Chapter. 23

12.7K 1.1K 57
                                    

"Kumohon maafkan aku." Sasuke memeluk erat Sakura yang semakin terisak mendengar permintaan maafnya. Ia lalu melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi basah Sakura.

"Dengar, yang tadi kukatakan padamu itu hanya main-main Sakura. Aku tidak bermaksud mengataimu kasar atau membelanya." Sasuke menempelkan keningnya dengan Sakura. "Aku hanya ingin membuatmu cemburu." Ia memejamkan matanya."Jadi lupakan yang tadi dan maafkan aku, ok?" mohonnya lirih.

"Hiks ... Tapi ... Dia menciummu!"

"Kalau begitu hapus bekasnya dari bibirku!"

"Tidak mau!" Sakura melepaskan tangan Sasuke dari pipinya. "Aku tidak mau menyentuh bibir menjijikanmu lagi!" Ia bersedekap dan mengembungkan pipinya kesal.

Sasuke tersenyum tipis. "Lalu, apa yang harus aku lakukan agar kau mau menyentuh bibir ini lagi?"

"Kau harus merendam bibirmu dengan air garam sehari sekali selama sebulan!"

Sasuke terkekeh. Dengan cepat, ia menarik tubuh Sakura ke dalam pelukannya dan memeluknya gemas. "Akan kulakukan," ujarnya dan semakin mengeratkan pelukannya. "Terimakasih," bisiknya dengan lembut.

Sakura membalas pelukan Sasuke. "Jangan diulangi." Ia menenggelamkan kepalanya di dada Sasuke. "Aku tidak suka kau mempermainkanku."

Sasuke mengangguk. Ia melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Sakura dengan kedua tangannya, mengusap air mata itu lembut dan mencium lama kelopak mata Sakura. 

"Aku mencintaimu," bisiknya setelah melepaskan ciumannya.

Hinata tersenyum menyaksikan pemandangan di depannya. "Aku rasa aku harus pergi," ujarnya membuat Sakura yang mendengarnya tertawa.

"Ya, aku rasa kau harus pergi," ucap Sakura sambil memeluk Sasuke.

Hinata tersenyum miring. "Jangan buat kasur ini berantakan," ujarnya sambil mengedipkan matanya. Ia mengambil ponselnya dan berjalan pergi meninggalkan Sakura yang tertawa keras dengan wajah memerah mendengar ucapannya.

Sasuke menyeringai melihat wajah merona Sakura yang sudah menghentikan tawanya. "Sepertinya membuat kasur ini berantakan, bukanlah ide yang buruk."

Sakura menatap Sasuke dengan pandangan waspada. "Aku akan menelpon Nii-chan, kalau kau macam-macam!"

"Telpon saja," ucap Sasuke acuh sambil mendorong pelan tubuh Sakura.

"S-sasuke-kun?"

"Hn?"Sasuke mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Sakura.

"Di belakangmu."

Sasuke menghentikan pergerakannya. Ia menoleh dan melebarkan matanya melihat pria berambut merah yang sedang menatap horror ke arahnya. Ia lalu melirik ke arah Hinata yang berdiri tidak jauh dari pintu dan menatapnya dengan pandangan tidak enak.

Pria merah, yang diketahui bernama Gaara itu menatap horror Sasuke yang terlihat sedang menindih Sakura. "Menjauh dari adik ku sekarang!" titahnya dengan aura gelap di sekelilingnya.

Sasuke mendengus. Ia menjauhkan tubuhnya dari tubuh Sakura.

"Kenapa Nii-chan datang?" Sakura menatap gugup kakaknya. Ia yakin Gaara akan marah besar setelah ini.

"Sejak kapan kalian berpacaran?" Gaara tidak menjawab Sakura. Matanya menatap tajam Sasuke yang balik menatapnya tajam.

"Sejak di rumah sakit," jawab Sasuke datar dan langsung dihadiahi pelototan oleh Gaara.

"Siapa yang mengizinkan kalian berpacaran?"tanya Gaara tajam pada Sasuke dan Sakura.

"Apa kami memerlukan izin?"

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang