Aku kira, Jungwoo setelah berpacaran sama Haera bakal berubah, tapi ternyata masih tetep aja. Manja.
Ini hari pertama lagi kita sekolah, dan kegiatan rutin yang dia lakukan ketika jam setengah tujuh jika aku belum kerumahnya adalah melompat-lompat dikasur sambil menyanyikan lagu-lagu yang tidak jelas. —atau dalam artian lain yang lebih simpel. Membangunkanku.
RED STRING
"Changbin.. boleh nanya, ngga?"
"Apaan?" Jawabnya sambil meletakan botol minuman yang baru saja dia teguk, diatas meja.
"Kamu udah ketemu sama kakaknya Ara?" Tanyaku, hanya inisiatif diriku saja. Karena bisa dibilang karena Yuta lah aku bisa berteman dengan Changbin.
"Dari tahun baru. Ohh iya, kemarin juga udah." Jawabnya sambil menoleh.
"Ohh, oke." Kataku, terdengar bodo amat, tetapi banyak pikiran yang memasuki otakku sekarang.
Akupun membuka buku pelajaranku. Pelajaran favoritku, karena aku sayang sama gurunya. Siapa lagi kalau bukan kak Taeil. Ehh, biarin deh orang umurnya beda setahun sama kak Steve.
Sekarang kelas 3 sedang disibukan dengan latihan Ujian, dan akhir bulan ini kita akan melakukan Ujian. Dan Maret nanti aku akan menjadi seorang mahasiswa, ehh tidak juga. Aku tidak berniat untuk langsung masuk perguruan tinggi. Mau istirahat dulu, otak aku sudah penuh dengan pikiran yang tidak masuk akal.
RED STRING
"Liv itu kak Yuta?" tunjuk Jungwoo sambil membisik pada telingaku.
"Yuta?" Tanyaku heran, dan langsung melihat kearah yang Jungwoo tunjuk.
"Lah ngapain?" Umpatku berguman, yang malah tak sengaja didengar Jungwoo.
"Ya mana aku tau. Samperin gih." Katanya sambil mendorongku.
Sialan emang.
Akupun berjalan kearah Yuta, lebih menyamping saat berpas-pasan didepan pintu, agar nanti dekat denganya. Dan tepat pada saat waktu itu juga, saat sudah didepan aku melewatinya begitu saja. Hehe.
"Heh heh! Mau kemana." Dia menarik tas yang aku gunakan dengan kencang.
"Ya pulang lah." kataku acuh. Dan tentu saja, aku tidak berharap dia ada disini. Untuk apa?
"Aku udah datang jauh-jauh, terus di diemin gitu aja? Harus dihukum yang kayak gini." dia menarik tasku sampai aku harus berjalan mundur.
Karena Yuta seperti ini, orang-orang jadi pada ngeliatin kita. Mereka ngga ada curiga aku kayak diculik paksa gitu? Ngga ada yang peduli gini? Malah menjadi bahan tontonan, dan sepertinya cemoohan saja.
"Yuta lepasin ih." kataku. Dan dia akhirnya melepaskan tangannya pada tasku. Tapi setelah itu dia langsung menarik lenganku lagi.
"Apa tadi, Yuta? Masih ngga sopan ya kamu."
"Iya Yuta iya, maaf. Ehh kak Yuta maksudnya." kataku. Dan diapun akhirnya melepaskan tanganku.
Sumpah, untuk apa dia datang kesini. Dan lagi, untuk apa dia memaksa seperti tadi? Itu menyeramkan. Ntah mengapa, aku malah berharap ada kak Taeyong yang datang menyelamatkan aku tadi.
RED STRING
Soal tadi, yang dia maksud harus dihukum. Kami berakhir di Café ice cream, dan kalian tau? Akulah yang harus membayar semuannya. Ini tidak adil.
Sedari tadi, aku mencoba menghubungi kak Taeyong dan nomor nya sedang tidak aktif, bahkan aku sudah mengirim pesam spam yang mungkin jika ponselnya dinyalakan nanti akan lag.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED STRING | ✔
FanfictionNCT 127 - Nakamoto Yuta [ bahasa | completed ] An invisible redstring connects those who are destined to meet, regardless of time, place, or circumstance. The thread may stretch or tangle, but will never break. Maybe ... But, i can see it. ©Do...