Chapter. 17

13.7K 1.2K 32
                                    

"Sial!" Shion membanting ponselnya dengan kesal saat melihat notif-notif di akun sosial medianya.

"Kau kenapa?" tanya Tayuya bingung.

"Si Haruno sialan itu benar-benar membuat hidupku berantakan!" jawabnya sambil menggeram. Ia membungkuk dan mengambil kembali ponselnya yang ia lempar.

Tayuya mengangguk setuju."Kau benar, fans-fans bodohnya itu terus menyerangku di setiap foto yang aku post."

"Cih, bahkan perusahaan orang tuaku terancam akan bangkrut!" Saara yang juga ada disana ikut menggeram marah.

"Perusahaan orang tuamu? " Shion menatap kaget Saara yang terlihat marah dan akan menangis.

"Ya, dan sebentar lagi perusahaan orang tuamu yang akan bangkrut."

"A-apa?" Shion melebarkan matanya mendengangar ucapan Saara.

Saara tersenyum sinis. "Kemarin, Haruno Gaara datang ke rumahku dan berkata akan segera meratakan perusahaan kita karena telah berani menyentuh adiknya," ujarnya pada Shion yang menatapnya dengan tatapan syok.

Shion mebelalak tidak percaya dengan ucapan Saara. Ia tidak menyangka kalau hidupnya benar-benar akan hancur karena telah berani bermain dengan Sakura. Air mata tiba-tiba mengalir dari matanya. Ia terisak karena tidak terima dengan kenyataan perusahaan orang tuanya akan bangkrut.

"Tidak ada gunanya kau mengangis. Sekarang, lebih baik kita pikirkan cara agar perusahaan orang tua kita tidak sampai bangkrut!" Saara menatap datar Shion yang mulai sesengukan.

Shion yang mendengar perkataan Saara, segera mengusap air matanya. "Benar, kita ancam kakaknya untuk tidak meratakan perusahaan orang tua kita dengan kelemahannya! Bilang padanya, kalau kita akan membeberkan kelemahannya jika dia tidak mau menghentikan niatnya untuk menghancurkan perusahaan otang tua kita!"

Saara menepuk tangannya setuju. "Ide bagus!"

"Kapan kita akan melakukannya?" tanya Tayuya yang sedari tadi hanya diam.

"Malam Ini!" jawab Shion.

"Coba saja!"

Shion,Saara dan Tayuya menoleh. Mereka melebarkan matanya melihat Sakura yang sedang menyeringai ke arah mereka dengan Ino dan Hinata yang berdiri di belakanngnya. Tubuh mereka mendadak kaku melihat tatapan tajam dari Sakura.

"Kau mau mengancam kakak ku, eh?" tanya Sakura meremehkan. "Berani sekali."

Shion melipat kedua tangannya dan mengangkat dagunya menantang. "Kebetulan sekali kau disini. Bilang pada Kakakmu kalau kami akan segera menyebarkan kelemahan terbesarnya malam ini juga!"

Sakura menatap tajam Shion. "Sepertinya kau sudah tidak menyaangi hidupmu lagi, ya?"

Shion tertawa kecil mendengar pertanyaan Sakura. "Aku lebih menyayangi statusku dari pada hidupku." Ia menjeda ucapannya. Matanya menatap tajam Sakura. "Dan kau telah menghancurkannya."

Sakura menyeringai. "Mau kubuat lebih hancur lagi?"

Shion balas menyeringai. "Tidak perlu. Aku lebih tertarik balas menghancurkan hidupmu dan hidup lakakmu sekarang."

Sakura tertawa. Ia kemudian terdiam. Tangannya terangkat untuk mengencangkan ikatan rambutnya.

"Kalau begitu, aku akan lebih dulu menghancurkan hidupmu," ujarnya tajam. Ia menarik tangan Shion dan menyeretnya untuk mengikutinya. "Hinata, Ino bantu aku membawa mereka," titahnya pada Hinata dan Ino yang langsung mengangguk.

"H-hei! Apa-apaan kau!" teriak Shion saat tangannya ditarik tiba-tiba.

"Mau kau bawa kemana kami!?" Berontak Saara.

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang