"Aku kangen sama kamu, kamu ngga gitu?" Katanya, dia melonggarkan pelukannya hingga aku bisa menengok kearah samping. Aku ragu, aku benar-benar takut untuk melihat siapa om pedo ini.
"Yu-Yuta?!" Kataku terkejut, aku kaget bukan main setelah melihat siapa orang yang sempat aku kira om pedo ini.
Benar kan? Apa aku salah lihat, atau ini memang Yuta yang selalu aku tunggu kehadirannya?
Aku memastikan sekitar, takut saja jika yang menghampiriku ini hanyalah arwah-atau bahkan mungkin ini hanya sebuah halusinasi ku saja. Tapi deruan nafasnya...
"Hii, my angel." Katanya, lalu tersenyum. Apakah aku bermimpi? Itu semua katen kak Taeyong terlalu lama pergi hingga mungkin aku menunggunya hingga tertidur. Dan bermimpi, bertemu dengan Yuta disini.
"Awh!" Rengekku, seenaknya dia sekarang malah menyubit kedua pipiku cukup keras.
"Ini bukan mimpi kok." Katanya, dan lagi-lagi tersenyum. Oke, mungkin ini memang bukan mimpi, dan tetapi aku tahu. Dia pasti sebuah arwah, buktinya banyak yang melirik kearahku sekarang. Mungkin, mereka merasa aneh, ataupun risih melihatku yang berinteraksi atau bahkan marah-marah terhadap angin.
Segera, akupun membalikan lagi pandangan, beserta badanku dan meminum sisa americano itu tanpa menghiraukan Yuta. Dalam hatiku, aku ingin kak Taeyong cepat kembali..
Apa aku harus menyusulnya ke toilet?
"Liv." Panggilnya, dia pun duduk ditempat yang di duduki kak Taeyong tadi lalu menatapku dengan tatapan yang... Bahagia? Mungkin...
"Ngga usah takut. Aku Yuta, Nakamoto Yuta." Katanya sambil mengusap punggung tanganku, setelah sebelumnya dia berhasil meraihnya.
"Aku tau, yang bilang kamu Baekhyun exo siapa?" kataku mendengus kesal, membuatnya berdecak.
"Ck, aku bukan aku yang dulu..." katanya yang menggantung, berhasil membuatku berpikir beribu kali lipat untuk mengetahui maksudnya itu.
"Kamu manusia?" tanyaku. Bodoh memang, tapi, jika Yuta yang ini bukan Yuta yang dulu, berarti dia manusia. Karena, Yuta yang dulu hanyalah sebuah arwah.
"Ngomong apaan sih, Alive?" Katanya terkekeh. Oke, mungkin dia memang manusia dan lupa kalau dia pernah jadi makhluk aneh-arwah, dan hidup bersamaku.
Didalam novel maupun film yang pernah aku baca dan tonton pasti seperti itu bukan? Yaa mungkin... Dan mungkin, memang kehidupanku ini seperti sebuah cerita novel.
Ddrtt... Drrt..
Notification.
Message.
Kak Yongiee: Dek, udah ketemu Yuta nya kan? Kakak duluan ya, jangan lupa pajak jadiannya... hhe.Sialan, ini nih tipe-tipe orang yangbakal ninggalin pas lagi sayang-sayang nya.
Eh ngga, aku ngga sayang sama kak Taeyong.Ngga salah.
Eh.
Ngga-ngga... Aku emang ngga sayang dia..tapi,
Ah tau ah.
"Alive?" katanya memanggilku.
"Iya?"
"Ada apa?" Tanyanya.
"Ngga." Aku mengambil minumanku dan menghisap melalui sedotan, dan sialnya minumanku sudah habis. Makin kelihatan saltingnya kan? Ahh benar-benar.
Apakah kak Taeyong sengaja mengajakku keluar untuk ini?
Apakah dia tahu sebelumnya tentang Yuta yan ternyata... Masih hidup?
Atau jangan-jangan... Ahh, aku mengerti... Kenapa dia kemarin malam menyatakan perasaannya bahkan hingga mengajakku berkencan karena ini. Yuta kembali, dan mungkin dia tahu, dia harus mencoba merelakan aku lagi dengan Yuta. Dan juga, sepertinya, jika aku menerima ajakannya kemarin. Mungkin dia akan sedikit tenang karena aku miliknya, meskipun aku akan bertemu dengan Yura kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED STRING | ✔
Fiksi PenggemarNCT 127 - Nakamoto Yuta [ bahasa | completed ] An invisible redstring connects those who are destined to meet, regardless of time, place, or circumstance. The thread may stretch or tangle, but will never break. Maybe ... But, i can see it. ©Do...