Chapter. 05

18.8K 1.3K 30
                                    

Sasuke mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil berwarna biru di tangannya. Ia berjalan ke arah lemari besarnya dan mengambil piama yang akan dipakainya hari ini.

Setelah selesai memakai piama, ia berjalan menuju kasurnya dan membaringkan tubuhnya di kasur yang beralaskan serpai mahal berwarna putih.

Pria itu memejamkan matanya. Saat ini, pikirannya sedang dipenuhi oleh gadis yang berapa jam yang lalu diciumnya. Sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman tipis, mengingat bibir lembut dan manis milik Sakura. Ia menggigit bibir bagian bawahnya gemas. Sial! Sepertinya, dia menginginkan bibir gadis itu lagi.

Drrtt...

Sasuke membuka matanya saat ponselnya bergetar. Ia mengambil ponsel itu dan mengangkatnya setelah melihat siapa yang menelponnya.

"Hn?"

"Teme!"

Sasuke mendengus dan menjauhkan ponselnya dari telinganya, mendengar suara keras Naruto. Matanya mendelik dan menatap tajam ponselnya yang menampilkan nama 'Baka dobe' itu. Ia kembali mendekatkan ponselnya setelah ia rasa aman untuk telingnya.

"Apa?"

"Kau tahu? Gadis yang kau taksir itu sekarang ada di tv dattebayo!"

Sasuke mengernyit, tidak mengerti siapa yamg dimaksud Naruto. Walau saat ini pikirannya tiba-tiba melayang ke arah seorang gadis.

"Siapa?" tanyanya dengan tenang.

Orang yang menelpon itu mendengus.

"Jangan pura-pura tidak tahu. Aku tau kau menyukai Haruno Sakura model paling terkenal saat ini! Huh, Bisa-bisanya seleramu setinggi itu!"

Sakura seorang model? Ah, jadi itu yang membuat siswa-siswi di sekolahnya tadi menjerit saat Sakuranya datang.

Sakuranya?

"Hn, lalu kenapa?"

"Hanya ingin memberitahumu. Kalau pacarmu terlihat sangat cantik di tv dengan laki-laki yang juga sangat tampan!"

Dahi Sasuke berkedut mendengar ucapan Naruto. Aura gelap keluar dari tubuhnya secara tiba-tiba. Ia meremas ponselnya kesal dan langsung mematikannya. Ia kemudian mencari-cari remote tv dan segera menyalakan tv besar di depannya.

Sasuke memencet-mencet tombol remotenya guna mencari di mana chanel yang menanayangkan Sakura sekarang.

"Selamat malam pemirsa, jumpa lagi dengan saya dalam acara 1 hours closer. Baiklah langsung saja kita kembali berbincang-bincang dengan Haruno-san dan Seijuro-san."

"Kalian berdua terlihat sangat serasi dalam majalah yang baru saja diterbitkan kemarin," ujar presenter itu sambil menunjuk foto Akashi yang sedang memeluk Sakura dari belakang, dan Sakura yang menoleh sehingga mereka terlihat seperti ciuman tertampil pada layar besar di belakang mereka. "Dan wow, pose kalian sangat alami. Apa kalian pernah menjalin hubungan sebelumnya?" tanya presenter itu dengan antusias.

Akashi seijuuro, model tampan yang sering digosipkan sebagai kekasih dari Sakura ini terkekeh pelan. Ia lalu tersenyum manis dan menatap Sakura yang juga tersenyum cantik.

"Sepertinya akan bagus jika kita menjalin hubungan seperti apa yang orang-orang pikirkan. Bagaimana menurutmu Sakura?"

Sakura yang di tanya seperti itu hanya nyengir. "Yeah, kurasa kita lebih cocok menjadi big brother dan lil sister, aku tidak mau berkencan dengan pria berumur seperti dia," gurau Sakura sambil menatap jahil Akashi yang sebenarnya masih berumur 21 tahun itu.

Akashi yang ditatap seperti itu balik menatap jahil Sakura. " Pria berumur? Jadi ini yang dilakulan gadis kecil pada pria berumur sepertiku? " Akashi menyeringai dan membuka 2 kacing kemejanya sehingga menunjukan tanda  seperti kiss mark yang berada di lehernya.

Sakura pura-pura membulatkan matanya. "Oh sial, Itu jelas bukan ulahku."

Akashi mendengus main-main. "Aku bahkan masih ingat rasa bibirmu di leherku."

"Apa ini tanda bahwa kalian benar-benar sepasang kekasih? Jika benar fans kalian pasti akan sen-"

Klik!

"Tcih, sial!" Sasuke membanting remotenya keras. Ia menatap tajam tv yang telah mati di depannya. Dadanya terasa panas melihat tayangan tadi. Ia memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya.

Sial! Kenapa dia harus merasakan hal rumit pada gadis yang bahkan Ia baru temui hari ini?

Sasuke memegang dadanya saat merasakan perasaan aneh menyakitkan yang memenuhi dadanya. Ia kembalo membuka matanya dan mengambil ponselnya untuk mencari nama Sakura di internet.

Wajahnya yang tadinya terlihat kesal tiba-tiba tersenyum tipis melihat foto-foto Sakura yang tersaji diinternet. Banyak foto Sakura dari pose cantik,menggemaskan sampai sexy di tampilkan dengan sempurna oleh gadis itu.

Sasuke menggerakan tangannya untuk menscroll lauar ponselnya. Rahangnya mengeras saat melihat banyak foto yang menampilkan pose mesra sakura dengan laki-laki di tv tadi. Bukan hanya laki-laki itu, banyak foto Sakura dengan laki-laki yang berbeda-beda.

Sasuke mematikan ponselnya dan meletakannya kasar di meja di depannya. Ia memijit kepalanya yang berdenyut. Dirinya tahu, kalau ini wajar untuk seorang model seperti Sakura. Akan tetapi dia tidak bisa menerimanya. Sepertinya ia harus cepat-cepat menjadikan Sakura sebagai miliknya.

"Aku akan memilikimu," desisnya sambil menatap tajam foto Sakura di ponselnya.

.
.
.
.
.
.

"Mau aku antar pulang?"

Sakura tersenyum mendengar tawaran Akashi. Ia menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, aku membawa mobilku sendiri," ujarnya sambil menunjuk porche merah di belakangnya.

"Baiklah, hati-hati di jalan," ucap Akashi sambil mengecup pipi Sakura sayang.

"Kau juga." Sakura tersenyum manis dan berbalik memasuki mobilnya.

Akashi tersenyum tipis menatap porche merah milik gadis yang telah pergi.

"Aku menyayangimu Sakura," gumamnya datar setelah mobil Sakura menghilang dari pandangannya.

.
.
.
.
.
.
.

Sakura memarkirkan mobilnya di hotel mewah milik sahabatnya,Neji. Ia keluar  dan tersenyum melihat sahabatnya yang balas tersenyum tipis menyambutnya.

"Ada masalah apa kali ini?" tanya neji menyambut Sakura dengan pelukan hangatnya.

"Aku bertengkar dengan Gaara-nii." Sakura mendongak menatap wajah tampan Neji. "Jadi, bisa aku menyewa salah 1 kamar hotelmu untuk beberapa minggu?" tanyanya dengan mata berkaca-kaca

Neji tersenyum dan mengelus rambut Sakura sayang. "Menangislah," ujarnya lembut kepada gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya ini.

"Aku sedang tidak ingin menangis. Aku tidak mau mataku bengkak saat aku bangun nanti." Sakura terkekeh sambil mengusap setetes air matanya yang tidak dapat ia tahan.

"Baiklah, pilih kamar yang kau suka." Neji melepaskan pelukannya dan mengusap setitik air mata Sakura yang kembali menetes.

"Umn,terimakasih." Sakura meremas lembut tangan Neji dipipinya

"Apapun untukmu."
.
.
.
.
.
TBC

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang