PROLOG: Akai Ito.

6.1K 442 113
                                    

"Udah putusin aja" kataku.

Aku sedang berada disebuah café bersama kedua sahabatku. Yang pertama Haera, dan yang kedua Jungwoo ―aku lebih suka memanggilnya Uwu karena dia sedikit menggemaskan untuk ukuran lelaki.

Aku tidak menyuruh Haera putus dengan Jungwoo, karena mereka sendiri tidak memiliki sebuah hubungan selain sahabat. Melainkan menyuruh Haera putus dengan kekasihnya yang menurutku malah lebih sering menyakiti Haera.

"Kenapa sih, cemburu ngga punya pacar?" kata Haera.

Memang seperti inilah tanggapannya jika aku menyuruhnya memutuskan hubungannya, padahal dia sering sekali bercerita padaku, bahkan sampai menangis karena pacarnya ‘menyakiti’nya. Padahal aku peduli pada Haera, tapi ya… Bodo amat deh, terserah dia.

Sebenarnya, selain itu, aku memiliki alasan lain yang mungkin cukup tidak masuk akal jika aku katakan.  “Karena benang merah kamu kehubungnya sama Jungwoo.”  Ngga mungkin kan bilang kayak gitu? Yang ada aku akan di cap gila dan diajuhi.

"Iya. Puas? Diantara kita bertiga cuman kamu yang punya pacar, dan aku ngga akan mungkin pacaran sama dia karena dia suka sam― awh!" Kalimatku terpotong karena kakiku diinjak oleh Jungwoo.

Oke, memang aku akan menyebutkan namanya tadi.

"Loh kenapa?" tanya Haera heran, hingga membuat dia sedikit bangkit dari tempat duduknya.

"Eh sorry, keinjek ya Liv?" kata Jungwoo dengan ekspresi mengintimidasiku. Aku paham, tapi kenapa Jungwoo ngga jujur aja? Buktinya takdir mereka sudah terikat. ―yaa walaupun menyatakan cinta itu sulit.
Mungkin.

RED STRING

Namaku Alive Im, aku punya penglihatan tidak biasa dari yang lain. Bukan bisa melihat makhluk halus atau semacamnya, tapi sesuatu yang ini menurut orang akan lebih berarti.

Aku bisa melihat benang merah yang katanya benang itu adalah benang pengikat takdir sebuah pasangan.

Hanya saja ada kelemahannya.

Pertama, benang merah pada diriku terputus pendek, ―padahal untuk orang yang takdirnya berjarak jauh pun itu akan tetap tersambung, walaupun akan terlihat seperti terputus. Bedanya benang itu akan lebih panjang dan seakan terlihat buram pada ujungnya.

Sedangkan aku… Mungkin hanya memiliki panjang 2 cm dan itupun pada ujungnya terlihat kasar, ―seperti tergunting.

Kedua, pandanganku sedikit tertutup karena banyak benang merah yang tiba-tiba muncul saat ditempat ramai. ―itulah kenapa aku lebih memilih untuk tetap tinggal didalam kamar, dan menjadi penyendiri.

Sebenarnya itu sifatku dari kecil.
Akupun tidak pernah memberitahu siapapun tentang penglihatan aku ini, termasuk keluargaku. Ohh yang benar saja, kalau aku cerita tentang hal ini, aku akan benar benar dianggap semua orang sebagai orang gila.

Aku lupa ada satu orang yang tau tentang ini ―hhmm, maaf, mungkin sepertinya bisa dibilang dia bukan orang, ataupun manusia, yang aku tahu dia adalah Nakamoto Yuta, dia orang Jepang. Ahh tapi, dia selalu bilang bahwa dia itu Manusia Tampan Pelindung Takdir. Hhmm iyakan saja perkataannya. 

Ini semua berawal setelah kecelakaan bus beberapa tahun yang lalu, lebih tepat nya saat wisata sekolah pada tahun keduaku di SMP.

RED STRING | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang