yang di sediakan. Kami bertiga menunggu giliran untuk duduk setelah kami selesai mengambil jatah makan siang kami.

Ya... Di jam seperti ini seharusnya kita sudah selesai makan dan pergi ke hutan untuk sedikit bersantai dan bermain. Tapi sekarang kami bahkan belum melahap makanan kami sedikitpun.

"Maafkan aku. Seharusnya aku mengganti seragamnya setelah makan saja. Sekarang kita harus menunggu seperti ini."

Lucas nampak merasa bersalah karena kami terlalu terlalu lama menunggunya mengganti seragamnya. Sebenarnya Lucas sudah menyuruh kami untuk tidak perlu menunggunya. Hanya saja, Ellie ingin menunggu Lucas dan aku pun disuruh ikut menunggunya juga. Kami pun menghabiskan waktu untuk menunggunya selama 15 menit lamanya. Terlalu lama bagi seorang pria untuk mengganti pakaian menurutku.

"Tidak apa. Lagipula sebentar lagi pasti kita bisa duduk, kok."

Ellie selalu menjadi seorang yang pemaaf. Dia pula bersedia untuk menunggu lama untuk melahap makan siangnya meskipun rasa lapar sudah melanda kami sejak tadi.

"Tapi, masih ada sepuluh orang di depan kita." Lucas melihat orang-orang yang mengantre di depannya.

"Kita bergabung saja dengan orang lain. Biasanya juga mereka yang bergabung dengan kita. Sekarang giliran kita."

"Baiklah."

Mereka pun mulai mencari tempat untuk bergabung. Aku juga ikut mencarinya. Namun, kantin yang ramai dan bising ini tak membiarkan kami untuk menemukan meja yang sedikit longgar. Semuanya sudah digunakan dan penuh. Kalau begini terus, kita tidak akan bisa makan sampai bel masuk berbunyi.

Kami belum pernah mengalami hal ini sebelumnya. Biasanya kami langsung bergegas pergi ke sini di saat bel istirahat baru saja berbunyi. Kami dapat menempati bangku yang masih kosong dan makan dengan cepat agar yang lain bisa mendapatkan giliran. Mungkin penantian ini akan sedikit membosankan.

"Lucas, apa yang kau lakukan di ruang ganti tadi?" Ellie pun membahas soal tadi dengan Lucas.

"Tentu saja aku mengganti seragamku. Itu gunanya ruang ganti, kan?"

"Ya. Tapi, apa yang membuatmu begitu lama? Kau membuatku takut! Karena kau tidak kunjung keluar dari sana!"

"Ah... Maaf sudah membuatmu takut. Sepertinya aku harus mempersingkat waktu untuk mengganti pakaian."

Lucas. Dia memang sedikit lama untuk urusan mengganti pakaian. Di rumah saja, dia kadang seperti itu. Aku sudah mengatakannya pada Ellie sewaktu menunggu Lucas tadi.

"Sudah kutakatan tadi. Dia memang seperti itu."

Ellie menengok melihatku dan mengangguk.

"Ternyata memang tidak ada yang perlu khawatirkan, ya."

"Ya. Begitulah."

"Ah iya! Nanti ada pembagian kelompok untuk membuat soal di pelajaran Matematika. Kalian ikut denganku, ya!"

Ellie langsung mengubah topik mengingat soal pelajaran Matematika di kelas.

"Pasti! Ini akan menyenangkan!"

Lucas pun melihat dan tersenyum padaku.

"Bagaimana denganmu, Dania?"

"Tentu saja aku ikut! Mana mungkin aku tidak ikut dengan kalian? Kalian, kan, sahabatku!"

Lucas dan Ellie saling pandang dan tertawa bersama. Aku pun ikut tertawa bersama mereka. Sejauh ini mereka sudah menjadi sahabatku. Namun, Lucas sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri sejak dia tinggal di rumahku.

180 Degrees: Changes of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang