"Sakura menghilang!"
Semua orang terbelalak kaget mendengar berita dari Hinata. Ino yang berdiri di sampingnya hanya terdiam. Walau begitu, raut cemas terlihat sangat jelas di wajahnya.
Rahang Sasuke mengeras mendengar berita yang disampaikan Hinata. Matanya menatap tajam Hinata dan Ino. "Bukankah dia bersama kalian?" tanyanya dingin. Terlihat sekali kalau dia sedang berusaha menahan amarahnya.
Hinata yang ditatap seperti itu meremas jarinya. "M-maaf." Hinata menundukan kepalanya merasa sangat bersalah karena terlalu fokus mengkhawatirkan Naruto yang melawan Yahiko dan tidak memperhatikan sekitar sehingga dia tidak tahu kemana Sakura pergi.
Sasuke menggeram. Ia mengusap wajahnya kasar. Tanpa berkata-kata lagi, ia mengambil lampu senternya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam hutan untuk mencari Sakura.
"Teme, kau mau kema- HOI TEME!!" Naruto langsu berlari mengikuti Sasuke yang berjalan cepat memasuki hutan.
Hinata menatap kaget kekasihnya yang tiba-tiba berlari mengikuti Sasuke. Dengan cepat, ia mengambil senternya dan ikut berlari menyusul Naruto.
"Oi, Hinata!" Sai berteriak memanggil Hinata yang ikut-ikutan pergi. Ia mendengus dan menolehkan kepalanya menatap kekasihnya yang balik menatapnya.
"Apa kita juga pergi?" tanya Ino pada Sai. Masih dengan wajah cemasnya.
Sai menggeleng. "Tidak, kita harus memberitahu guru." Ia mengambil jaketnya yang tergeletak dan meraih tangan Ino. "Kami pergi dulu, senpai!" serunya pada Nagato dan Yahiko sambil menyeringai menatap lawannya yang ia kalahkan tadi. Sedangkan Deidara, lawanya hanya mendengus kesal melihat wajah sombong Sai.
"Tunggu! Sai, di mana Shion?" Ino mengernyit bingung karena tidak menemukan temannya. Bahkan senpai perempuan yang lainnya juga tidak ada di sini.
Sai menghentikan langkahnya. Ia menoleh untuk mencari Shion. Dahinya ikut mengernyit karena tidak melihat teman dari kekasihnya itu.
"Apa dia juga hilang?" tanya Ino melihat wajah bingung kekasihnya.
Sai menghela napas. Ia tahu kalau Shion bukanlah orang baik. Hilangnya Sakura pasti ada hubungannya dengan Shion dan yang lainnya. Jika benar, Ini tidak akan baik. "Aku rasa, kita harus ikut mencari Sakura."
"Lalu, siapa yang akan memberitahu guru?"
"Telpon Asuma-sensei, dan beritahu dia kalau Sakura dan Shion menghilang!" titahnya. Ia meraih tas Ino dan menarik tangan kekasihnya. "Ayo!"
Ino mengangguk dan mengambil ponselnya untuk menelpon gurunya.
"Asuma-sensei!"
.
.
.
.
.
.
.Gaara menutup pintu mobilnya dan berjalan cepat diikuti oleh 4 orang bodyguard di belakangnya. Keadaannya saat ini bisa dibilang sangat kacau. Kemeja dengan dua kancing yang tidak terkancing, dasi longgar dan jas yang tersampir di bahunya membuatnya cukup terlihat berantakan. Ia berjalan ke arah Asuma yang terlihat kaget dengan kedatangannya.
"Di mana adikku?"
Asuma berdehem gugup melihat raut Gaara yang terlihat marah. "Kami sedang berusaha mencarinya, anda tenang sa-"
"Aku akan menutup sekolah ini kalau sampai adikku kenapa-napa!" Gaara memotong perkataan Asuma tajam. Matanya menatap dingin Asuma yang terdiam.
Gaara menghembuskan napasnya kasar. Percuma saja kalau ia melampiaskan kemarahannya di sini. Ia menggulung lengan kemejanya, bersiap untuk mencari Sakura. Ia lalu berbalik dan menatap orang-orang di belakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/160670083-288-k376232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔
Fiksi Remaja[COMPLETED] Sasuke Uchiha, pria incaran yang dikenal dingin dan kejam, untuk pertamakalinya merasakan perasaan aneh yang membuat degub jantungnya menggila ketika bertemu murid baru yang ternyata adalah model terkenal. Sakura Haruno, seorang model ca...