Chapter. 11

14.5K 1.1K 20
                                    

"Kalian harus mencium senior laki-laki kalian di sini."

Yahiko mengatakan itu sambil menatap Sakura yang kini juga balas menatapnya. Ia lalu tersenyum, dan akan berjalan ke arah Sakura kalau saja tidak ada tangan yang menarik kerahnya cepat dan memukul rahangnya dengan sangat keras, sehingga ia yang tidak siap jatuh kes amping.

Bug!

Yahiko memegang pipinya yang baru saja dipukul. Kepalanya menoleh, menatap orang yang telah memukulnya. Ia tersentak melihat ekspresi gelap dan dingin dari orang itu.

Tanpa disadari, Yahiko langsung menundukan kepalanya dan mendecih kesal pada tubuhnya yang tiba-tiba bergetar takut setelah melihat ekspresi ingin membunuh pria di depannya.

Sial!

"Yahiko!" Saara berteriak kaget saat melihat temannya dipukul. Matanya menatap tidak percaya orang yang memukul Yahiko.

Sedangkan Sakura yang melihat itu semua hanya diam. Ia menatap datar Yahiko yang kini sedang mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Kau tidak ingat siapa aku?" Sasuke menatap dingin orang yang dulu juga pernah mencari masalah dengannya. Ia maju selangkah dan mendekatkan kepalanya dengan kepala Yahiko, berbisik dengan tajam.

"Aku akan membuatmu kembali merasakan sekarat jika kau berani menyentuhnya."

Yahiko membulatkan matanya. Ia ingat saat dirinya yang dulu pernah dibuat sekarat oleh Sasuke karena berani menantangnya demi mendapat status yang membuatnya akan ditakuti semua orang. Saat itu, ia dengan bodohnya mengatakan akan membunuh ibu dari pemuda Uchiha itu jika tidak mau menerima tantangannya. Pada saat itulah amarah Sasuke tersulut, dan langsung menghajarnya habis-habisan tanpa memberinya kesempatan untuk melawan. Ia mengepalkan tangannya marah mengingat peristiwa yang menurutnya sangat memalukan.

"Hei, apa kau tidak sadar kalau perilakumu sudah sangat tidak sopan pada seniormu?"

Semua orang menatap ke arah suara yang berani menegur Sasuke. Sedangkan Sasuke hanya menatap datar orang itu.

Nagato, nama orang yang berani menegur Sasuke, menyeringai dan menatap tajam pemuda itu. Ia lalu berjalan ke arah Yahiko yang masih terdiam.

"Kenapa kau menjadi lemah begini, eh?" sindirnya pada Yahiko sambil membantu pemuda itu untuk berdiri.

Sedangkan Yahiko hanya diam. Matanya menatap tajam Nagato yang menyindirnya.

Nagato terkekeh dan kembali menatap Sasuke. Ia lalu maju sehingga tubuhnya berhadapan dengan Sasuke.

"Kita akan mengganti tantangannya!" seru Nagato keras sambil menatap datar orang-orang di depannya. "Kalian ditantang untuk melawan senior kalian!" serunya lagi," Shimura dan Uzumaki akan melawan Deidara dan Yahiko!" Ia menunjuk Sai dan Naruto."Dan kau akan melawanku!" lanjutnya sambil menatap tajam Sasuke.

"Hei, kita dilarang melakukan kekerasan!" tegur Tayuya salah satu senior seperti mereka

"Kau, diam saja!" ujar Nagato dingin pada Tayuya. Ia kemudian menyeringai menatap Sasuke."Bagaimana? Apa kau nenerima tantangannya?"

Sasuke menatap tajam Nagato. "Hn, kita akan melakukannya," ujarnya datar sambil menggulung lengan jaketnya."Sakura, masuk kedalam pos bersama Ino dan Hinata!" perintahnya pada Sakura, tidak mau Sakura terkena dampak dari perkelahiannya dengan Nagato.

Sakura tidak mengubris perintah Sasuke. Ia malah melangkahkan kakinya ke arah Nagato dan menatap tajam pria itu. "Bukankah, dia bilang tidak boleh ada kekerasan?"

Nagato mengangkat sudut bibirnya. Ia meraih pinggang Sakura dan mendekatkan wajahnya pada wajah Sakura yang ia akui sangat cantik. "Kalau begitu, apa kau mau melakukan tantangan darinya?" Ia melirik kearah Yahiko dan mengusap sudut bibir Sakura nakal.

Sasuke yang melihat itu menggeram marah. Ia menarik Sakura dari Nagato dan langsung melayangkan tinjunya para pria berambut merah itu.

Bug!

"Hinata, bawa Sakura masuk kedalam pos!" perintah Sasuke dingin . Ia lalu maju dan menarik kerah jaket Nagato denhan kasar lalu kembali memukulnya hingga kembali terjatuh.

Bug!

Hinata mengangguk menuruti perintah Sasuke. Ia segera menarik Sakura masuk ke dalam pos bersama Ino yang mengikutinya.

Sedangkan Naruto dan Sai yang melihat Sasuke yang sudah mulai beraksi. Ikut bersiap melawan lawan mereka masing-masing.

"Berani sekali kau menyentuhnya." Sasuke menatap dingin Nagato yang jatuh terduduk dibawahnya. Ia mencengkram leher Nagato keras dan menabrakannya pada tanah di bawahnya.

Buak!

Nagato meringis saat Kepalanya menghantam tanah dengan keras. Ia menatap tajam Sasuke yang semakin mengeratkan cengkramannya pada lehernya. Ia melepaskan cengkraman Sasuke pada lehernya dan balik memukul Sasuke keras.

Bug!

"Sasuke-kun!" teriak Sakura kaget. Ia akan berlari menghampiri Sasuke kalau saja tidak ada yang menarik rambutnya kencang.

"Akh!" ringisnya. Ia menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang berani menarik rambutnya."Siapa kau?" tanyanya galak pada gadis berambut merah yang menatap tajam dirinya.

"Kau berurusan denganku, jalang kecil." Saara melepaskan tangannya dari rambut Sakura dan beralih menarik tangannya.

Sakura menghentakan tangannya kasar. Ia menatap tajam gadis didepannya. "Aku tanya, siapa kau?"

Saara terkekeh. Ia memandang angkuh Sakura. "Tayuya, beritahu dia!"perintahnya pada Tayuya.

"Dia Saara , ketua dari genk yang paling ditakuti di sekolah," jelas Tayuya. Ia menatap tidak suka Sakura yang lebih cantik darinya.

Sakura yang mendengar itu hanya mendengus remeh. "Apa kau pikir dengan status mu itu kau bisa berurusan denganku? Aku tidak mau berurusan dengan berandal kampung sepertimu, nona," ujarnya sambil memandang remeh gadis di depannya.

Saara menggeram marah. Ia mengangkat tangannya bersiap menampar Sakura kalau saja tidak ada yang menahannya. "Apa-apaan kau?" bentaknya tidak terima pada Shion yang menahan tangannya.

"Jangan begini, kau tidak akan menang kalau beradu fisik dengannya. Dia itu Atlete judo, bodoh! Aku punya rencana yang lebih bagus!" bisik Shion pelan pada Saara.

Saara mendelik kesal karena dikatai bodoh oleh adik kelasnya sendiri. Ia menurunkan tangannya mengalah dan diam mengikuti apa yang Shion rencanakan.

Shion tersenyum puas karena dapat membuat ketuanya itu menurut padanya. Matanya beralih menatap Sakura tajam. "Sakura, kau harus ikut dengan kami!"

Sakura balas menatap datar Shion. Dari awal ia tahu kalau ada yang tidak beres dengan orang di depannya ini. Dan ternyata benar, si pirang ini satu komplotan dengan si merah yang membuatnya kesal.

"Kenapa aku harus mengikutimu?" 

Shion menyeringai. Ia lalu mengambil sesuatu dijaketnya dan menunjukannya ke arah Sakura yang mebulatkan matanya kaget dengan apa yang dipegang Shion.

Shion melebarkan seringainya melihat wajah terkejut Sakura. Ia menggoyangkan-goyangkan benda yang dibungkus plastik ditangannya.

"Karena aku tahu kelemahan kakakmu."
.
.
.
.
.
.
TBC

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang